tag:blogger.com,1999:blog-51089307409831489942024-02-21T06:49:38.529-08:00PhaceX BlogSiapapun dia...dari mana dia berasal, kisah hidupnya bagaimana..tak semua tahu, walaupun ia punya nama yang besar.....Unknownnoreply@blogger.comBlogger47125tag:blogger.com,1999:blog-5108930740983148994.post-66125585537574665882011-10-18T21:53:00.000-07:002019-05-12T04:44:48.151-07:00Biografi Alim Markus - Maspion<b>Kisah Sukses Alim Markus, Dari Lampu Teplok, Jadi Raja Panci</b><br />
<br />
<b>Kisah Sukses Maspion</b><br />
<br />
Sebagian besar ibu rumah tangga pasti pernah memakai produk Maspion. Namun, tak banyak yang tahu bahwa nama besar Maspion berawal dari pabrik lampu teplok yang dibesarkan protolan SMP di sebuah rumah petak 4 x4.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgATWsDz9EZ3cvE6UQBUL78VV1q3G83WxnHLC3fSz9xKNWddRXxWiB3VBhQ4mbJFz-Wj1EVW5xOCdxxR6haSn4HTwoZrWcXEK-6PmgMp-zHnY30tel7fye-aJRR_ZNfAA1Syju9wxmijCnx/s1600/Alim+markus.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="298" data-original-width="448" height="424" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgATWsDz9EZ3cvE6UQBUL78VV1q3G83WxnHLC3fSz9xKNWddRXxWiB3VBhQ4mbJFz-Wj1EVW5xOCdxxR6haSn4HTwoZrWcXEK-6PmgMp-zHnY30tel7fye-aJRR_ZNfAA1Syju9wxmijCnx/s640/Alim+markus.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
Maspion dan Alim Markus ada lah dua nama yang tak terpisah kan. Orang kini mengenal Maspion sebagai salah satu ke lompok usaha besar asal Jawa Timur, yang tak hanya berkutat di industri peralatan rumah tanga, namun juga menjamah perbankan, real estat, hingga properti. Sedangkan Alim Markus adalah nahkoda dibalik semua kisah sukses itu. Pria berperawakan sedang ini rela mengorbankan pendidikan dan masa kecilnya saat mulai berkiprah di dunia bisnis.<br />
<br />
Alim Markus dilahirkan 57 tahun lalu, tepatnya 24 September 1951 di sebuah rumah petak seluas 4 4 meter persegi di Jalan Ka pasan Gang II nomor 22. Karena minimnya ukuran rumah, Alim Markus yang kini me mim pin grup usaha yang terdiri dari 53 perusahaan itu harus hidup uyel-uyelan dengan ayah, ibu, dan ketiga adiknya.. Jika salah ang gota keluarga buang air kecil, baunya langsung ke mana-mana, ujar Alim Markus sambil terkekeh saat ditemui di kantor Maspion Kembang Jepun, Surabaya, pekan lalu.<br />
<br />
Markus muda tak betah terus hidup susah. Sebagai anak tertua di keluarga, Markus bertekad merubah nasibnya dengan beker ja sekeras mungkin dan menjadi orang sukses. Saya nekat berhenti sekolah sebelum lulus SMP, saya ingin jadi pengusaha sukses dan kuat. Karena itu saya memilih serius membantu orang tua bekerja dari jam lima pagi sampai tujuh malam, tutur peng usaha yang hingga kini menjabat ke tua Asosiasi Pengusaha In do nesia (Apindo) Jatim itu.<br />
<br />
Markus kemudian me ngerah kan seluruh upa yanya membesarkan usaha UD Logam Djawa yang didirikan ayahnya Alim Husin pada Oktober 1965, di daerah Pecindilan, Surabaya. UD Logam Djawa awalnya memproduksi lampu teplok. Alim Hu sin ketika itu sanggup memproduksi 300 lusin lampu teplok perhari.<br />
<br />
<b>Kisah Sukses Maspion</b><br />
<br />
Saat Alim Markus terjun total mem bantu bisnis sang ayah, dia ma sih berumur belia, 15 tahun. Ketika anak seusianya memuaskan gairah anak muda, Alim Markus menjalani semua aktivitas buruh pabrik. Mulai dari ngepel lantai sampai menangani pekerjaan staf administrasi, staf keuangan, dan lain-lain. Markus juga sempat juga terlibat dalam pemasaran. Dengan sepeda pancal dia berkeliling menjajakan barang ke toko-toko di daerah Pabean dan Pasar Turi.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9wOCYYPWDvBJDkaZlMu1L0mLikV27Qcn2NTIXbU3gPGVVdilvYO2UNILzOrWNpZonqEbKbVNwko7Vdt9LWmiDiB3CN-woNsTwsWeH4rRwfvLWUkQpWmkgoYcVqSA4ySe6FWN_ieIAwrdS/s1600/Logo+Maspion+group.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="232" data-original-width="492" height="187" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9wOCYYPWDvBJDkaZlMu1L0mLikV27Qcn2NTIXbU3gPGVVdilvYO2UNILzOrWNpZonqEbKbVNwko7Vdt9LWmiDiB3CN-woNsTwsWeH4rRwfvLWUkQpWmkgoYcVqSA4ySe6FWN_ieIAwrdS/s400/Logo+Maspion+group.png" width="400" /></a></div>
<br />
Setelah bekerja keras lima tahun lebih, keluarga Markus mu lai memetik hasil dan mulai mancapai sukses. Minat ma syarakat sekitar semakin bertambah, produk dari UD Logam Dja wa makin laris. Akhirnya pada 1972 didirikan Maspion yang berarti Mengajak Anda Selalu Percaya Industri Olahan Nasional. Pada tahun itu juga, Markus memiliki mobil pertamanya yakni Holden. Markus juga memboyong keluarganya dari rumah petak ke rumah cukup besar di kawasan yang lebih elit yakni di Embong Tanjung No. 5, yang dia tinggali sampai sekarang. Perusahaan pun dipindah ke daerah Gedangan, Sidoarjo. Alim Husin, yang mulai yakin terhadap kemampuan anak-anaknya, secara perlahan mulai menarik diri dari panggung. Dan sebagai putra tertua, Alim Markus muda yang ditunjuk langsung sebagai presiden direktur, sedangkan Alim Husin sebagai Chairman. Saudara kandung lainnya Alim Mulia Sastra, Alim Satria, dan Alim Prakasa masing-masing didudukan sebagai direktur pengelola.<br />
<br />
<b>Kata kolega</b><br />
<br />
- Sederhana tetapi berkarakter sehingga banyak orang yang segan dan menjadikannya panutan.<br />
Henry J. Gunawan, Presdir PT Surya Inti Permata Tbk<br />
<br />
- Alim tetap ulet bekerja keras dengan jujur walau dulu banyak pengusaha yang memakai dana BLBI.<br />
Erlangga Satriagung, Ketua Kadin Jatim<br />
<br />
<b>BIODATA</b><br />
<br />
Nama: Alim Markus<br />
Lahir: Surabaya, 24 September 1951<br />
Jabatan:Presiden Direktur Grup Maspion<br />
Orangtua:Ayah Alim Husin, Ibu Angkasa Rachmawati<br />
Istri: Sriyanti<br />
Anak:Enam Orang<br />
Saudara kandung:Alim Mulia Sastra, Alim Satria, dan Alim Prakasa<br />
<br />
Pendidikan: Kelas 3 SMP tidak selesai<br />
<br />
Anak perusahaan : 53<br />
Bidang Usaha : produk kebutuhan rumah tangga, konstruksi, material, dan industri, property, gedung perkantoran dan mal, dan jasa keuangan<br />
Karyawan : 30.000 orang<br />
<br />
Sumber : jawaposUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5108930740983148994.post-7529133681487860492011-10-18T21:50:00.000-07:002017-11-08T08:55:55.270-08:00Biografi - Kisah Sukses Peneliti Muda dari Indonesia<div class="judulsedang" style="font-size: 16px;"><strong>Kisah Sukses Pelajar Indonesia Menjuarai Kompetisi Peneliti Muda Dunia </strong></div><div style="text-align: justify;"><strong>Software Batik dan Gamelan Bikin Dewan Juri Terkesan </strong></div><div class="wp-caption alignleft" style="width: 316px;"><a href="http://kisahsukses.vienska.com/"><img alt="Kisah Sukses Pelajar Indonesia" height="284" src="http://i673.photobucket.com/albums/vv91/alex_dhika/Kisah%20Sukses/icys-logo.jpg" title="Kisah Sukses Pelajar Indonesia" width="306" /></a><div class="wp-caption-text">Kisah Sukses Pelajar Indonesia</div></div><div style="text-align: justify;">Menjadi juara umum dengan <strong>sukses</strong> membawa pulang enam medali emas, satu perak, dan tiga perunggu dalam kompetisi level dunia, International Conference of Young Scientists (ICYS), tentu tidak mudah. Bagaimana pelajar-pelajar wakil bangsa itu mencapainya?</div><strong>TITIK. A-S. AISYAH</strong><br /><div style="text-align: justify;">Wajah-wajah letih akibat penerbangan panjang hampir 10 jam seketika berganti semringah. Itulah yang terlihat dari raut pelajar-pelajar Indonesia setiba dari Polandia pada Jumat (1/5) petang.<a href="><span class=�fullpost�></a> Mereka begitu bergembira menerima penyambutan dari teman-teman sekolah dan pejabat Depdiknas.</div><div style="text-align: justify;">Seperti halnya yang dilakukan SMA Global Mandiri Jakarta, para guru dan murid datang serombongan ke bandara. Mereka membawa seuntai bunga yang dilingkarkan ke leher Nugra Akbari, siswa kebanggan mereka yang <a href="http://kisahsukses.vienska.com/2009/06/kisah-sukses-maspion-alim-markus/"><strong>sukses</strong></a> meraih emas di bidang <em>computer science</em>. Para suporter yang terdiri atas teman-teman Nugra juga menyambut dengan heboh.</div><div style="text-align: justify;">Tak heran, begitu datang, Nugra pun langsung dihujani ciuman dan ucapan selamat oleh keluarga dan teman-temannya. Menurut Eliza Gustineli, sang ibu, persiapan yang dilakukan Nugra menjelang lomba boleh dibilang cukup lama. Yaitu, sekitar delapan bulan. Nugra telah bekerja keras untuk mempersiapkan penelitian yang berjudul <em>m-batik: the computation of Indonesia�s dying traditional batik design</em>.<span id="more-184"></span></div><div style="text-align: justify;">Selama kurang lebih enam bulan dia membikin program desain pola batik secara komputerisasi itu. Bahkan, lantaran terlalu bersemangat mempersiapkan ajang perlombaan itu, dia sempat terkapar di rumah sakit seminggu sebelum lomba berlangsung. Nugra terkena demam berdarah dan tifus sebelum berangkat ke Polandia. Tujuh hari dia dirawat di rumah sakit dan tidak sempat belajar. �Setelah sembuh, dia langsung berangkat ke Polandia dengan persiapan apa adanya,� ujar Eliza.</div><div style="text-align: justify;">Namun, siapa sangka tema batik yang diusungnya berhasil mengharumkan nama Indonesia. Presentasi yang dia lakukan cukup meyakinkan dewan juri yang berasal dari berbagai negara itu. Nugra menuturkan, bukan tanpa alasan dia memilih tema batik dalam penelitiannya. �Saya berpikir bahwa batik sudah mulai dilupakan orang. Saya ingin budaya yang satu itu disukai kembali,� terang Nugra.</div><div style="text-align: justify;">Bukan hanya Nugra yang kedatangannya di tanah air disambut meriah. Idelia Chandra, peraih medali emas bidang fisika, dan Gabriella Alicia Kosasih, peraih medali emas bidang ekologi, dari SMA St Laurensia, juga mendapat sambutan istimewa. Teman-temannya membentangkan spanduk bertulisan selamat datang kepada Idelia. Maklum, dua tim dari sekolah itu berhasil menggenggam dua medali emas. �Tidak sia-sialah kerja keras anak-anak,� ujar Destri Mudiawati, <em>supervisor science</em> SMA St Laurensia, Tangerang.</div><div style="text-align: justify;">Ketika mempresentasikan penelitiannya yang berjudul <em>balinese gamelan: a brainwave synchronizer,</em> Idelia Chandra mendapat <em>applaus</em> panjang dari peserta lain dan dewan juri. Sebab, boleh dibilang penelitian Idelia bersama Christopher Alexander, rekannya, cukup unik. Dia mencermati bahwa sepasang gamelan Bali memiliki suara yang berbeda dengan suara gamelan Jawa.</div><div style="text-align: justify;">Tertarik dengan perbedaan itu, dia lantas melakukan penelitian. Secara fisik, dua tabung resonansi di bawah gamelan Bali memang berbeda. Satu tabung lebih panjang dan satunya lebih pendek. Perbedaan fisik tabung itulah yang kemudian menimbulkan frekuensi suara yang berbeda pula.</div><div style="text-align: justify;">Namun, ketidakselarasan bunyi itulah yang justru menimbulkan efek, yang ketika didengarkan menimbulkan perasaan nyaman dan rileks. �Bahkan, bisa untuk meditasi,� ujar Idelia. Namun, dia belum meneliti mengapa dulu sepasang gamelan itu dibikin beda. �Pasti ada alasan filosofisnya. Namun, saya belum teliti sejarahnya,� terangnya.</div><div style="text-align: justify;">Sambutan meriah juga diterima Jessica Karli yang kemarin tiba di Bandara Juanda Surabaya. Berbagai poster yang bertulisan selamat langsung dibentangkan begitu dia mendarat. Bukan hanya poster, dia juga menerimba berbagai karangan bunga dari teman-temannya maupun dari Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya.</div><div style="text-align: justify;">Jessica adalah salah satu di antara 12 wakil Indonesia yang mengikuti ajang International Conference of Young Scientists (ICYS). Dalam ajang tersebut, gadis berambut panjang itu berhasil menyabet medali emas di bidang ekologi. Penelitiannya yang berjudul <em>Durian to Fight Mosquito</em> berhasil memukau juri. �Saat itu sama sekali tidak kepikiran untuk menang karena yang lainnya juga bagus-bagus,� ujar siswi kelas X SMA Cita Hati itu.</div><div style="text-align: justify;">Apalagi dia mengalami kejadian tidak mengenakkan ketika akan presentasi. <em>Pointer</em> dan <em>flash disk</em> yang berisi seluruh materi presentasinya <em>ngadat</em>. Kejadian ini sempat membuatnya bingung. Dia mencari-cari, tapi tidak juga menemukannya. Untung, dia masih mempunyai <em>back up</em> data di laptop yang dibawanya. �Akhirnya dipinjami pointer milik peserta yang lainnya. Ya, kejadian ini tidak sampai membuat berantakan, tapi sempat bingung juga sih,� jelas putri pasangan Sjani Tjandra dan Widjaja Karli itu.</div><div style="text-align: justify;">Karya yang dipresentasikan Jessica ialah <em>mosquito repellent</em> (obat antinyamuk, Red) dengan berbagai aroma memang menarik. �Sepertinya beberapa orang suka, jurinya juga bilang bahwa dia suka durian. Mungkin jurinya pernah makan durian juga,� kenangnya.(*/kim)</div><div style="text-align: justify;">sumber : jawapos</div><a href="read more.. </span>"></a>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5108930740983148994.post-87647674272986053902011-10-18T21:48:00.000-07:002019-05-12T04:52:37.708-07:00Biografi Fauzi Saleh - Kisah Sukses Mantan Seorang Petugas KeamananFauzi Saleh, contoh seorang pengusaha sukses sekaligus dermawan. Ini berkat kompak dengan karyawannya. Derai tawa dan langgam bicaranya khas betawi. Itulah gaya H. Fauzi Saleh dalam meladeni tamunya.<br />
<br />
Pengusaha perumahan mewah Pesona Depok dan Pesona Khayangan yang hanya lulusan SMP tersebut memang lahir dan dibesarkan di kawasan Tanah Abang, Jakarta. Setamat dari SMP pada tahun 1966, beliau telah merasakan kerasnya kehidupan di ibukota.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglK_zvkxqw3zeuQyMpZ3QeS-YRMM3wNPhPCtMaXSx9dhaJcKci0pOkEhf745k_A_oCOkYoYXMrSZQYrZPWMPQqEa-Wt1E9QOzgxJbdhA7kTr4DHopXDU9AITF1OOcYnkw3PNJdFBDz8eAY/s1600/Fauzi+Saleh.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="680" data-original-width="1024" height="265" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglK_zvkxqw3zeuQyMpZ3QeS-YRMM3wNPhPCtMaXSx9dhaJcKci0pOkEhf745k_A_oCOkYoYXMrSZQYrZPWMPQqEa-Wt1E9QOzgxJbdhA7kTr4DHopXDU9AITF1OOcYnkw3PNJdFBDz8eAY/s400/Fauzi+Saleh.jpg" width="400" /></a></div>
Saat itu Fauzi terpaksa bekerja sebagai pencuci mobil di sebuah bengkel dengan gaji Rp 700 per minggu. Bahkan delapan tahun silam, dia masih dikenal sebagai penjaga gudang di sebuah perusahaan. Tapi, kehidupan ibarat roda yang berputar.<br />
<br />
Sekarang posisi ayah 6 anak yang berusia 45 tahun ini sedang berada diatas. Pada hari ulang tahunnya itu, pria bertubuh kecil ini memberikan 50 unit mobil kepada 50 dari sekitar 100 karyawan tetapnya. Selain itu para karyawan tetap dan sekitar 2.000 buruh mendapat bonus sebulan gaji. Total Dalam setahun, karyawan dan buruhnya mendapat 22 kali gaji sebagai tambahan, 3 bulan gaji saat Idul Fitri, 2 bulan gaji saat bulan Ramadhan dan Hari Raya Haji, dan 1 bulan gaji saat 17 Agustus, tahun baru dan hari ulang tahun Fauzi. Selain itu, setiap karyawan dan buruh mendapat Rp 5.000 saat selesai shalat Jumat dari masjid miliknya di kompleks perumahan Pesona Depok.<br />
<br />
Sikap dermawan ini tampaknya tak lepas dari pandangan Fauzi, yang menilai orang-orang yang bekerja padanya sebagai kekasih. "Karena mereka bekerjalah saya mendapat rezeki.", katanya. Manajemen kasih sayang yang diterapkan Fauzi ternyata ampuh untuk memajukan perusahaan. Seluruh karyawan bekerja bahu-membahu.<br />
<br />
"Mereka seperti bekerja di perusahaan sendiri." Katanya.<br />
<br />
Prinsip manajemen "Bismillah" itu telah dilakukan ketika mulai berusaha pada tahun 1989 silam, yaitu setelah dia berhenti bekerja sebagai petugas keamanan. Berbekal uang simpanan dari hasil ngobyek sebagai tukang taman,sebesar 30 juta, beliau kemudian membeli tanah 6 x 15 meter sekaligus membangun rumah di jalan jatipadang, jakarta selatan.<br />
<br />
Untuk menyiapkan rumah itu secara utuh diperlukan tambahan dana sebesar 10 juta. Meski demikian, Fauzi tidak berputus asa. Setiap malam jumat, Fauzi dan pekerjanya sebanyak 12 orang, selalu melakukan wirid Yasiin, zikir dan memanjatkan doa agar usaha yang sedang mereka rintis bisa berhasil. Mungkin karena usaha itu dimulai dengan sikap pasrah, rumah itupun siap juga. Nasib baik memihak Fauzi. Rumah yang beliau bangun itu laku Rp 51 juta. Uang hasil penjualan itu selanjutnya digunakan untuk membeli tanah, membangun rumah, dan menjual kembali. Begitu seterusnya, hingga pada 1992 usaha Fauzi membesar. Tahun itu, lewat PT. Pedoman Tata Bangun yang beliau dirikan, Fauzi mulai membangun 470 unit rumah mewah Pesona Depok 1 dan dilanjutkan dengan 360 unit rumah pesona Depok 2. Selanjutnya dibangun pula Pesona Khayangan yang juga di Depok. Kini telah dibangun Pesona Khayangan 1 sebanyak 500 unit rumah dan pesona khayangan 2 sebanyak 1100 unit rumah. Sedangkan pesona khayangan 3 dan 4 masih dalam tahap pematangan tanah.<br />
<br />
Harga rumah group pesona milik Fauzi tersebut antara 200 juta hingga 600 juta per unit. Yang menarik tradisi pengajian setiap malam jumat yang dilakukannya sejak awal, tidak ditinggalkan. Sekali dalam sebulan, dia menggelar pengajian akbar yang disebut dengan pesona dzikir yang dihadiri seluruh buruh, keluarga dan kerabat di komplek pesona khayangan pertengahan september lalu, ada sekitar 4.000 orang yang hadir. Setiap orang yang hadir mendapatkan sarung dan 3 stel gamis untuk shalat. Setelah itu, ketika beranjak pulang, setiap orang tanpa kecuali, diberi nasi kotak dan uang Rp 10.000. tidak mengherankan, suasana berlangsung sangat akrab. Mereka saling bersalaman dan berpelukan. Tidak ada perbedaan antara bawahan dan atasan. Menurut Fauzi, beliau sendiri tidak pernah membayangkan akan menjadi seperti ini.<br />
<br />
"Ini semua dari Alloh. Saya tidak ada apa2nya." Kata pria yang sehari-hari berpenampilan sederhana ini. Karena menyadari bahwa semua harta itu pemberian Alloh, Fauzi tidak lupa mengembalikannya dalam bentuk infak dan shadaqoh kepada yang membutuhkan. Tercatat, beberapa masjid telah dia bangun dan sejumlah kaum dhuafa dan janda telah disantuninya. Usaha yang dijalankannya tersebut, menurut Fauzi ibarat menanam padi. "Dengan bertanam padi, rumput dan ilalang akan tumbuh. Ini berbeda kalau kita bertanam rumput, padi tidak akan tumbuh". Kata Fauzi.<br />
<br />
Artinya, Fauzi tidak menginginkan hasil usaha untuk dirinya sendiri. "Saya hanya mengambil, sekedarnya, selebihnya digunakan untuk kesejahteraan karyawan dan sosial." Katanya.<br />
<br />
Sekitar 60 % keuntungan digunakan untuk kegiatan sosial, sedangkan selebihnya dipakai sebagai modal usaha. Sejak empat tahun lalu, ada Rp 70 milyar yang digunakan untuk kegiatan sosial.<br />
<br />
"Jadi, keuntungan perusahaan ini adalah nol." Kata Fauzi. " Jika setiap bangun pagi , kita bisa mensyukuri dengan tulus apa yang telah kita miliki hari ini, niscaya sepanjang hari kita bisa menikmati hidup ini dengan bahagia"<br />
<br />
Sumber : http://arifperdana.wordpress.comUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5108930740983148994.post-58118794229307180792011-10-18T21:46:00.000-07:002019-05-12T04:39:27.298-07:00Biografi Matt Mullenweg - Pendiri WordPress.<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpQGLLMtgkNHS6xVrpUe8LTDjhl9u7BVCqveFdR6UNGAexyGx4pfX9T29rox1_xHnu8NOwSLnmQzgODl8W-PIz4SIbAWt9HRQbBb0JfrKZa87TSR2C5ycWNAhbHmFzeMN4UFX-nyrzx_KQ/s1600/Matt+Mullenweg+-+succes.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="700" data-original-width="467" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpQGLLMtgkNHS6xVrpUe8LTDjhl9u7BVCqveFdR6UNGAexyGx4pfX9T29rox1_xHnu8NOwSLnmQzgODl8W-PIz4SIbAWt9HRQbBb0JfrKZa87TSR2C5ycWNAhbHmFzeMN4UFX-nyrzx_KQ/s400/Matt+Mullenweg+-+succes.jpg" width="266" /></a><b>Wordpress </b>- seperti yang kita ketahui bersama adalah sebuah mesin blog berbasis CMS yang memungkinkan kita semua untuk dapat membuat sebuah blog tanpa harus mengetahui bahasa pemograman web atau singkatnya sebuah aplikasi/program yang hanya sekedar klik, drag n drop simsalabim langsung jadi"emang saya pesulap ya????".<br />
<br />
setelah sempat blogwalking, saya menemukan sebuah artikel dari postingan seorang blogger yang menceritakan kisah sukses pendiri wordpress.<br />
<br />
<b>Kisah Sukses Pendiri WordPress !</b><br />
<b><br /></b>
Saya pengguna wordpress, tapi selama ini saya tidak begitu peduli siapa pendiri WordPress. Padahal mengenal pendiri/founder dari suatu bisnis, organisasi, atau situs yang terkenal [misalnya: WordPress] merupakan hal penting. Terlebih lagi kita adalah pengguna produk tersebut. Dari kisah hidup, pemikiran inovatif serta petualangan fantastis mereka sebenarnya dapat menjadi sumber inspirasi hidup kita.<br />
<br />
Pola sikap saya yang apatis terhadap hal-hal (ataupun individu) yang sebenarnya sangat menakjubkan mungkin juga menimpa pada diri rekan-rekan di negeri ini. Sikap apatis tersebut merupakan sikap mental yang negatif. Sikap ini akan membuat diri kita sepanjang hidup hanya menjadi seorang user [pengguna], bukan seorang yang berperan sebagai kreator atau producer. Selama sikap mental bangsa ini seperti itu, maka selama itu pula bangsa ini tidak akan maju ke depan. Tidak akan ada inovasi, kreasi serta pembangunan yang progresif menatap ke depan.<br />
<br />
Namun, pada malam Jumat, 16 Januari 2009, saya kembali mendapat secercah harapan, tatkala "Apa Kabar Indonesia Malam" di TV-One menghadirkan pendiri sekaligus pengembang aplikasi gratis Wordpres. Dia seorang pemuda yang sukses bukan karena terbentuk ataupun dibentuk sejak kecil. Ia mampu sukses meski di usia yang sangat muda. Meskipun latar pendidikannya berbeda dengan hasil karya yang dihasilkan saat ini.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglgtaOcFUChML4DQYFgiTkYpBn5watGUONYzE4Mz-F7tQncH71gsI_yQM0fbeWd8XSZZdcTBxSAyw9FCNANmEPHBUf-x9-_LlxDZ7ccERDZnKvo2TKi53O0sBz-a7R-NrfQxi-vs56DYvf/s1600/Matt+Mullenweg.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="350" data-original-width="700" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglgtaOcFUChML4DQYFgiTkYpBn5watGUONYzE4Mz-F7tQncH71gsI_yQM0fbeWd8XSZZdcTBxSAyw9FCNANmEPHBUf-x9-_LlxDZ7ccERDZnKvo2TKi53O0sBz-a7R-NrfQxi-vs56DYvf/s640/Matt+Mullenweg.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
Berikut biografi Matt Mullenweg, sang pendiri Blog WordPress yang sedang saya dan Anda gunakan saat ini.Riwayat Hidup Matt Mullenweg<br />
<br />
Matthew Charles Mullenweg atau dikenal dengan Matt Mullenweg lahir pada 11 Januari 1984 (baru berulang tahun ke-25), di Houston,Texas - Amerika Serikat. Di masa SMA, Matt belajar Seni Visual dan Pertunjukan di sekolahnya serta ia mahir di musik saxophone. Meskipun studinya bukan dibidang teknologi komputer dan programming, namun Mat berhasil mendirikan serta mengembangkan software yang kini sangat terkenal yakni WordPress.com, Akismet, dan bisnis Automattic-nya.<br />
<br />
<b>Awal Matt dan WordPress</b><br />
<br />
Sejarah WordPress bermula saat Matt berusia 18 tahun (tahun 2002). Ketika itu, Matt baru mulai menggunakan fasilitas blog yakni blog b2cafelog. Ia menggunakan blog b2 (bbpress.org) untuk mempublikasi foto-fotonya selama perjalanan ke Washington D.C.<br />
<br />
Namun, beberapa bulan kemudian, blog bbpress tempat Matt mempublikasi fotonya berhenti dalam mengembangkan software-nya. Karena kondisi seperti itu, muncullah pemikiran kreatif dari Matt. Pada Januari 2003, Matt Mullenweg mengumumkan melalui blog-nya bahwa diaakan mengembangkan blog b2 sehingga sesuai dengan standar web saat itu. Dengan inisiatif sendiri, Matt bersama Mike Little mulai memgembangkan coding WordPress berbasis b2. Kemudian, Mike dan Matt bersama Michel Valdrighi (mantan pengembang b2), mulai aktif mengembangkan WordPress hingga lahirlah WordPress yang Anda kenal saat ini. Pada 27 Mei 2003, WordPress versi 0.70 dirilis. Versi 0.7 ini masih mengandung struktur file yang sama dengan pendahulunya, b2cafelog. Di usia 19 tahun (Maret 2003), Matt bersama rekannya mendirikan GMPG dengan format yang lebih kompleks dari HTML. Setahun kemudian, WordPress meluncurkan fasilitas Ping-O-Matic yang berguna untuk mengirim ping notifikasi kepada search engine blog seperti Technorati. Dan saat ini, Ping-O-Matic telah melayani lebih 1 juta ping tiap harinya.<br />
<br />
<b>Matt Mullenweg, Mahasiswa DO (Drop Out)</b><br />
<br />
Pada tahun 2004, nasib buruk menimpa Matt dalam bidang pendidikan formal. Ia drop-out alias DO dan pindah dari Houston ke San Fransisco (California) untuk bekerja pada CNET selama setahun. Pekerjaannya di CNET selama setahun merupakan masa-masa terakhir Matt bekerja di perusahaan.<br />
<br />
Karena pada usia 21 tahun, Matt telah "pensiun muda" dari perusahaan CNET dan ia menghabiskan waktunya berkarya untuk WordPress. Tidak lama dari masa pensiunnya, ia pun berhasil meluncurkan aplikasi Akismet yang berfungsi memblokir komentar dan trackback yang teridentifikasi sebagai spam. Di tahun yang sama, Matthew memutuskan WordPress terbuka bagi kalangan umum di seluruh dunia pada November 2005. Di tahun yang sama, Matt meluncurkan Automattic yang menjadi perusahaan bisnis yang mendukung WordPress dan Akismet.<br />
<br />
<b>Pemuda 22 tahun Rekrut Eksekutif Yahoo</b><br />
<br />
Jiwa entrepreneur dan kematangan Matt dalam mengembangkan WordPress dan Akismet telah menghantarkan usahanya masuk ke bisnis profesional. Pada tahun 2006 (22 tahun), pemuda Matt mampu merekrut mantan CEO Oddpost dan Senior Manager Yahoo!, Tony Schneider sebagai CEO Automattic. Beberapa bulan setelah Tony Schneider berada di Automattic, Akismet (anak perusahaan) yang baru berusia kurang 2 tahun berhasil meraup USD 1.1 juta pada April 2006.<br />
<br />
<b>Kesuksesan Matthew Mullenweg</b><br />
<br />
Daya pikir inovatif serta pantang menyerah pada diri seorang Matthew telah membawa dirinya sebagai jutawan muda. Di usia 25 tahun, Matthew Mullenweg telah berhasil menjadi miliader muda dengan kekayaan tidak kurang USD 40 juta (Rp 400 miliar). Ia pun dinobatkan sebagai 16 dari "50 Orang Terpenting di Dunia Internet" oleh PC World pada tahun 20 07. Dari daftar 50 orang tersebut, hanya Matt yang merupakan orang termuda (23 tahun). Dengan fasilitas yang unik, cepat dan menarik, WordPress berhasil "memikat" jutaan pengguna. Dengan tambahan ribuan blogger serta ratusan ribu posting terbaru tiap harinya, WordPress berhasil masuk ke dalam 30 situs teraktif di dunia. Setelah mendapat layanan Gravatar pada tahun 2007, beredar isu bahwa usaha yang didirikan Matt, Automattic, ditawari hingga USD 200 juta, namun Matt menolak menjualnya.<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhignhGvoAKGwZ2Y6_qJrUHnZl3S4N2zRHcYGROE8fbpzIimvmIFM73ZKduQx_um-ezWuEPT0n_M5P1XDSiSrBAsESlX9tHGdgumY7PITS7R41-IpKOvKqE2JQCKluaO9lo62VVzHqNB69F/s1600/Matt+Mullenweg+tvone.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="302" data-original-width="286" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhignhGvoAKGwZ2Y6_qJrUHnZl3S4N2zRHcYGROE8fbpzIimvmIFM73ZKduQx_um-ezWuEPT0n_M5P1XDSiSrBAsESlX9tHGdgumY7PITS7R41-IpKOvKqE2JQCKluaO9lo62VVzHqNB69F/s1600/Matt+Mullenweg+tvone.jpg" /></a><br />
<b>Wawancara Singkat di TV-One Kisah Singkat Kesuksesan</b><br />
<br />
Berikut ini, hasil wawancara Matt Muddenweg di TV-one yang relatif singkat Dan secara samar-samar saya mengutip pembicaraannya seperti berikut. [Jika rekan-rekan yang turut menyaksikannya, silahkan koreksi tulisan saya. Trims]. Hal pertama yang dibahas adalah latar belakang pendidikan Matt Muddenweg. Ia bukan lulusan programming ataupun ilmu komputer. Di masa SMA, ia terjun dalam bidang seni. Sedangkan kuliahnya [tidak selesai] di bidang ilmu politik. Walaupun demikian, motivasi dan minat yang ia berikan pada blog membawa dirinya sukses dalam dunia software dan teknologi informasi.<br />
<br />
sumber : http://nusantaranews.wordpress.comUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5108930740983148994.post-35937414283119745722011-10-18T21:44:00.000-07:002019-05-12T04:48:43.361-07:00Biografi Dimas Hokka - Menjadi Dosen Saat Masih Duduk di Bangku SMP<b>Jadi Dosen saat Masih Duduk di Bangku SMP</b><br />
<br />
Usianya kini 19 tahun. Namun, Dimas Hokka sudah mengukir prestasi mengagumkan sejak belia. Yang paling mencengangkan, ketika masih berusia 13 tahun dan duduk di bangku SMP, dia sudah menjadi dosen.<br />
<br />
Raka Mahesa W., Jakarta<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrigE_WtXjgaisS3F87Ir9KgYePcODCvkEGtWfiR4YPmIPJOhjWHL51VWY3CazlvLzDm0T2mIQKUF5C4GvyPYnm8D5Sl8USu2rqcA8p-xST4lTJ0sKhlv81PxgfGZ-QUdIqlM-FhhdvpKf/s1600/Dimas+Hokka.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="153" data-original-width="227" height="215" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrigE_WtXjgaisS3F87Ir9KgYePcODCvkEGtWfiR4YPmIPJOhjWHL51VWY3CazlvLzDm0T2mIQKUF5C4GvyPYnm8D5Sl8USu2rqcA8p-xST4lTJ0sKhlv81PxgfGZ-QUdIqlM-FhhdvpKf/s320/Dimas+Hokka.jpg" width="320" /></a></div>
Dimas Hokka<br />
<br />
HINGGA kini, Dimas memegang empat rekor Muri (Museum Rekor Dunia Indonesia). Yang pertama dia pecahkan saat masih duduk di kelas enam sekolah dasar (SD). Yaitu, rekor menghitung lebih cepat daripada kalkulator.<br />
<br />
Kedua, Dimas mengukir rekor Muri dalam memprediksi tanggal, bulan, serta tahun lahir seseorang menggunakan aritmatika. Ketiga, memprediksi biografi seseorang menggunakan ilmu aritmatika.<br />
<br />
Terakhir dan yang paling membuat orang geleng-geleng kepala adalah menjadi dosen ketika usianya masih 13 tahun. Saat itu, dia masih duduk di bangku kelas 2 SMP di Semarang. Dia mengajar bahasa Inggris di Universitas 17 Agustus Semarang.<br />
<br />
Hebatnya, semua keahlian tersebut tidak diperoleh dari lembaga pendidikan, tapi belajar secara otodidak. Saat ini, Dimas kuliah di Fakultas Teknik Lingkungan Universitas Indonesia (UI), semester dua.<br />
<br />
Pada rekor pertamanya, dia mampu memecahkan hitungan penjumlahan angka tiga digit sebanyak 43 baris dalam waktu dua detik.<br />
<br />
"Kemampuan berpikir manusia jauh di atas mesin kalkulasi apa pun. Sayangnya, tidak digunakan maksimal," ujarnya. Menurut dia, menghitung cepat seperti itu cukup menggunakan bayangan dalam otak.<br />
<br />
Sebelumnya, Dimas mengaku pernah mempelajari teknik sempoa. Namun, karena dinilai kurang cepat, dia kemudian menggunakan cara yang dikembangkan sendiri, sehingga dapat menghitung hanya dalam hitungan detik.<br />
<br />
"Kalau tidak dikembangkan, ya sama saja dengan yang lain," ujarnya.<br />
<br />
Lain lagi untuk rekor kedua yang berkenaan dengan bahasa logika 1 dan 0. Seperti pesulap, dia mampu menghitung tanggal lahir, bulan, dan tahun menggunakan langkah logis, aritmatika, dan bahasa logika.<br />
<br />
Cara kerjanya, seseorang hanya perlu menjawab iya atau tidak atas pertanyaan yang dia ajukan. Jawaban ya untuk 1 dan tidak untuk 0 atau sebaliknya. Kemudian, dari jawaban tersebut, dirinya akan membentuk sebuah grafik dari fungsi x di mana dia akan memilih daerah dengan probabilitas terbesar.<br />
<br />
Bila grafik matematika biasa dibuat ke arah kanan atau maju, dia memulai grafik dari akhir ke mula (belakang ke depan) atau menarik mundur garis yang diciptakan pada grafik. Hasilnya adalah angka kelahiran seseorang.<br />
<br />
Tak ingin berhenti menggunakan kemampuan yang dimiliki, Dimas mulai mengutak-atik lagi angka-angka yang biasa dia mainkan. Kali ini untuk mengetahui riwayat hidup seseorang.<br />
<br />
Bukan hanya tanggal lahir, kini nama seseorang yang sedang kita pikirkan atau bagaimana perasaan kita bisa ditebak menggunakan bahasa logika 1 dan 0. "Semua menggunakan logika dan langkah-langkah yang benar," ungkapnya.<br />
<br />
Permainan angka memang salah satu favorit dia. Namur, hari-harinya tak selalu dilewatkan untuk mengutak-atik angka dan menjadi kutu buku. Pemuda itu tumbuh layaknya remaja biasa dengan berbagai aktivitas menyenangkan. Misal'nya, menonton film dan membaca.<br />
<br />
Merasa kurang nyaman ketika menonton film berbahasa Inggris karena setiap menonton harus terganggu teks, dia kemudian memulai lagi petualangan baru. Bukan lagi masalah angka, tapi kali ini bahasa Inggris.<br />
<br />
Les bukanlah jalan yang dia ambil. Dia mengaku lebih senang mempelajari semua dari buku. "Buku kan banyak. Mengapa harus les?" ujarnya.<br />
<br />
Sedikit demi sedikit dia mengembangkan kemampuannya dalam hal bahasa Inggris. Sebagai langkah awal, Dimas mendengar dan melihat adegan film tanpa melihat teks. Baru kalau tidak mengerti, dia akan melihat teks atau mencarinya di kamus. Sebab, terkadang teks film tak selalu sama dengan arti sebenarnya.<br />
<br />
Di bidang satu ini pun kemampuannya berkembang pesat. Dalam waktu singkat dia berhasil menguasai bahasa Inggris secara utuh, mulai percakapan, pola kalimat, hingga perbendaharaan kata. (nw)<br />
<br />
sumber : jawaposUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5108930740983148994.post-28857408441756394322011-10-18T21:37:00.000-07:002019-05-12T04:27:05.243-07:00Biografi Mark Zuckerberg - Pendiri Facebook<b>Rahasia Jutawan Facebook</b><br />
<br />
<b>Mark Zuckerberg</b><br />
<br />
Usia Mark Zuckerberg baru 24 tahun, tetapi ia bisa menghasilkan 1,5 miliar dollar AS. Keberhasilan pria pendiri Facebook, salah satu situs jejaring sosial ternama di dunia, ini membuatnya nangkring dalam jajaran 400 orang terkaya di Amerika versi Forbes. Tidak hanya itu, dalam jajaran tersebut ia juga dinobatkan sebagai orang kaya yang paling muda.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhePr4h9MsRFodiF3asWn3ZzxM8Atp3F2FjWqQS0aproGMV06oha2l4N-iZfa1XCqPfaTR3PokS6dAIvFdzJqkKYe6TNvHtYWJR0ecZx2FRGob2c0z1YiTFhDBh_F0DIm3QQU5AFxF7XKnM/s1600/Mark+z.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="405" data-original-width="720" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhePr4h9MsRFodiF3asWn3ZzxM8Atp3F2FjWqQS0aproGMV06oha2l4N-iZfa1XCqPfaTR3PokS6dAIvFdzJqkKYe6TNvHtYWJR0ecZx2FRGob2c0z1YiTFhDBh_F0DIm3QQU5AFxF7XKnM/s640/Mark+z.jpg" width="640" /></a></div>
Semula, Zuckerberg mengembangkan Facebook di dalam kamar asramanya semasa kuliah di Harvard. Anggota pertama yang bergabung dalam Facebook adalah teman-temannya sendiri. Dalam jangka waktu dua minggu, sepertiga dari siswa Harvard telah menjadi anggota tetap Facebook.<br />
<br />
Walaupun ia sempat mengenyam pendidikan di Harvard, bahkan merintis Facebook di perguruan tinggi ternama itu, ia tercatat belum menyelesaikan studinya sehingga titel sarjana pun belum disandangnya.<br />
<br />
Pengguna Facebook terus meningkat dan kini mencapai 100 juta member di seluruh dunia dengan keuntungannya ditaksir mencapai 300 juta dollar per tahun. Malah ada sejumlah orang yang tak lagi jadi mahasiswa atau yang masih di sekolah ingin bergabung.<br />
<br />
Jejaring yang dihimpunnya meliputi 55.000 jaringan berdasarkan demografi, pekerjaan, sekolah, kolegial, dan sebagainya. Setiap harinya ada foto yang di-upload (dimasukkan ke Facebook) dan pesan yang dikirim.<br />
<br />
Prestasi yang diraih Zackerberg tak benar-benar mulus. Sejumlah perkara ia dapatkan sehubungan dengan Facebook, termasuk tudingan yang menyebutkan rancangan Facebook sebenarnya tiruan. Di tengah sejumlah kontroversi itu, nama Facebook dan Mark Zackerberg tetap digemari banyak orang.<br />
<br />
Bahkan, Microsoft tertarik untuk membeli 1,6 persen saham Facebook dengan nilai 240 juta dollar, akhir Oktober lalu. Transaksi ini menunjukkan nilai kapitalisasi Facebook ternyata lebih tinggi, yaitu sekitar 15 miliar dollar. Setelah itu sejumlah tawaran mengepung Facebook.<br />
<br />
Lebih dari seratus juta warga dunia kini keranjingan dengan jaringan sosial di dunia maya, Facebook.com. Lewat situs ini, pengguna dapat memperluas pertemanan lintas benua, bahkan kembali "bertemu" dengan kawan-kawan atau pacar lama yang tidak terlihat lagi seusai perpisahan sekolah.<br />
<br />
Presiden AS Barack Hussein Obama bahkan memanfaatkan situs ini sebagai salah satu cara untuk meraih dukungan dalam Pemilihan Presiden AS, tahun lalu. Inilah buah karya Mark Elliot Zuckerberg, seorang keturunan Yahudi AS, salah satu dari tiga pendiri Facebook.<br />
<br />
Mengapa Facebook melejit? Pakar teknologi informasi, Dr Linda M Gallant, Asisten Profesor dari Emerson College, Boston, memberi penjelasan, "Situs internet umumnya menyajikan informasi dan para penjelajahnya hanya menerima apa adanya. Sekarang ini para penjelajah ingin berpartisipasi sebagai pengisi situs. Facebook memenuhi hasrat itu."<br />
<br />
Mengapa Facebook mengejar My Space, situs jaringan sosial terbesar pertama di dunia sebelum April 2008? Keadaan bahkan sudah berubah, Facebook tidak lagi nomor dua sebagaimana ditulis di situs Techcrunch.<br />
<br />
Situs Mashable (The Social Media Guide) menyatakan, desain Facebook lebih enak dilihat dan dijelajahi serta menawarkan hal-hal yang lebih riil. Sebagai contoh, Facebook menawarkan orang lain yang kira-kira Anda kenal untuk di-add (ditambahkan) jadi teman. My Space juga menyodori Anda beberapa teman, tetapi termasuk menyodori orang-orang dari negeri antah berantah menjadi teman.<br />
<br />
Apa pun latar belakang kemajuan Facebook, nama Zuckerberg sudah melejit ke seluruh dunia seperti meteor. Banyak pengguna Facebook yang merupakan orang-orang elite dunia. Facebook juga menjadi sarana komunikasi para karyawan Toyota, Ernst & Young, dan perusahaan kaliber dunia lainnya.<br />
<br />
Di Facebook, Zuckerberg bertanggung jawab untuk urusan garis kebijakan umum dan penyusunan strategi perusahaan yang kini menjadi rebutan para pemasang iklan dan para investor.<br />
<br />
Zuckerberg telah mendapat julukan sebagai "salah satu orang yang paling berpengaruh pada tahun 2008? versi majalah Time. Pada Forum Ekonomi Davos 2009, Zuckerberg termasuk dalam daftar pemimpin muda karena prestasi dan komitmen terhadap masyarakat serta berpotensi menyumbangkan ide untuk membentuk tatanan dunia baru.<br />
<br />
Pemuda itu tampil dalam sesi "Pengalaman Digital Mendatang" pada Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss. Peserta lain yang hadir antara lain Chad Hurley (YouTube), Craig Mundie (Microsoft), Shananu Narayen (Adobe), Hamid Akhvan (T-Mobile), dan Eric Clemmons (Wharton).<br />
<br />
Salah satu poin menarik yang diberikan Zuckerberg adalah bahwa lebih dari 100 juta orang secara aktif menggunakan aplikasi bergerak pada Facebook. iPhone Facebook saja telah memiliki 5 juta pengguna aktif bulanan dan Blackberry untuk Facebook memiliki 3,25 juta pengguna aktif bulanan.<br />
<br />
Pada tahun 2006, Zuckerberg mencengangkan dunia karena menampik tawaran Yahoo untuk membeli Facebook seharga 1 miliar dollar AS (atau sekitar Rp 12 triliun). Setahun kemudian, Microsoft membeli 1,6 persen saham Facebook seharga 240 juta dollar AS. Kini nilai ekonomi Facebook ditaksir sebesar 15 miliar dollar AS.<br />
<br />
Zuckerberg yang lahir dari keluarga dokter yang kaya memiliki 20 persen saham di Facebook senilai 3 miliar dollar AS. Majalah Forbes mendeklarasikan Zuckerberg sebagai miliuner "self made" termuda di planet ini.<br />
<br />
Namun, jangan tanyakan perihal kehidupan pribadinya, tidak banyak yang diketahui. Maklum, ketika di SMA pun dia sudah berkutat dengan urusan komputer. Ketika itu dia ingin membantu jaringan yang dimiliki ayahnya untuk dipertemukan lewat dunia maya.<br />
<br />
Kebiasaan ini terus melekat dan dia lupa belajar. Karena urusan komputer dan teknologi informasi inilah dia drop-out dari Harvard.<br />
<br />
Entah iseng atau tidak, Facebook kini kebanjiran uang. "Mengherankan juga, begitu banyak tawaran datang," kata Zuckerberg kepada Techcrunch pada 7 Desember 2008.<br />
<br />
Tidak banyak kalimat lain dari Zuckerberg selain ambisinya terus membuat Facebook senyaman mungkin untuk jadi alat penyatu warga dunia. "Bukankah kami memiliki situs, yang membuat Anda merasa lebih enak menggunakannya?" ujar Zuckerberg.<br />
<br />
Sumber : Kompas.comUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5108930740983148994.post-64830304800760641492011-10-18T21:33:00.000-07:002019-05-12T04:22:08.958-07:00Biografi Bob Sadino - Pengusaha Sukses dari Indonesia<b>Bob Sadino</b> (Lampung, 9 Maret 1933), atau akrab dipanggil om Bob, adalah seorang pengusaha asal Indonesia yang berbisnis di bidang pangan dan peternakan. Ia adalah pemilik dari jaringan usaha Kemfood dan Kemchick. Dalam banyak kesempatan, ia sering terlihat menggunakan kemeja lengan pendek dan celana pendek yang menjadi ciri khasnya. Bob Sadino lahir dari sebuah keluarga yang hidup berkecukupan. Ia adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Sewaktu orang tuanya meninggal, Bob yang ketika itu berumur 19 tahun mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara kandungnya yang lain sudah dianggap hidup mapan.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguvbHiwapdJmsmNEgzZvo1jScIzLzHL2lgJJNVBj8t6q4Aw4Zm3t7VWu2DLms5oydqIMfCEGqXiGs10UdEdhiRG4hDMbdhDvdyMdtCktKGQguO3iPLuCjuIXZMDPmKPKNDJ4jB9ZttOXyJ/s1600/kata-kata-motivasi-goblok-bob-sadino.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="250" data-original-width="500" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguvbHiwapdJmsmNEgzZvo1jScIzLzHL2lgJJNVBj8t6q4Aw4Zm3t7VWu2DLms5oydqIMfCEGqXiGs10UdEdhiRG4hDMbdhDvdyMdtCktKGQguO3iPLuCjuIXZMDPmKPKNDJ4jB9ZttOXyJ/s640/kata-kata-motivasi-goblok-bob-sadino.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
Bob kemudian menghabiskan sebagian hartanya untuk berkeliling dunia. Dalam perjalanannya itu, ia singgah di Belanda dan menetap selama kurang lebih 9 tahun. Di sana, ia bekerja di Djakarta Lylod di kota Amsterdam dan juga di Hamburg, Jerman. Ketika tinggal di Belanda itu, Bob bertemu dengan pasangan hidupnya, Soelami Soejoed.<br />
<br />
Pada tahun 1967, Bob dan keluarga kembali ke Indonesia. Ia membawa serta 2 Mercedes miliknya, buatan tahun 1960-an. Salah satunya ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan sementara yang lain tetap ia simpan. Setelah beberapa lama tinggal dan hidup di Indonesia, Bob memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena ia memiliki tekad untuk bekerja secara mandiri.<br />
<br />
Pekerjaan pertama yang dilakoninya setelah keluar dari perusahaan adalah menyewakan mobil Mercedes yang ia miliki, ia sendiri yang menjadi sopirnya. Namun sayang, suatu ketika ia mendapatkan kecelakaan yang mengakibatkan mobilnya rusak parah. Karena tak punya uang untuk memperbaikinya, Bob beralih pekerjaan menjadi tukang batu. Gajinya ketika itu hanya Rp.100. Ia pun sempat mengalami depresi akibat tekanan hidup yang dialaminya.<br />
<br />
Suatu hari, temannya menyarankan Bob memelihara ayam untuk melawan depresi yang dialaminya. Bob tertarik. Ketika beternak ayam itulah muncul inspirasi berwirausaha. Bob memperhatikan kehidupan ayam-ayam ternaknya. Ia mendapat ilham, ayam saja bisa berjuang untuk hidup, tentu manusia pun juga bisa.<br />
<br />
Sebagai peternak ayam, Bob dan istrinya, setiap hari menjual beberapa kilogram telor. Dalam tempo satu setengah tahun, ia dan istrinya memiliki banyak langganan, terutama orang asing, karena mereka fasih berbahasa Inggris. Bob dan istrinya tinggal di kawasan Kemang, Jakarta, di mana terdapat banyak menetap orang asing.<br />
<br />
Tidak jarang pasangan tersebut dimaki pelanggan, babu orang asing sekalipun. Namun mereka mengaca pada diri sendiri, memperbaiki pelayanan. Perubahan drastis pun terjadi pada diri Bob, dari pribadi feodal menjadi pelayan. Setelah itu, lama kelamaan Bob yang berambut perak, menjadi pemilik tunggal super market (pasar swalayan) Kem Chicks. Ia selalu tampil sederhana dengan kemeja lengan pendek dan celana pendek.<br />
<br />
Bisnis pasar swalayan Bob berkembang pesat, merambah ke agribisnis, khususnya holtikutura, mengelola kebun-kebun sayur mayur untuk konsumsi orang asing di Indonesia. Karena itu ia juga menjalin kerjasama dengan para petani di beberapa daerah.<br />
<br />
Bob percaya bahwa setiap langkah sukses selalu diawali kegagalan demi kegagalan. Perjalanan wirausaha tidak semulus yang dikira. Ia dan istrinya sering jungkir balik. Baginya uang bukan yang nomor satu. Yang penting kemauan, komitmen, berani mencari dan menangkap peluang.<br />
<br />
Di saat melakukan sesuatu pikiran seseorang berkembang, rencana tidak harus selalu baku dan kaku, yang ada pada diri seseorang adalah pengembangan dari apa yang telah ia lakukan. Kelemahan banyak orang, terlalu banyak mikir untuk membuat rencana sehingga ia tidak segera melangkah. "Yang paling penting tindakan," kata Bob.<br />
<br />
Keberhasilan Bob tidak terlepas dari ketidaktahuannya sehingga ia langsung terjun ke lapangan. Setelah jatuh bangun, Bob trampil dan menguasai bidangnya. Proses keberhasilan Bob berbeda dengan kelaziman, mestinya dimulai dari ilmu, kemudian praktik, lalu menjadi trampil dan profesional.<br />
<br />
Menurut Bob, banyak orang yang memulai dari ilmu, berpikir dan bertindak serba canggih, arogan, karena merasa memiliki ilmu yang melebihi orang lain.<br />
<br />
Sedangkan Bob selalu luwes terhadap pelanggan, mau mendengarkan saran dan keluhan pelanggan. Dengan sikap seperti itu Bob meraih simpati pelanggan dan mampu menciptakan pasar. Menurut Bob, kepuasan pelanggan akan menciptakan kepuasan diri sendiri. Karena itu ia selalu berusaha melayani pelanggan sebaik-baiknya.<br />
<br />
Bob menempatkan perusahaannya seperti sebuah keluarga. Semua anggota keluarga Kem Chicks harus saling menghargai, tidak ada yang utama, semuanya punya fungsi dan kekuatan.<br />
<br />
<b>Anak Guru</b><br />
<br />
Kembali ke tanah air tahun 1967, setelah bertahun-tahun di Eropa dengan pekerjaan terakhir sebagai karyawan Djakarta Lloyd di Amsterdam dan Hamburg, Bob, anak bungsu dari lima bersaudara, hanya punya satu tekad, bekerja mandiri. Ayahnya, Sadino, pria Solo yang jadi guru kepala di SMP dan SMA Tanjungkarang, meninggal dunia ketika Bob berusia 19.<br />
<br />
Modal yang ia bawa dari Eropa, dua sedan Mercedes buatan tahun 1960-an. Satu ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan. Ketika itu, kawasan Kemang sepi, masih terhampar sawah dan kebun. Sedangkan mobil satunya lagi ditaksikan, Bob sendiri sopirnya.<br />
<br />
Suatu kali, mobil itu disewakan. Ternyata, bukan uang yang kembali, tetapi berita kecelakaan yang menghancurkan mobilnya. "Hati saya ikut hancur," kata Bob. Kehilangan sumber penghasilan, Bob lantas bekerja jadi kuli bangunan. Padahal, kalau ia mau, istrinya, Soelami Soejoed, yang berpengalaman sebagai sekretaris di luar negeri, bisa menyelamatkan keadaan. Tetapi, Bob bersikeras, "Sayalah kepala keluarga. Saya yang harus mencari nafkah."<br />
<br />
Untuk menenangkan pikiran, Bob menerima pemberian 50 ekor ayam ras dari kenalannya, Sri Mulyono Herlambang. Dari sini Bob menanjak: Ia berhasil menjadi pemilik tunggal Kem Chicks dan pengusaha perladangan sayur sistem hidroponik. Lalu ada Kem Food, pabrik pengolahan daging di Pulogadung, dan sebuah "warung" shaslik di Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta. Catatan awal 1985 menunjukkan, rata-rata per bulan perusahaan Bob menjual 40 sampai 50 ton daging segar, 60 sampai 70 ton daging olahan, dan 100 ton sayuran segar.<br />
<br />
"Saya hidup dari fantasi," kata Bob menggambarkan keberhasilan usahanya. Ayah dua anak ini lalu memberi contoh satu hasil fantasinya, bisa menjual kangkung Rp 1.000 per kilogram. "Di mana pun tidak ada orang jual kangkung dengan harga segitu," kata Bob.<br />
<br />
Om Bob, panggilan akrab bagi anak buahnya, tidak mau bergerak di luar bisnis makanan. Baginya, bidang yang ditekuninya sekarang tidak ada habis-habisnya. Karena itu ia tak ingin berkhayal yang macam-macam.<br />
<br />
Haji yang berpenampilan nyentrik ini, penggemar berat musik klasik dan jazz. Saat-saat yang paling indah baginya, ketika shalat bersama istri dan dua anaknya.<br />
<br />
<b>Profil dan Biodata Bob Sadino</b><br />
<br />
Nama : <b>Bob Sadino</b><br />
Lahir : Tanjungkarang, Lampung, 9 Maret 1933<br />
Agama : Islam<br />
<br />
<b>Pendidikan :</b><br />
-SD, Yogyakarta (1947)<br />
-SMP, Jakarta (1950)<br />
-SMA, Jakarta (1953)<br />
<br />
Karir :<br />
<br />
-Karyawan Unilever (1954-1955)<br />
-Karyawan Djakarta Lloyd, Amsterdam dan Hamburg (1950-1967)<br />
-Pemilik Tunggal Kem Chicks (supermarket) (1969-sekarang)<br />
-Dirut PT Boga Catur Rata<br />
-PT Kem Foods (pabrik sosis dan ham)<br />
-PT Kem Farms (kebun sayur)<br />
<br />
Alamat Rumah:<br />
Jalan Al Ibadah II/12, Kemang, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Telp: 793981<br />
<br />
Alamat Kantor :<br />
Kem Chicks Jalan Bangka Raya 86, Jakarta Selatan Telp: 793618<br />
<br />
<br />
Referensi :<br />
<br />
- http://pengusahamuda.wordpress.com/biografi/<br />
- http://id.wikipedia.org/wiki/Bob_SadinoUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5108930740983148994.post-28536759676964021832011-10-18T21:30:00.000-07:002019-05-12T05:15:36.848-07:00Biografi Presiden kedua Republik Indonesia Soeharto<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSYrSnCfX25am4UXQcyugYBUn6HBprSIx-hUioEs-mTY5kaTMbXT_4hpGWoqmipxlA0M3j8MPt2B11EB2e9lh9_rmsk2PysWM7BunAZ5gMWsvs-_-SCryYtSWDTIvsQqGZHuffyylPYCUA/s1600/soeharto+-+RI+2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="293" data-original-width="201" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSYrSnCfX25am4UXQcyugYBUn6HBprSIx-hUioEs-mTY5kaTMbXT_4hpGWoqmipxlA0M3j8MPt2B11EB2e9lh9_rmsk2PysWM7BunAZ5gMWsvs-_-SCryYtSWDTIvsQqGZHuffyylPYCUA/s1600/soeharto+-+RI+2.jpg" /></a>Soeharto adalah Presiden kedua Republik Indonesia. Beliau lahir di Kemusuk, Yogyakarta, tanggal 8 Juni 1921. Bapaknya bernama Kertosudiro seorang petani yang juga sebagai pembantu lurah dalam pengairan sawah desa, sedangkan ibunya bernama Sukirah.<br />
<br />
Soeharto masuk sekolah tatkala berusia delapan tahun, tetapi sering pindah. Semula disekolahkan di Sekolah Desa (SD) Puluhan, Godean. Lalu pindah ke SD Pedes, lantaran ibunya dan suaminya, Pak Pramono pindah rumah, ke Kemusuk Kidul. Namun, Pak Kertosudiro lantas memindahkannya ke Wuryantoro. Soeharto dititipkan di rumah adik perempuannya yang menikah dengan Prawirowihardjo, seorang mantri tani.<br />
<br />
Sampai akhirnya terpilih menjadi prajurit teladan di Sekolah Bintara, Gombong, Jawa Tengah pada tahun 1941. Beliau resmi menjadi anggota TNI pada 5 Oktober 1945. Pada tahun 1947, Soeharto menikah dengan Siti Hartinah seorang anak pegawai Mangkunegaran.<br />
<br />
Perkawinan Letkol Soeharto dan Siti Hartinah dilangsungkan tanggal 26 Desember 1947 di Solo. Waktu itu usia Soeharto 26 tahun dan Hartinah 24 tahun. Mereka dikaruniai enam putra dan putri; Siti Hardiyanti Hastuti, Sigit Harjojudanto, Bambang Trihatmodjo, Siti Hediati Herijadi, Hutomo Mandala Putra dan Siti Hutami Endang Adiningsih.<br />
<br />
Jenderal Besar H.M. Soeharto telah menapaki perjalanan panjang di dalam karir militer dan politiknya. Di kemiliteran, Pak Harto memulainya dari pangkat sersan tentara KNIL, kemudian komandan PETA, komandan resimen dengan pangkat Mayor dan komandan batalyon berpangkat Letnan Kolonel.<br />
<br />
Pada tahun 1949, dia berhasil memimpin pasukannya merebut kembali kota Yogyakarta dari tangan penjajah Belanda saat itu. Beliau juga pernah menjadi Pengawal Panglima Besar Sudirman. Selain itu juga pernah menjadi Panglima Mandala (pembebasan Irian Barat).<br />
<br />
Tanggal 1 Oktober 1965, meletus G-30-S/PKI. Soeharto mengambil alih pimpinan Angkatan Darat. Selain dikukuhkan sebagai Pangad, Jenderal Soeharto ditunjuk sebagai Pangkopkamtib oleh Presiden Soekarno. Bulan Maret 1966, Jenderal Soeharto menerima Surat Perintah 11 Maret dari Presiden Soekarno. Tugasnya, mengembalikan keamanan dan ketertiban serta mengamankan ajaran-ajaran Pemimpin Besar Revolusi Bung Karno.<br />
<br />
Karena situasi politik yang memburuk setelah meletusnya G-30-S/PKI, Sidang Istimewa MPRS, Maret 1967, menunjuk Pak Harto sebagai Pejabat Presiden, dikukuhkan selaku Presiden RI Kedua, Maret 1968. Pak Harto memerintah lebih dari tiga dasa warsa lewat enam kali Pemilu, sampai ia mengundurkan diri, 21 Mei 1998.<br />
<br />
residen RI Kedua HM Soeharto wafat pada pukul 13.10 WIB Minggu, 27 Januari 2008. Jenderal Besar yang oleh MPR dianugerahi penghormatan sebagai Bapak Pembangunan Nasional, itu meninggal dalam usia 87 tahun setelah dirawat selama 24 hari (sejak 4 sampai 27 Januari 2008) di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta.<br />
<br />
Berita wafatnya Pak Harto pertama kali diinformasikan Kapolsek Kebayoran Baru, Kompol. Dicky Sonandi, di Jakarta, Minggu (27/1). Kemudian secara resmi Tim Dokter Kepresidenan menyampaikan siaran pers tentang wafatnya Pak Harto tepat pukul 13.10 WIB Minggu, 27 Januari 2008 di RSPP Jakarta akibat kegagalan multi organ.<br />
<br />
Kemudian sekira pukul 14.40, jenazah mantan Presiden Soeharto diberangkatkan dari RSPP menuju kediaman di Jalan Cendana nomor 8, Menteng, Jakarta. Ambulan yang mengusung jenazah Pak Harto diiringi sejumlah kendaraan keluarga dan kerabat serta pengawal. Sejumlah wartawan merangsek mendekat ketika iring-iringan kendaraan itu bergerak menuju Jalan Cendana, mengakibatkan seorang wartawati televisi tertabrak.<br />
<br />
Di sepanjang jalan Tanjung dan Jalan Cendana ribuan masyarakat menyambut kedatangan iringan kendaraan yang membawa jenazah Pak Harto. Isak tangis warga pecah begitu rangkaian kendaraan yang membawa jenazah mantan Presiden Soeharto memasuki Jalan Cendana, sekira pukul 14.55, Minggu (27/1). Seementara itu, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla dan sejumlah menteri yang tengah mengikuti rapat kabinet terbatas tentang ketahanan pangan, menyempatkan mengadakan jumpa pers selama 3 menit dan 28 detik di Kantor Presiden, Jakarta, Minggu (27/1). Presiden menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas wafatnya mantan Presiden RI Kedua Haji Muhammad Soeharto.<br />
<br />
<br />
FOTO FOTO KENANGAN MANTAN PRESIDEN SOEHARTO<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRySwcuJ7CXOI2VvaykISbRUCPIpUN1aH0-WhYHdg-lVa9FOE2gTQmbWx79FbgFswrxP3eZq27eqJuim9F3sIlr-ae8Y15JwojgWZXE3973V63EIdSQsoFrBZDkszZMQa08uq_76QINUtS/s1600/113070_soeharto-dan-panglima-besar-jenderal-soedirman.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="800" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRySwcuJ7CXOI2VvaykISbRUCPIpUN1aH0-WhYHdg-lVa9FOE2gTQmbWx79FbgFswrxP3eZq27eqJuim9F3sIlr-ae8Y15JwojgWZXE3973V63EIdSQsoFrBZDkszZMQa08uq_76QINUtS/s400/113070_soeharto-dan-panglima-besar-jenderal-soedirman.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPhGin1_6_w4VCgpeS1Qu1RzzAC-V4iZHFEdMf7s_8S5dY7t4ngQ26PV2QO6lLvPXPEjepXc_VX-x81wGds84xEvBRDpdqFQmJTvsItntewFGouQxiGSz2NOhczWtbgpSPtxbjVeeL4E__/s1600/113073_soeharto-mengendarai-delman-bersama-seorang-tamu-negara.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="240" data-original-width="320" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPhGin1_6_w4VCgpeS1Qu1RzzAC-V4iZHFEdMf7s_8S5dY7t4ngQ26PV2QO6lLvPXPEjepXc_VX-x81wGds84xEvBRDpdqFQmJTvsItntewFGouQxiGSz2NOhczWtbgpSPtxbjVeeL4E__/s400/113073_soeharto-mengendarai-delman-bersama-seorang-tamu-negara.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLcOFvJIngGfTXyF61HzNquNAraVobL9P_bWcyoZt-hnF_QzXuN_ge07Pe5jFvb8i0C6V_X2vvJr3dJtayvjRdsEApqG_jmzla0YqYoZIp58K810YTvUbF23xnOkuNYLJOcbKmcWZWHYHN/s1600/113074_soeharto-dan-keluarga-tengah-berlibur-di-kepulauan-seribu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="800" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLcOFvJIngGfTXyF61HzNquNAraVobL9P_bWcyoZt-hnF_QzXuN_ge07Pe5jFvb8i0C6V_X2vvJr3dJtayvjRdsEApqG_jmzla0YqYoZIp58K810YTvUbF23xnOkuNYLJOcbKmcWZWHYHN/s400/113074_soeharto-dan-keluarga-tengah-berlibur-di-kepulauan-seribu.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5UjI0xYP8QegCSblYj4fAVh8YEcP0keKpH8NZN5_dTiQqoA9P9enMD5xSIFsJyGjel-UWJz9unGxJBseOKAHiDFHuqJ3FRYtNwfofI9wdB8hd-BCrtIEeMTh2hR7TCiMoLAvoTEtlVurN/s1600/113080+soeharto-tengah-beristirahat-di-tengah-tengah-kunjungannya-ke-daerah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="800" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5UjI0xYP8QegCSblYj4fAVh8YEcP0keKpH8NZN5_dTiQqoA9P9enMD5xSIFsJyGjel-UWJz9unGxJBseOKAHiDFHuqJ3FRYtNwfofI9wdB8hd-BCrtIEeMTh2hR7TCiMoLAvoTEtlVurN/s400/113080+soeharto-tengah-beristirahat-di-tengah-tengah-kunjungannya-ke-daerah.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhY9vH0jlFCaZ75JClDPmgP8ROsafzDU6A9hSFmMwAIgnxkiSuMGF5s7nZsksMw-xH2QPsij0tFrQYiTNjZIvnbYNXcmblQZ1r73hS2n5lk9XGq_yavIVgUD5cHfzjD4pk0CZP7Gtz2nuym/s1600/113083_soeharto-tengah-beristirahat-di-tengah-tengah-kunjungannya-ke-daerah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="800" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhY9vH0jlFCaZ75JClDPmgP8ROsafzDU6A9hSFmMwAIgnxkiSuMGF5s7nZsksMw-xH2QPsij0tFrQYiTNjZIvnbYNXcmblQZ1r73hS2n5lk9XGq_yavIVgUD5cHfzjD4pk0CZP7Gtz2nuym/s400/113083_soeharto-tengah-beristirahat-di-tengah-tengah-kunjungannya-ke-daerah.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
Referensi :<br />
- http://www.wattpad.com/79641-biografi-soehartoUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5108930740983148994.post-12674494116806613552011-10-18T21:26:00.000-07:002019-05-12T04:13:20.155-07:00Biografi Presiden SoekarnoPresiden pertama Republik Indonesia, Soekarno yang biasa dipanggil Bung Karno, lahir di Blitar, Jawa Timur, 6 Juni 1901 dan meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970. Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya Ida Ayu Nyoman Rai. Semasa hidupnya, beliau mempunyai tiga istri dan dikaruniai delapan anak. Dari istri Fatmawati mempunyai anak Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati dan Guruh. Dari istri Hartini mempunyai Taufan dan Bayu, sedangkan dari istri Ratna Sari Dewi, wanita turunan Jepang bernama asli Naoko Nemoto mempunyai anak Kartika..<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwXUpg-J49r3xEUJqYhJI4zhMcJB5jNt1aXdibjjWYlS7tQXdKriTrqPJRIwwjNgQiBU0ZBB4vghgfCU4qCttv6l9e4pkG2E12KMg-o-U-MdLnpxaZzDvi6aeMNfEba9om5XyxPCvudx4o/s1600/soekarno.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="250" data-original-width="193" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwXUpg-J49r3xEUJqYhJI4zhMcJB5jNt1aXdibjjWYlS7tQXdKriTrqPJRIwwjNgQiBU0ZBB4vghgfCU4qCttv6l9e4pkG2E12KMg-o-U-MdLnpxaZzDvi6aeMNfEba9om5XyxPCvudx4o/s1600/soekarno.jpg" /></a></div>
Masa kecil Soekarno hanya beberapa tahun hidup bersama orang tuanya di Blitar. Semasa SD hingga tamat, beliau tinggal di Surabaya, indekos di rumah Haji Oemar Said Tokroaminoto, politisi kawakan pendiri Syarikat Islam. Kemudian melanjutkan sekolah di HBS (Hoogere Burger School). Saat belajar di HBS itu, Soekarno telah menggembleng jiwa nasionalismenya. Selepas lulus HBS tahun 1920, pindah ke Bandung dan melanjut ke THS (Technische Hoogeschool atau sekolah Tekhnik Tinggi yang sekarang menjadi ITB). Ia berhasil meraih gelar "Ir" pada 25 Mei 1926.<br />
<br />
Kemudian, beliau merumuskan ajaran Marhaenisme dan mendirikan PNI (Partai Nasional lndonesia) pada 4 Juli 1927, dengan tujuan Indonesia Merdeka. Akibatnya, Belanda, memasukkannya ke penjara Sukamiskin, Bandung pada 29 Desember 1929. Delapan bulan kemudian baru disidangkan. Dalam pembelaannya berjudul Indonesia Menggugat, beliau menunjukkan kemurtadan Belanda, bangsa yang mengaku lebih maju itu.<br />
<br />
Pembelaannya itu membuat Belanda makin marah. Sehingga pada Juli 1930, PNI pun dibubarkan. Setelah bebas pada tahun 1931, Soekarno bergabung dengan Partindo dan sekaligus memimpinnya. Akibatnya, beliau kembali ditangkap Belanda dan dibuang ke Ende, Flores, tahun 1933. Empat tahun kemudian dipindahkan ke Bengkulu.<br />
<br />
Setelah melalui perjuangan yang cukup panjang, Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Dalam sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, Ir.Soekarno mengemukakan gagasan tentang dasar negara yang disebutnya Pancasila. Tanggal 17 Agustus 1945, Ir Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Dalam sidang PPKI, 18 Agustus 1945 Ir.Soekarno terpilih secara aklamasi sebagai Presiden Republik Indonesia yang pertama.<br />
<br />
Sebelumnya, beliau juga berhasil merumuskan Pancasila yang kemudian menjadi dasar (ideologi) Negara Kesatuan Republik Indonesia. Beliau berupaya mempersatukan nusantara. Bahkan Soekarno berusaha menghimpun bangsa-bangsa di Asia, Afrika, dan Amerika Latin dengan Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955 yang kemudian berkembang menjadi Gerakan Non Blok.<br />
<br />
Pemberontakan G-30-S/PKI melahirkan krisis politik hebat yang menyebabkan penolakan MPR atas pertanggungjawabannya. Sebaliknya MPR mengangkat Soeharto sebagai Pejabat Presiden. Kesehatannya terus memburuk, yang pada hari Minggu, 21 Juni 1970 ia meninggal dunia di RSPAD. Ia disemayamkan di Wisma Yaso, Jakarta dan dimakamkan di Blitar, Jatim di dekat makam ibundanya, Ida Ayu Nyoman Rai. Pemerintah menganugerahkannya sebagai "Pahlawan Proklamasi".<br />
<br />
<br />
<b>Detik Detik Kematian Sang Presiden</b><br />
<br />
<i>Jakarta, Selasa, 16 Juni 1970. Ruangan intensive care RSPAD Gatot Subroto dipenuhi tentara sejak pagi. Serdadu berseragam dan bersenjata lengkap bersiaga penuh di beberapa titik strategis rumah sakit tersebut. Tak kalah banyaknya, petugas keamanan berpakaian preman juga hilir mudik di koridor rumah sakit hingga pelataran parkir.</i><br />
<br />
<i>Sedari pagi, suasana mencekam sudah terasa. Kabar yang berhembus mengatakan, mantan Presiden Soekarno akan dibawa ke rumah sakit ini dari rumah tahanannya di Wisma Yaso yang hanya berjarak lima kilometer.</i><br />
<i><br /></i>
<i>Malam ini desas-desus itu terbukti. Di dalam ruang perawatan yang sangat sederhana untuk ukuran seorang mantan presiden, Soekarno tergolek lemah di pembaringan. Sudah beberapa hari ini kesehatannya sangat mundur. Sepanjang hari, orang yang dulu pernah sangat berkuasa ini terus memejamkan mata. Suhu tubuhnya sangat tinggi. Penyakit ginjal yang tidak dirawat secara semestinya kian menggerogoti kekuatan tubuhnya.</i><br />
<br />
<i>Lelaki yang pernah amat jantan dan berwibawa, dan sebab itu banyak digila-gilai perempuan seantero jagad, sekarang tak ubahnya bagai sesosok mayat hidup. Tiada lagi wajah gantengnya. Kini wajah yang dihiasi gigi gingsulnya telah membengkak, tanda bahwa racun telah menyebar ke mana-mana. Bukan hanya bengkak, tapi bolong-bolong bagaikan permukaan bulan. Mulutnya yang dahulu mampu menyihir jutaan massa dengan pidato-pidatonya yang sangat memukau, kini hanya terkatup rapat dan kering. Sebentar-sebentar bibirnya gemetar. Menahan sakit. Kedua tangannya yang dahulu sanggup meninju langit dan mencakar udara, kini tergolek lemas di sisi tubuhnya yang kian kurus.</i><br />
<i><br /></i>
<i>Sang Putera Fajar tinggal menunggu waktu</i><br />
<i><br /></i>
<i>Dua hari kemudian, Megawati, anak sulungnya dari Fatmawati diizinkan tentara untuk mengunjungi ayahnya. Menyaksikan ayahnya yang tergolek lemah dan tidak mampu membuka matanya, kedua mata Mega menitikkan airmata. Bibirnya secara perlahan didekatkan ke telinga manusia yang paling dicintainya ini.</i><br />
<i><br /></i>
<i>"Pak, Pak, ini Ega!"</i><br />
<i><br /></i>
<i>Senyap.</i><br />
<i><br /></i>
<i>Ayahnya tak bergerak. Kedua matanya juga tidak membuka. Namun kedua bibir Soekarno yang telah pecah-pecah bergerak-gerak kecil, gemetar, seolah ingin mengatakan sesuatu pada puteri sulungnya itu. Soekarno tampak mengetahui kehadiran Megawati. Tapi dia tidak mampu membuka matanya. Tangan kanannya bergetar seolah ingin menuliskan sesuatu untuk puteri sulungnya, tapi tubuhnya terlampau lemah untuk sekadar menulis. Tangannya kembali terkulai. Soekarno terdiam lagi.</i><br />
<i><br /></i>
<i>Melihat kenyataan itu, perasaan Megawati amat terpukul. Air matanya yang sedari tadi ditahan kini menitik jatuh. Kian deras. Perempuan muda itu menutupi hidungnya dengan sapu tangan. Tak kuat menerima kenyataan, Megawati menjauh dan limbung. Mega segera dipapah keluar.</i><br />
<i><br /></i>
<i>Jarum jam terus bergerak. Di luar kamar, sepasukan tentara terus berjaga lengkap dengan senjata.</i><br />
<i><br /></i>
<i>Malam harinya ketahanan tubuh seorang Soekarno ambrol. Dia coma. Antara hidup dan mati. Tim dokter segera memberikan bantuan seperlunya.</i><br />
<i><br /></i>
<i>Keesokan hari, mantan wakil presiden Muhammad Hatta diizinkan mengunjungi kolega lamanya ini. Hatta yang ditemani sekretarisnya menghampiri pembaringan Soekarno dengan sangat hati-hati. Dengan segenap kekuatan yang berhasil dihimpunnya, Soekarno berhasil membuka matanya. Menahan rasa sakit yang tak terperi, Soekarno berkata lemah.</i><br />
<i><br /></i>
<i>"Hatta.., kau di sini..?"</i><br />
<i><br /></i>
<i>Yang disapa tidak bisa menyembunyikan kesedihannya. Namun Hatta tidak mau kawannya ini mengetahui jika dirinya bersedih. Dengan sekuat tenaga memendam kepedihan yang mencabik hati, Hatta berusaha menjawab Soekarno dengan wajar. Sedikit tersenyum menghibur.</i><br />
<i><br /></i>
<i>"Ya, bagaimana keadaanmu, No ?"</i><br />
<i><br /></i>
<i>Hatta menyapanya dengan sebutan yang digunakannya di masa lalu. Tangannya memegang lembut tangan Soekarno. Panasnya menjalari jemarinya. Dia ingin memberikan kekuatan pada orang yang sangat dihormatinya ini.</i><br />
<i><br /></i>
<i>Bibir Soekarno bergetar, tiba-tiba, masih dengan lemah, dia balik bertanya dengan bahasa Belanda. Sesuatu yang biasa mereka berdua lakukan ketika mereka masih bersatu dalam Dwi Tunggal. "Hoe gaat het met jou"?- Bagaimana keadaanmu?</i><br />
<i><br /></i>
<i>Hatta memaksakan diri tersenyum. Tangannya masih memegang lengan Soekarno.</i><br />
<i><br /></i>
<i>Soekarno kemudian terisak bagai anak kecil. Lelaki perkasa itu menangis di depan kawan seperjuangannya, bagai bayi yang kehilangan mainan. Hatta tidak lagi mampu mengendalikan perasaannya. Pertahanannya bobol. Airmatanya juga tumpah. Hatta ikut menangis.</i><br />
<i><br /></i>
<i>Kedua teman lama yang sempat berpisah itu saling berpegangan tangan seolah takut berpisah. Hatta tahu, waktu yang tersedia bagi orang yang sangat dikaguminya ini tidak akan lama lagi. Dan Hatta juga tahu, betapa kejamnya siksaan tanpa pukulan yang dialami sahabatnya ini. Sesuatu yang hanya bisa dilakukan oleh manusia yang tidak punya nurani.</i><br />
<i><br /></i>
<i>"No" Hanya itu yang bisa terucap dari bibirnya. Hatta tidak mampu mengucapkan lebih. Bibirnya bergetar menahan kesedihan sekaligus kekecewaannya. Bahunya terguncang-guncang.</i><br />
<i><br /></i>
<i>Jauh di lubuk hatinya, Hatta sangat marah pada penguasa baru yang sampai hati menyiksa bapak bangsa ini. Walau prinsip politik antara dirinya dengan Soekarno tidak bersesuaian, namun hal itu sama sekali tidak merusak persabatannya yang demikian erat dan tulus.</i><br />
<i><br /></i>
<i>Hatta masih memegang lengan Soekarno ketika kawannya ini kembali memejamkan matanya.</i><br />
<i><br /></i>
<i>Jarum jam terus bergerak. Merambati angka demi angka.</i><br />
<i><br /></i>
<i>Sisa waktu bagi Soekarno kian tipis.</i><br />
<i><br /></i>
<i>Sehari setelah pertemuan dengan Hatta, kondisi Soekarno yang sudah buruk, terus merosot. Putera Sang Fajar itu tidak mampu lagi membuka kedua matanya. Suhu badannya terus meninggi. Soekarno kini menggigil. Peluh membasahi bantal dan piyamanya. Malamnya Dewi Soekarno dan puterinya yang masih berusia tiga tahun, Karina, hadir di rumah sakit. Soekarno belum pernah sekali pun melihat anaknya.</i><br />
<i><br /></i>
<i>Minggu pagi, 21 Juni 1970. Dokter Mardjono, salah seorang anggota tim dokter kepresidenan seperti biasa melakukan pemeriksaan rutin. Bersama dua orang paramedis, Dokter Mardjono memeriksa kondisi pasien istimewanya ini. Sebagai seorang dokter yang telah berpengalaman, Mardjono tahu waktunya tidak akan lama lagi.</i><br />
<i><br /></i>
<i>Dengan sangat hati-hati dan penuh hormat, dia memeriksa denyut nadi Soekarno. Dengan sisa kekuatan yang masih ada, Soekarno menggerakkan tangan kanannya, memegang lengan dokternya. Mardjono merasakan panas yang demikian tinggi dari tangan yang amat lemah ini. Tiba-tiba tangan yang panas itu terkulai. Detik itu juga Soekarno menghembuskan nafas terakhirnya. Kedua matanya tidak pernah mampu lagi untuk membuka. Tubuhnya tergolek tak bergerak lagi. Kini untuk selamanya.</i><br />
<i><br /></i>
<i>Situasi di sekitar ruangan sangat sepi. Udara sesaat terasa berhenti mengalir. Suara burung yang biasa berkicau tiada terdengar. Kehampaan sepersekian detik yang begitu mencekam. Sekaligus menyedihkan.</i><br />
<i><br /></i>
<i>Dunia melepas salah seorang pembuat sejarah yang penuh kontroversi. Banyak orang menyayanginya, tapi banyak pula yang membencinya. Namun semua sepakat, Soekarno adalah seorang manusia yang tidak biasa. Yang belum tentu dilahirkan kembali dalam waktu satu abad. Manusia itu kini telah tiada.</i><br />
<i><br /></i>
<i>Dokter Mardjono segera memanggil seluruh rekannya, sesama tim dokter kepresidenan. Tak lama kemudian mereka mengeluarkan pernyataan resmi: Soekarno telah meninggal.</i><br />
<br />
Sumber :<br />
<i>- http://www.kaskus.us/showthread.php?t=6776934</i><br />
<i>- http://www.kaskus.us/showthread.php?t=6776934</i>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5108930740983148994.post-18819753277867627012011-10-18T21:23:00.000-07:002019-05-12T05:24:43.694-07:00Biografi Mohammad Hatta<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJwrAJ2-bwREt3Osg8yEEMOiFsy18dqTs1TEt77dIdzFAlyyU-cd6NZ9czemcfsIQvt3wkO7t67ZASnWgacmdShycjPzHNkO2Kgz_x8FdVRJ4wPJyAZvhvMRIqohknAYDgCrSnJwduFkAC/s1600/BungHatta.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="235" data-original-width="254" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJwrAJ2-bwREt3Osg8yEEMOiFsy18dqTs1TEt77dIdzFAlyyU-cd6NZ9czemcfsIQvt3wkO7t67ZASnWgacmdShycjPzHNkO2Kgz_x8FdVRJ4wPJyAZvhvMRIqohknAYDgCrSnJwduFkAC/s1600/BungHatta.jpg" /></a><b>Mohammad Hatta</b> lahir pada tanggal 12 Agustus 1902 di Bukittinggi. Di kota kecil yang indah inilah Bung Hatta dibesarkan di lingkungan keluarga ibunya. Ayahnya, Haji Mohammad Djamil, meninggal ketika Hatta berusia delapan bulan. Dari ibunya, Hatta memiliki enam saudara perempuan. Ia adalah anak laki-laki satu-satunya. Sejak duduk di MULO di kota Padang, ia telah tertarik pada pergerakan. Sejak tahun 1916, timbul perkumpulan-perkumpulan pemuda seperti Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Minahasa. dan Jong Ambon. Hatta masuk ke perkumpulan Jong Sumatranen Bond.<br />
<br />
Sebagai bendahara Jong Sumatranen Bond, ia menyadari pentingnya arti keuangan bagi hidupnya perkumpulan. Tetapi sumber keuangan baik dari iuran anggota maupun dari sumbangan luar hanya mungkin lancar kalau para anggotanya mempunyai rasa tanggung jawab dan disiplin. Rasa tanggung jawab dan disiplin selanjutnya menjadi ciri khas sifat-sifat Mohammad Hatta.<br />
<br />
<b>Masa Studi di Negeri Belanda</b><br />
<br />
Pada tahun 1921 Hatta tiba di Negeri Belanda untuk belajar pada Handels Hoge School di Rotterdam. Ia mendaftar sebagai anggota Indische Vereniging. Tahun 1922, perkumpulan ini berganti nama menjadi Indonesische Vereniging. Perkumpulan yang menolak bekerja sama dengan Belanda itu kemudian berganti nama lagi menjadi Perhimpunan Indonesia (PI).<br />
<br />
Hatta juga mengusahakan agar majalah perkumpulan, Hindia Poetra, terbit secara teratur sebagai dasar pengikat antaranggota. Pada tahun 1924 majalah ini berganti nama menjadi Indonesia Merdeka.<br />
<br />
Hatta lulus dalam ujian handels economie (ekonomi perdagangan) pada tahun 1923. Semula dia bermaksud menempuh ujian doctoral di bidang ilmu ekonomi pada akhir tahun 1925. Karena itu pada tahun 1924 dia non-aktif dalam PI. Tetapi waktu itu dibuka jurusan baru, yaitu hukum negara dan hukum administratif. Hatta pun memasuki jurusan itu terdorong oleh minatnya yang besar di bidang politik.<br />
<br />
Perpanjangan rencana studinya itu memungkinkan Hatta terpilih menjadi Ketua PI pada tanggal 17 Januari 1926. Pada kesempatan itu, ia mengucapkan pidato inaugurasi yang berjudul "Economische Wereldbouw en Machtstegenstellingen"--Struktur Ekonomi Dunia dan Pertentangan kekuasaan. Dia mencoba menganalisis struktur ekonomi dunia dan berdasarkan itu, menunjuk landasan kebijaksanaan non-kooperatif.<br />
<br />
Sejak tahun 1926 sampai 1930, berturut-turut Hatta dipilih menjadi Ketua PI. Di bawah kepemimpinannya, PI berkembang dari perkumpulan mahasiswa biasa menjadi organisasi politik yang mempengaruhi jalannya politik rakyat di Indonesia. Sehingga akhirnya diakui oleh Pemufakatan Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPI) PI sebagai pos depan dari pergerakan nasional yang berada di Eropa.<br />
<br />
PI melakukan propaganda aktif di luar negeri Belanda. Hampir setiap kongres intemasional di Eropa dimasukinya, dan menerima perkumpulan ini. Selama itu, hampir selalu Hatta sendiri yang memimpin delegasi.<br />
<br />
Pada tahun 1926, dengan tujuan memperkenalkan nama "Indonesia", Hatta memimpin delegasi ke Kongres Demokrasi Intemasional untuk Perdamaian di Bierville, Prancis. Tanpa banyak oposisi, "Indonesia" secara resmi diakui oleh kongres. Nama "Indonesia" untuk menyebutkan wilayah Hindia Belanda ketika itu telah benar-benar dikenal kalangan organisasi-organisasi internasional.<br />
<br />
Hatta dan pergerakan nasional Indonesia mendapat pengalaman penting di Liga Menentang Imperialisme dan Penindasan Kolonial, suatu kongres internasional yang diadakan di Brussels tanggal 10-15 Pebruari 1927. Di kongres ini Hatta berkenalan dengan pemimpin-pemimpin pergerakan buruh seperti G. Ledebour dan Edo Fimmen, serta tokoh-tokoh yang kemudian menjadi negarawan-negarawan di Asia dan Afrika seperti Jawaharlal Nehru (India), Hafiz Ramadhan Bey (Mesir), dan Senghor (Afrika). Persahabatan pribadinya dengan Nehru mulai dirintis sejak saat itu.<br />
<br />
Pada tahun 1927 itu pula, Hatta dan Nehru diundang untuk memberikan ceramah bagi "Liga Wanita Internasional untuk Perdamaian dan Kebebasan" di Gland, Swiss. Judul ceramah Hatta L 'Indonesie et son Probleme de I' Independence (Indonesia dan Persoalan Kemerdekaan).<br />
<br />
Bersama dengan Nazir St. Pamontjak, Ali Sastroamidjojo, dan Abdul Madjid Djojoadiningrat, Hatta dipenjara selama lima setengah bulan. Pada tanggal 22 Maret 1928, mahkamah pengadilan di Den Haag membebaskan keempatnya dari segala tuduhan. Dalam sidang yang bersejarah itu, Hatta mengemukakan pidato pembelaan yang mengagumkan, yang kemudian diterbitkan sebagai brosur dengan nama "Indonesia Vrij", dan kemudian diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia sebagai buku dengan judul Indonesia Merdeka.<br />
<br />
Antara tahun 1930-1931, Hatta memusatkan diri kepada studinya serta penulisan karangan untuk majalah Daulat Ra'jat dan kadang-kadang De Socialist. Ia merencanakan untuk mengakhiri studinya pada pertengahan tahun 1932.<br />
<br />
<b>Kembali ke Tanah Air</b><br />
<br />
Pada bulan Juli 1932, Hatta berhasil menyelesaikan studinya di Negeri Belanda dan sebulan kemudian ia tiba di Jakarta. Antara akhir tahun 1932 dan 1933, kesibukan utama Hatta adalah menulis berbagai artikel politik dan ekonomi untuk Daulat Ra'jat dan melakukan berbagai kegiatan politik, terutama pendidikan kader-kader politik pada Partai Pendidikan Nasional Indonesia. Prinsip non-kooperasi selalu ditekankan kepada kader-kadernya.<br />
<br />
Reaksi Hatta yang keras terhadap sikap Soekarno sehubungan dengan penahannya oleh Pemerintah Kolonial Belanda, yang berakhir dengan pembuangan Soekarno ke Ende, Flores, terlihat pada tulisan-tulisannya di Daulat Ra'jat, yang berjudul "Soekarno Ditahan" (10 Agustus 1933), "Tragedi Soekarno" (30 Nopember 1933), dan "Sikap Pemimpin" (10 Desember 1933).<br />
<br />
Pada bulan Pebruari 1934, setelah Soekarno dibuang ke Ende, Pemerintah Kolonial Belanda mengalihkan perhatiannya kepada Partai Pendidikan Nasional Indonesia. Para pimpinan Partai Pendidikan Nasional Indonesia ditahan dan kemudian dibuang ke Boven Digoel. Seluruhnya berjumlah tujuh orang. Dari kantor Jakarta adalah Mohammad Hatta, Sutan Sjahrir, dan Bondan. Dari kantor Bandung: Maskun Sumadiredja, Burhanuddin, Soeka, dan Murwoto. Sebelum ke Digoel, mereka dipenjara selama hampir setahun di penjara Glodok dan Cipinang, Jakarta. Di penjara Glodok, Hatta menulis buku berjudul "Krisis Ekonomi dan Kapitalisme".<br />
<br />
<b>Masa Pembuangan</b><br />
<br />
Pada bulan Januari 1935, Hatta dan kawan-kawannya tiba di Tanah Merah, Boven Digoel (Papua). Kepala pemerintahan di sana, Kapten van Langen, menawarkan dua pilihan: bekerja untuk pemerintahan kolonial dengan upah 40 sen sehari dengan harapan nanti akan dikirim pulang ke daerah asal, atau menjadi buangan dengan menerima bahan makanan in natura, dengan tiada harapan akan dipulangkan ke daerah asal. Hatta menjawab, bila dia mau bekerja untuk pemerintah kolonial waktu dia masih di Jakarta, pasti telah menjadi orang besar dengan gaji besar pula. Maka tak perlulah dia ke Tanah Merah untuk menjadi kuli dengan gaji 40 sen sehari.<br />
<br />
Dalam pembuangan, Hatta secara teratur menulis artikel-artikel untuk surat kabar Pemandangan. Honorariumnya cukup untuk biaya hidup di Tanah Merah dan dia dapat pula membantu kawan-kawannya. Rumahnya di Digoel dipenuhi oleh buku-bukunya yang khusus dibawa dari Jakarta sebanyak 16 peti. Dengan demikian, Hatta mempunyai cukup banyak bahan untuk memberikan pelajaran kepada kawan-kawannya di pembuangan mengenai ilmu ekonomi, sejarah, dan filsafat. Kumpulan bahan-bahan pelajaran itu di kemudian hari dibukukan dengan judul-judul antara lain, "Pengantar ke Jalan llmu dan Pengetahuan" dan "Alam Pikiran Yunani." (empat jilid).<br />
<br />
Pada bulan Desember 1935, Kapten Wiarda, pengganti van Langen, memberitahukan bahwa tempat pembuangan Hatta dan Sjahrir dipindah ke Bandaneira. Pada Januari 1936 keduanya berangkat ke Bandaneira. Mereka bertemu Dr. Tjipto Mangunkusumo dan Mr. Iwa Kusumasumantri. Di Bandaneira, Hatta dan Sjahrir dapat bergaul bebas dengan penduduk setempat dan memberi pelajaran kepada anak-anak setempat dalam bidang sejarah, tatabuku, politik, dan lain-Iain.<br />
<br />
<b>Kembali Ke Jawa: Masa Pendudukan Jepang</b><br />
<br />
Pada tanggal 3 Pebruari 1942, Hatta dan Sjahrir dibawa ke Sukabumi. Pada tanggal 9 Maret 1942, Pemerintah Hindia Belanda menyerah kepada Jepang, dan pada tanggal 22 Maret 1942 Hatta dan Sjahrir dibawa ke Jakarta.<br />
<br />
Pada masa pendudukan Jepang, Hatta diminta untuk bekerja sama sebagai penasehat. Hatta mengatakan tentang cita-cita bangsa Indonesia untuk merdeka, dan dia bertanya, apakah Jepang akan menjajah Indonesia? Kepala pemerintahan harian sementara, Mayor Jenderal Harada. menjawab bahwa Jepang tidak akan menjajah. Namun Hatta mengetahui, bahwa Kemerdekaan Indonesia dalam pemahaman Jepang berbeda dengan pengertiannya sendiri. Pengakuan Indonesia Merdeka oleh Jepang perlu bagi Hatta sebagai senjata terhadap Sekutu kelak. Bila Jepang yang fasis itu mau mengakui, apakah sekutu yang demokratis tidak akan mau? Karena itulah maka Jepang selalu didesaknya untuk memberi pengakuan tersebut, yang baru diperoleh pada bulan September 1944.<br />
<br />
Selama masa pendudukan Jepang, Hatta tidak banyak bicara. Namun pidato yang diucapkan di Lapangan Ikada (sekarang Lapangan Merdeka) pada tanggaI 8 Desember 1942 menggemparkan banyak kalangan. Ia mengatakan, - Indonesia terlepas dari penjajahan imperialisme Belanda. Dan oleh karena itu ia tak ingin menjadi jajahan kembali. Tua dan muda merasakan ini setajam-tajamnya. Bagi pemuda Indonesia, ia Iebih suka melihat Indonesia tenggelam ke dalam lautan daripada mempunyainya sebagai jajahan orang kembali."<br />
<br />
<b>Proklamasi</b><br />
<br />
Pada awal Agustus 1945, Panitia Penyidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia diganti dengan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia, dengan Soekamo sebagai Ketua dan Mohammad Hatta sebagai Wakil Ketua. Anggotanya terdiri dari wakil-wakil daerah di seluruh Indonesia, sembilan dari Pulau Jawa dan dua belas orang dari luar Pulau Jawa.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKHvrmPSL8goEOstXQDAAtYzoMAmnihi4S71htU47QweN1kXhrgAJafBjXvqFNB2QXsTX0XtiKgeGWrKIfIAeoeixTcAY4jlNFRIp4f5jKSOXgUmvNaBdot91c7lFVzmU1PVGKQZHZ-Jtr/s1600/proklamasi+45.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="326" data-original-width="500" height="260" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKHvrmPSL8goEOstXQDAAtYzoMAmnihi4S71htU47QweN1kXhrgAJafBjXvqFNB2QXsTX0XtiKgeGWrKIfIAeoeixTcAY4jlNFRIp4f5jKSOXgUmvNaBdot91c7lFVzmU1PVGKQZHZ-Jtr/s400/proklamasi+45.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
Pada tanggal 16 Agustus 1945 malam, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia mempersiapkan proklamasi dalam rapat di rumah Admiral Maeda (JI Imam Bonjol, sekarang), yang berakhir pada pukul 03.00 pagi keesokan harinya. Panitia kecil yang terdiri dari 5 orang, yaitu Soekamo, Hatta, Soebardjo, Soekarni, dan Sayuti Malik memisahkan diri ke suatu ruangan untuk menyusun teks proklamasi kemerdekaan. Soekarno meminta Hatta menyusun teks proklamasi yang ringkas. Hatta menyarankan agar Soekarno yang menuliskan kata-kata yang didiktekannya. Setelah pekerjaan itu selesai. mereka membawanya ke ruang tengah, tempat para anggota lainnya menanti.<br />
<br />
Soekarni mengusulkan agar naskah proklamasi tersebut ditandatangi oleh dua orang saja, Soekarno dan Mohammad Hatta. Semua yang hadir menyambut dengan bertepuk tangan riuh.<br />
<br />
Tangal 17 Agustus 1945, kemerdekaan Indonesia diproklamasikan oleh Soekarno dan Mohammad Hatta atas nama bangsa Indonesia, tepat pada jam 10.00 pagi di Jalan Pengangsaan Timur 56 Jakarta.<br />
<br />
Tanggal 18 Agustus 1945, Ir Soekarno diangkat sebagai Presiden Republik Indonesia dan Drs. Mohammad Hatta diangkat menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia. Soekardjo Wijopranoto mengemukakan bahwa Presiden dan Wakil Presiden harus merupakan satu dwitunggal.<br />
<br />
<b>Periode Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia</b><br />
<br />
Indonesia harus mempertahankan kemerdekaannya dari usaha Pemerintah Belanda yang ingin menjajah kembali. Pemerintah Republik Indonesia pindah dari Jakarta ke Yogyakarta. Dua kali perundingan dengan Belanda menghasilkan Perjanjian Linggarjati dan Perjanjian Reville, tetapi selalu berakhir dengan kegagalan akibat kecurangan pihak Belanda.<br />
<br />
Untuk mencari dukungan luar negeri, pada Juli I947, Bung Hatta pergi ke India menemui Jawaharlal Nehru dan Mahatma Gandhi. dengan menyamar sebagai kopilot bernama Abdullah (Pilot pesawat adalah Biju Patnaik yang kemudian menjadi Menteri Baja India di masa Pemerintah Perdana Menteri Morarji Desai). Nehru berjanji, India dapat membantu Indonesia dengan protes dan resolusi kepada PBB agar Belanda dihukum.<br />
<br />
Kesukaran dan ancaman yang dihadapi silih berganti. September 1948 PKI melakukan pemberontakan. 19 Desember 1948, Belanda kembali melancarkan agresi kedua. Presiden dan Wapres ditawan dan diasingkan ke Bangka. Namun perjuangan Rakyat Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan terus berkobar di mana-mana. Panglima Besar Soediman melanjutkan memimpin perjuangan bersenjata.<br />
<br />
Pada tanggal 27 Desember 1949 di Den Haag, Bung Hatta yang mengetuai Delegasi Indonesia dalam Konperensi Meja Bundar untuk menerima pengakuan kedaulatan Indonesia dari Ratu Juliana.<br />
<br />
Bung Hatta juga menjadi Perdana Menteri waktu Negara Republik Indonesia Serikat berdiri. Selanjutnya setelah RIS menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia, Bung Hatta kembali menjadi Wakil Presiden.<br />
<br />
<b>Periode Tahun 1950-1956</b><br />
<br />
Selama menjadi Wakil Presiden, Bung Hatta tetap aktif memberikan ceramah-ceramah di berbagai lembaga pendidikan tinggi. Dia juga tetap menulis berbagai karangan dan buku-buku ilmiah di bidang ekonomi dan koperasi. Dia juga aktif membimbing gerakan koperasi untuk melaksanakan cita-cita dalam konsepsi ekonominya. Tanggal 12 Juli 1951, Bung Hatta mengucapkan pidato radio untuk menyambut Hari Koperasi di Indonesia. Karena besamya aktivitas Bung Hatta dalam gerakan koperasi, maka pada tanggal 17 Juli 1953 dia diangkat sebagai Bapak Koperasi Indonesia pada Kongres Koperasi Indonesia di Bandung. Pikiran-pikiran Bung Hatta mengenai koperasi antara lain dituangkan dalam bukunya yang berjudul Membangun Koperasi dan Koperasi Membangun (1971).<br />
<br />
Pada tahun 1955, Bung Hatta mengumumkan bahwa apabila parlemen dan konsituante pilihan rakyat sudah terbentuk, ia akan mengundurkan diri sebagai Wakil Presiden. Niatnya untuk mengundurkan diri itu diberitahukannya melalui sepucuk surat kepada ketua Perlemen, Mr. Sartono. Tembusan surat dikirimkan kepada Presiden Soekarno. Setelah Konstituante dibuka secara resmi oleh Presiden, Wakil Presiden Hatta mengemukakan kepada Ketua Parlemen bahwa pada tanggal l Desember 1956 ia akan meletakkan jabatannya sebagai Wakil Presiden RI. Presiden Soekarno berusaha mencegahnya, tetapi Bung Hatta tetap pada pendiriannya.<br />
<br />
Pada tangal 27 Nopember 1956, ia memperoleh gelar kehormatan akademis yaitu Doctor Honoris Causa dalam ilmu hukum dari Universitas Gajah Mada di Yoyakarta. Pada kesempatan itu, Bung Hatta mengucapkan pidato pengukuhan yang berjudul "Lampau dan Datang".<br />
<br />
Sesudah Bung Hatta meletakkan jabatannya sebagai Wakil Presiden RI, beberapa gelar akademis juga diperolehnya dari berbagai perguruan tinggi. Universitas Padjadjaran di Bandung mengukuhkan Bung Hatta sebagai guru besar dalam ilmu politik perekonomian. Universitas Hasanuddin di Ujung Pandang memberikan gelar Doctor Honoris Causa dalam bidang Ekonomi. Universitas Indonesia memberikan gelar Doctor Honoris Causa di bidang ilmu hukum. Pidato pengukuhan Bung Hatta berjudul "Menuju Negara Hukum".<br />
<br />
Pada tahun 1960 Bung Hatta menulis "Demokrasi Kita" dalam majalah Pandji Masyarakat. Sebuah tulisan yang terkenal karena menonjolkan pandangan dan pikiran Bung Hatta mengenai perkembangan demokrasi di Indonesia waktu itu.<br />
<br />
Dalam masa pemerintahan Orde Baru, Bung Hatta lebih merupakan negarawan sesepuh bagi bangsanya daripada seorang politikus.<br />
<br />
Hatta menikah dengan Rahmi Rachim pada tanggal l8 Nopember 1945 di desa Megamendung, Bogor, Jawa Barat. Mereka mempunyai tiga orang putri, yaitu Meutia Farida, Gemala Rabi'ah, dan Halida Nuriah. Dua orang putrinya yang tertua telah menikah. Yang pertama dengan Dr. Sri-Edi Swasono dan yang kedua dengan Drs. Mohammad Chalil Baridjambek. Hatta sempat menyaksikan kelahiran dua cucunya, yaitu Sri Juwita Hanum Swasono dan Mohamad Athar Baridjambek.<br />
<br />
Pada tanggal 15 Agustus 1972, Presiden Soeharto menyampaikan kepada Bung Hatta anugerah negara berupa Tanda Kehormatan tertinggi "Bintang Republik Indonesia Kelas I" pada suatu upacara kenegaraan di Istana Negara.<br />
<br />
Bung Hatta, Proklamator Kemerdekaan dan Wakil Presiden Pertama Republik Indonesia, wafat pada tanggal 14 Maret 1980 di Rumah Sakit Dr Tjipto Mangunkusumo, Jakarta, pada usia 77 tahun dan dikebumikan di TPU Tanah Kusir pada tanggal 15 Maret 1980.<br />
<br />
Berikut Biodata dari Mohammad Hatta<br />
<br />
Nama : Dr. Mohammad Hatta (Bung Hatta)<br />
Lahir : Bukittinggi, 12 Agustus 1902<br />
Wafat : Jakarta, 14 Maret 1980<br />
Istri : (Alm.) Rahmi Rachim<br />
Anak :<br />
* Meutia Farida<br />
* Gemala<br />
* Halida Nuriah<br />
<br />
Gelar Pahlawan : Pahlawan Proklamator RI tahun 1986<br />
<br />
Pendidikan :<br />
<br />
* Europese Largere School (ELS) di Bukittinggi (1916)<br />
* Meer Uirgebreid Lagere School (MULO) di Padang (1919)<br />
* Handel Middlebare School (Sekolah Menengah Dagang), Jakarta (1921)<br />
* Gelar Drs dari Nederland Handelshogeschool, Rotterdam, Belanda (1932)<br />
<br />
Karir :<br />
<br />
* Bendahara Jong Sumatranen Bond, Padang (1916-1919)<br />
* Bendahara Jong Sumatranen Bond, Jakarta (1920-1921)<br />
* Ketua Perhimpunan Indonesia di Belanda (1925-1930)<br />
* Wakil delegasi Indonesia dalam gerakan Liga Melawan Imperialisme dan Penjajahan, Berlin (1927-1931)<br />
* Ketua Panitia (PNI Baru) Pendidikan Nasional Indonesia (1934-1935)<br />
* Kepala Kantor Penasihat pada pemerintah Bala Tentara Jepang (April 1942)<br />
* Anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan (Mei 1945)<br />
* Wakil Ketua Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (7 Agustus 1945)<br />
* Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia (17 Agustus 1945)<br />
* Wakil Presiden Republik Indonesia pertama (18 Agustus 1945)<br />
* Wakil Presiden merangkap Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan (Januari 1948 - Desember 1949)<br />
* Ketua Delegasi Indonesia pada Konferensi Meja Bundar di Den Haag dan menerima penyerahan kedaulatan dari Ratu Juliana (1949)<br />
* Wakil Presiden merangkap Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Kabinet Republik Indonesia Serikat (Desember 1949 - Agustus 1950)<br />
* Dosen di Sesko Angkatan Darat, Bandung (1951-1961)<br />
* Dosen di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta (1954-1959)<br />
* Penasihat Presiden dan Penasihat Komisi IV tentang masalah korupsi (1969)<br />
* Ketua Panitia Lima yang bertugas memberikan perumusan penafsiran mengenai Pancasila (1975)<br />
<br />
<br />
<br />
Referensi :<br />
<br />
- http://www.eramuslim.net/?buka=show_biografi&id=22<br />
- http://www.ghabo.com/gpedia/index.php/Mohammad_HattaUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5108930740983148994.post-36075371431921828922011-10-18T21:21:00.000-07:002017-11-08T08:55:55.411-08:00Biografi Habiburrahman El Shirazy - Novelis Terkenal<noscript><a href="http://www.ppcindo.com/">Advertise Here</a></noscript> <div class="post-body entry-content"><style>.fullpost{display:inline;} </style> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgy1fOTS3hh6elDQ2hAysKvyUUZF4xVZwMQqreEWCJw65qMFvldSJ3upCEiwkXNSj4Di93B71ryuU6vGpYj4iuqxGf1npBNziWyaKtRP3qaegaJ56-jYvW0S8BPiqMGD6hkfnfKkblv_PJI/s1600/200px-Habiburrahman-El-Shirazy.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="Habiburrahman El Shirazy, novelis, biografi" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5662121268512857778" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgy1fOTS3hh6elDQ2hAysKvyUUZF4xVZwMQqreEWCJw65qMFvldSJ3upCEiwkXNSj4Di93B71ryuU6vGpYj4iuqxGf1npBNziWyaKtRP3qaegaJ56-jYvW0S8BPiqMGD6hkfnfKkblv_PJI/s320/200px-Habiburrahman-El-Shirazy.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 211px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 204px;" /></a><span style="font-weight: bold;">Habiburrahman El Shirazy</span> lahir di Semarang, Jawa Tengah, 30 September 1976, Memulai pendidikan menengahnya di MTs Futuhiyyah 1 Mranggen sambil belajar kitab kuning di Pondok Pesantren Al Anwar, Mranggen, Demak di bawah asuhan <span style="font-weight: bold;">K.H. Abdul Bashir Hamzah</span>. Pada tahun 1992 ia merantau ke kota budaya Surakarta untuk belajar di Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK) Surakarta, lulus pada tahun 1995. Setelah itu melanjutkan pengembaraan intelektualnya ke <span style="font-weight: bold;">Fakultas Ushuluddin, Jurusan Hadist Universitas Al-Azhar, Kairo</span> dan selesai pada tahun 1999. Pada tahun 2001 lulus Postgraduate Diploma (Pg.D) S2 di <span style="font-weight: bold;">The Institute for Islamic Studies </span>di Kairo yang didirikan oleh <span style="font-weight: bold;">Imam Al-Baiquri.</span><br /><div class="fullpost"><br />Ketika menempuh studi di Kairo, Mesir, Kang Abik pernah memimpin kelompok kajian MISYKATI (Majelis Intensif Yurisprudens dan Kajian Pengetahuan Islam) di Kairo (1996-1997). Pernah terpilih menjadi duta Indonesia untuk mengikuti "Perkemahan Pemuda Islam Internasional Kedua" yang diadakan oleh WAMY (The World Assembly of Moslem Youth) selama sepuluh hari di kota Ismailia, Mesir (Juli 1996). Dalam perkemahan itu, ia berkesempatan memberikan orasi berjudul Tahqiqul Amni Was Salam Fil �Alam Bil Islam (Realisasi Keamanan dan Perdamaian di Dunia dengan Islam). Orasi tersebut terpilih sebagai orasi terbaik kedua dari semua orasi yang disampaikan peserta perkemahan tersebut.<br /><br />Pernah aktif di Mejelis Sinergi Kalam (Masika) ICMI Orsat Kairo (1998-2000). Pernah menjadi koordinator Islam ICMI Orsat Kairo selama dua periode (1998-2000 dan 2000-2002). Sastrawan muda ini pernah dipercaya untuk duduk dalam Dewan Asaatidz Pesantren Virtual Nahdhatul Ulama yang berpusat di Kairo. Dan sempat memprakarsai berdirinya Forum Lingkar Pena (FLP) dan Komunitas Sastra Indonesia (KSI) di Kairo.<br /><br />Selama di Kairo, ia telah menghasilkan beberapa naskah drama dan menyutradarainya, di antaranya: Wa Islama (1999), Sang Kyai dan Sang Durjana (gubahan atas karya Dr. Yusuf Qardhawi yang berjudul 'Alim Wa Thaghiyyah, 2000), Darah Syuhada (2000). Tulisannya berjudul Membaca Insanniyah al Islam dimuat dalam buku Wacana Islam Universal (diterbitkan oleh Kelompok Kajian MISYKATI Kairo, 1998). Berkesempatan menjadi Ketua TIM Kodifikasi dan Editor Antologi Puisi Negeri Seribu Menara Nafas Peradaban (diterbitkan oleh ICMI Orsat Kairo) Beberapa karya terjemahan yang telah ia hasilkan seperti Ar-Rasul (GIP, 2001), Biografi Umar bin Abdul Aziz (GIP, 2002), Menyucikan Jiwa (GIP, 2005), Rihlah Ilallah (Era Intermedia, 2004), dll. Cerpen-cerpennya dimuat dalam antologi Ketika Duka Tersenyum (FBA, 2001), Merah di Jenin (FBA, 2002), dan Ketika Cinta Menemukanmu (GIP, 2004).<br /><br />Sebelum pulang ke Indonesia, di tahun 2002, ia diundang Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia selama lima hari (1-5 Oktober) untuk membacakan pusinya dalam momen Kuala Lumpur World Poetry Reading ke-9, bersama penyair-penyair negara lain. Puisinya dimuat dalam Antologi Puisi Dunia PPDKL (2002) dan Majalah Dewan Sastera (2002) yang diterbitkan oleh Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia dalam dua bahasa, Inggris dan Melayu. Bersama penyair negara lain, puisi kang Abik juga dimuat kembali dalam Imbauan PPDKL (1986-2002) yang diterbitkan oleh Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia (2004).<br /><br />Setibanya di tanah air pada pertengahan Oktober 2002, ia diminta ikut mentashih Kamus Populer Bahasa Arab-Indonesia yang disusun oleh KMNU Mesir dan diterbitkan oleh Diva Pustaka Jakarta, (Juni 2003). Ia juga diminta menjadi kontributor penyusunan Ensiklopedia Intelektualisme Pesantren: Potret Tokoh dan Pemikirannya, (terdiri atas tiga jilid ditebitkan oleh Diva Pustaka Jakarta, 2003). Antara tahun 2003-2004, ia mendedikasikan ilmunya di MAN I Jogjakarta. Selanjutnya sejak tahun 2004 hingga 2006, ia menjadi dosen Lembaga Pengajaran Bahasa Arab dan Islam Abu Bakar Ash Shiddiq UMS Surakarta.<br /><br />Kini novelis tersebut tinggal di kota Salatiga. Aktivitas kesehariannya lebih banyak digunakan untuk memenuhi undangan mengisi seminar dan ceramah, di samping juga menulis novel yang menjadi pekerjaan utamanya dan sesekali menulis skenario sinetron untuk Sinemart (sebuah rumah produksi yang menaungi karya-karyanya di dunia perfilman dan persinetronan).<br /><br />Kang Abik, demikian novelis ini biasa dipanggil adik-adiknya, semasa di SLTA pernah menulis teatrikal puisi berjudul Dzikir Dajjal sekaligus menyutradarai pementasannya bersama Teater Mbambung di Gedung Seni Wayang Orang Sriwedari Surakarta (1994). Pernah meraih Juara II lomba menulis artikel se-MAN I Surakarta (1994). Pernah menjadi pemenang I dalam lomba baca puisi relijius tingkat SLTA se-Jateng (diadakan oleh panitia Book Fair�94 dan ICMI Orwil Jateng di Semarang, 1994). Pemenang I lomba pidato tingkat remaja se-eks Keresidenan Surakarta (diadakan oleh Jamaah Masjid Nurul Huda, UNS Surakarta, 1994).<br /><br />Ia juga pemenang pertama lomba pidato bahasa Arab se-Jateng dan DIY yang diadakan oleh UMS Surakarta (1994). Meraih Juara I lomba baca puisi Arab tingkat Nasional yang diadakan oleh IMABA UGM Jogjakarta (1994). Pernah mengudara di radio JPI Surakarta selama satu tahun (1994-1995) mengisi acara Syharil Quran Setiap Jumat pagi. Pernah menjadi pemenang terbaik ke-5 dalam lomba KIR tingkat SLTA se-Jateng yang diadakan oleh Kanwil P dan K Jateng (1995) dengan judul tulisan, Analisis Dampak Film Laga Terhadap Kepribadian Remaja. Beberapa penghargaan bergengsi lain berhasil diraihnya antara lain, Pena Award 2005, The Most Favorite Book and Writer 2005 dan IBF Award 2006. Dari novelnya yang berjudul "Ayat-ayat Cinta" dia sudah memperoleh royalti lebih dari 1,5 Milyar, sedangkan dari buku-bukunya yang lain tidak kurang ratusan juta sudah dia kantongi.<br /><br /><a href="http://www.kabarindonesia.com/gbrberita/200806/20080624122946.jpg"><img alt="Habiburrahman El Shirazy, novelis, biografi" border="0" src="http://www.kabarindonesia.com/gbrberita/200806/20080624122946.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 262px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 265px;" /></a><br />Beberapa karya populer yang telah terbit antara lain, Ketika Cinta Berbuah Surga (MQS Publishing, 2005), Pudarnya Pesona Cleopatra (Republika, 2005), Ayat-Ayat Cinta (Republika-Basmala, 2004), Diatas Sajadah Cinta (telah disinetronkan Trans TV, 2004), Ketika Cinta Bertasbih (Republika-Basmala, 2007), Ketika Cinta Bertasbih 2 (Republika-Basmala, 2007) dan Dalam Mihrab Cinta (Republika-Basmala, 2007). Kini sedang merampungkan Langit Makkah Berwarna Merah, Bidadari Bermata Bening, Bulan Madu di Yerussalem, dan Dari Sujud ke Sujud (kelanjutan dari Ketika Cinta Bertasbih).<br /><br />Selain novelis, sarjana Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir ini juga dikenal sebagai sutradara, dai, dan penyair. Karya-karyanya banyak diminati tak hanya di Indonesia, tapi juga di mancanegara seperti Malaysia, Singapura, Brunei, Hongkong, Taiwan dan Australia. Karya-karya fiksinya dinilai dapat membangun jiwa dan menumbuhkan semangat berprestasi pembaca. Di antara karya-karyanya yang telah beredar di pasaran adalah <span style="font-weight: bold;">Ayat-Ayat Cinta</span> (telah dibuat versi filmnya, 2004), <span style="font-weight: bold;">Di Atas Sajadah Cinta</span> (telah disinetronkan Trans TV, 2004), <span style="font-weight: bold;">Ketika Cinta Berbuah Surga</span> (2005), <span style="font-weight: bold;">Pudarnya Pesona Cleopatra</span> (2005), <span style="font-weight: bold;">Ketika Cinta Bertasbih </span>(2007), <span style="font-weight: bold;">Ketika Cinta Bertasbih 2 </span>(Desember, 2007) <span style="font-weight: bold;">Dalam Mihrab Cinta</span> (2007),<span style="font-weight: bold;"> Bumi Cinta,</span> (2010) dan <span style="font-weight: bold;">The Romance</span>. Kini sedang merampungkan <span style="font-weight: bold;">Langit Makkah Berwarna Merah, Bidadari Bermata Bening, </span>dan <span style="font-weight: bold;">Bulan Madu di Yerussalem.</span><br />Referensi :<br /><br />- http://id.wikipedia.org/wiki/Habiburrahman_El_Shirazy</div></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5108930740983148994.post-17297206929267971262011-10-18T21:18:00.000-07:002017-11-08T08:55:55.423-08:00Biografi Aburizal Bakrie<noscript><a href="http://www.ppcindo.com/">Advertise Here</a></noscript> <div class="post-body entry-content"><style>.fullpost{display:inline;} </style> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9Z4sIeuR18CrLFYcGGpi0MUq46HdywibN9qVDQN4mrWHQFPMpxR-89BRZETXuu1fA-szUUg19L8BLqnFZdhVZ_NPyFQINbAo1DNXwFuPz7LSjR6Gsbs8ZoGjlVUYZWk7zUncvh4KSRsUV/s1600/aburizal-bakrie.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5664956470032826338" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9Z4sIeuR18CrLFYcGGpi0MUq46HdywibN9qVDQN4mrWHQFPMpxR-89BRZETXuu1fA-szUUg19L8BLqnFZdhVZ_NPyFQINbAo1DNXwFuPz7LSjR6Gsbs8ZoGjlVUYZWk7zUncvh4KSRsUV/s320/aburizal-bakrie.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 212px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 225px;" /></a><span style="font-weight: bold;">Aburizal Bakrie</span> lahir di Jakarta, 15 November 1946, Dia adalah anak sulung dari keluarga Achmad Bakrie, pendiri Kelompok Usaha Bakrie, dan akrab dipanggil Ical. Selepas menyelesaikan kuliah di Fakultas Elektro Institut Teknologi Bandung pada 1973, Ical memilih fokus mengembangkan perusahaan keluarga, dan terakhir sebelum menjadi anggota kabinet, dia memimpin Kelompok Usaha Bakrie (1992-2004). Selama berkecimpung di dunia usaha, Ical juga aktif dalam kepengurusan sejumlah organisasi pengusaha. Sebelum memutuskan meninggalkan karier di dunia usaha, dia menjabat sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) selama dua periode (1994-2004).<br /><div class="fullpost"><br />Pada 2004, Ical memutuskan untuk mengakhiri karier di dunia usaha, setelah mendapat kepercayaan sebagai Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Kabinet Indonesia Bersatu periode 2004-2009. Dan sejak terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar 2009-2010, waktu dan energinya tercurah untuk mengurus partai.<br /><br />Aburizal Bakrie Sebagai pengusaha Indonesia juga merupakan Ketua Umum Partai Golkar sejak 9 Oktober 2009. Ia pernah menjabat Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat dalam Kabinet Indonesia Bersatu. Sebelumnya ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Perekonomian dalam kabinet yang sama, namun posisinya berubah dalam perombakan yang dilakukan presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 5 Desember 2005.<br /><br />Ical pernah disebut-sebut sebagai orang terkaya se-Asia Tenggara. Dia pengusaha yang terbilang paling gemilang pada sepuluh tahun reformasi di Indonesia. Selain bisa keluar dari krisis ekonomi yang mengancam perusahaannya, Bakrie Grup, justru bisa menduduki posisi penting di pemerintahan.<br /><br />Keluarga Bakrie pernah pula dinobatkan oleh Majalah Forbes Asia sebagai orang terkaya di Indonesia tahun 2007. Dia tidak membantah tetapi juga tidak menanggapinya secara berlebihan. Apa rahasia sukses bisnis keluarga ini? KABAR heboh itu bertiup dari Singapura. Dari Negeri Singa itulah, majalah Forbes Asia edisi 13 Desember 2007 dilansir. Isinya, seperti tahun-tahun sebelumnya, memajang daftar orang-orang super-tajir alias terkaya dari Indonesia. Dan yang bikin heboh, jawaranya untuk tahun ini adalah Aburizal Bakrie, pengusaha sekaligus politisi yang pernah tersuruk di masa krisis ekonomi satu dekade silam.<br /><br />Banyak orang terkesiap. Bagaimana mungkin Ical�panggilan akrab Aburizal�yang sebelumnya masih di urutan keenam dengan kekayaan US$ 1,2 miliar, kini menyodok ke urutan teratas? Jawabannya, menurut hasil riset Forbes, terletak pada kemampuannya melipatgandakan pundi-pundi Kekayaannya.<br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvFXX6F3_48mBlyP7C9TlkDRMOEs-gFWykEMsQ1rhV2KlLjuRKitk1l378q0VIoxX1K9qzZpsZUfud_p4wwxxoHsbtMUrXcVqKwCFxaY_NRPkBLqYgDKSG3DRmYhVDjajmhEHw2ahZDjUd/s1600/aburizal-bakrie-42.jpg"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvFXX6F3_48mBlyP7C9TlkDRMOEs-gFWykEMsQ1rhV2KlLjuRKitk1l378q0VIoxX1K9qzZpsZUfud_p4wwxxoHsbtMUrXcVqKwCFxaY_NRPkBLqYgDKSG3DRmYhVDjajmhEHw2ahZDjUd/s1600/aburizal-bakrie-42.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 280px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 400px;" /></a><br />Hanya dalam tempo setahun, kekayaan keluarga Aburizal Bakrie melejit hampir lima kali lipat dari angka tahun lalu menjadi US$ 5,4 miliar atau sekitar Rp 50,2 triliun! Berkat prestasi ini, Aburizal langsung menggusur lima taipan papan atas sekaligus. Bos Grup Raja Garuda Mas, Sukanto Tanoto, yang tahun lalu dinobatkan sebagai orang terkaya, kini turun satu peringkat ke urutan runner-up.<br /><br />Grup Bakrie memang sedang mujur. Menurut seorang bankir investasi, kelompok usaha ini diuntungkan dua berkah sekaligus: harga komoditas yang melonjak di pasar dunia dan serbuan investor global di pasar modal Asia-Pasifik. Itu sebabnya, indeks saham di sejumlah bursa di kawasan ini melesat rata-rata 27 persen sepanjang tahun ini. BursaIndonesia bahkan diperkirakan tumbuh hingga 52 persen.<br /><br />Keluarga Bakrie sebagai pemilik 40 persen saham Bumi tentu ikut sumringah. Saham yang dikantonginya itu kini bernilai tunai Rp 47 triliun. Ini berarti lebih dari 90 persen dari total kekayaannya yang ditaksir Forbes sekitar Rp 50,2 triliun berasal dari kepemilikan saham perusahaan tambang ini. �Ini bukti pasar percaya,� ujar Aburizal di Jimbaran, Bali.<br /><br />Itu baru dari saham Bumi. Keluarga ini masih memiliki tambang duit lain di bursa Indonesia. Harga saham PT Bakrieland Development naik 223 persen, PT Energi Mega Persada 190 persen, PT Bakrie Sumatra Plantations 126 persen, PT Bakrie & Brothers 96 persen, dan PT Bakrie Telecom 75 persen. Umumnya, keluarga ini menjadi pemilik mayoritas di perusahaan-perusahaan publik tersebut.<br /><br />Lalu apa rahasia di balik kejayaan Grup Bakrie? Sejumlah analis dan eksekutif dari grup bisnis ini menyebut kuncinya terletak pada kepiawaian manajemen melihat peluang dan waktu dalam pengambilan keputusan. Menurut Suryo Sulisto, Presiden Komisaris Bumi Resources, ini tak lepas dari gerak cepat Grup Bakrie membajak para profesional handal, dari dalam dan luar negeri, untuk menduduki posisi teras manajemen.<br /><br />Ada pula jawaban lain di balik melejitnya bisnis Bakrie. Di mata ekonom Dradjad Wibowo, kunci kesuksesan Bakrie merupakan gabungan tiga hal: keberuntungan, kepiawaian membaca pasar, dan kedekatan dengan lingkar kekuasaan. Seorang bankir investasi menambahkan satu faktor: kemujuran. Kelihaian Bakrie mencuri peluang dari pesaing bisnisnya tak diragukan lagi.<br /><span style="font-weight: bold;">Keluarga Aburizal Bakrie</span><br />Aburizal mempunyai tiga adik yaitu sebagai berikut :<br />Roosmania Odi Bakrie, menikah dengan Bangun Sarwito Kusmulyono<br />Indra Usmansyah Bakrie, menikah dengan Gaby Djorgie<br />Nirwan Dermawan Bakrie, menikah dengan Indira (Ike)<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Aburizal menikah dengan Tatty Murnitriati dan dikaruniai tiga anak sebagai berikut:</span><br />Anindya Novyan Bakrie, menikah dengan Firdani Saugi<br />Anindhita Anestya Bakrie, menikah dengan Taufan Nugroho<br />Anindra Ardiansyah Bakrie, menikah dengan Nia Ramadhani<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Pekerjaan</span><br />1992 - 2004 Komisaris Utama/Chairman, Kelompok Usaha Bakrie<br />1989 � 1992 Direktur Utama PT. Bakrie Nusantara Corporation<br />1988 � 1992 Direktur Utama PT Bakrie & Brothers<br />1982 � 1988 Wakil Direktur Utama PT. Bakrie & Brothers<br />1974 �1982 Direktur PT. Bakrie & Brothers<br />1972 � 1974 Asisten Dewan Direksi PT. Bakrie & Brothers<br /><br />Referensi :<br /><br />- http://id.wikipedia.org/wiki/Aburizal_Bakrie<br />- http://chudrizal.blogspot.com/2010/02/profil-aburizal-bakrie-bisnisnya.html</div></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5108930740983148994.post-91741929154316103672011-10-17T20:57:00.000-07:002017-11-08T08:55:55.435-08:00Biografi Purdi E Chandra<div id="ads-above"> </div><h1 class="entry-title"><div class="entry-meta"> <a href="http://maksumpriangga.com/biografi-purdi-e-chandra.html" rel="bookmark" title="9:31 am"><span class="entry-date">2 Aug 2009</span></a> </div>BIOGRAFI : Purdi E Chandra</h1><div class="entry-meta"> <a href="http://maksumpriangga.com/biografi-purdi-e-chandra.html" rel="bookmark" title="9:31 am"><span class="entry-date">2 Aug 2009</span></a> </div><img alt="purdie-e-chandra" class="alignleft size-medium wp-image-320" height="190" src="http://maksumpriangga.com/wp-content/uploads/2009/08/purdie-e-chandra-300x242.jpg" title="purdie-e-chandra" width="236" />Purdi E Chandralahir di Lampung 9 September 1959. Secara �tak resmi� Purdi sudah mulai berbisnis sejak ia masih duduk di bangku SMP di Lampung, yakni ketika dirinya beternak ayam dan bebek, dan kemudian menjual telurnya di pasar.<br />Bisnis �resminya� sendiri dimulai pada 10 Maret 1982, yakni ketika ia bersama teman-temannya mendirikan Lembaga Bimbingan Test Primagama (kemudian menjadi bimbingan belajar). Waktu mendirikan bisnisnya tersebut Purdi masih tercatat sebagai mahasiswa di 4 fakultas dari 2 Perguruan Tinggi Negeri di Yogyakarta.<br />Namun karena merasa �tidak mendapat apa-apa� ia nekad meninggalkan dunia pendidikan untuk menggeluti dunia bisnis. Dengan �jatuh bangun� Purdi menjalankan Primagama. Dari semula hanya 1 outlet dengan hanya 2 murid, Primagama sedikit demi sedikit berkembang. Kini murid Primagama sudah menjadi lebih dari 100 ribu orang<span id="more-319"></span> per-tahun, dengan ratusan outlet di ratusan kota di Indonesia. Karena perkembangan itu Primagama ahirnya dikukuhkan sebagai Bimbingan Belajar Terbesar di Indonesia oleh MURI (Museum Rekor Indonesia).<br /><div style="text-align: left;"><strong>Lego Motor, Berhenti Kuliah</strong><br />Bukan suatu kebetulan jika pengusaha sukses identik dengan kenekatan mereka untuk berhenti sekolah atau kuliah. Seorang pengusaha sukses tidak ditentukan gelar sama sekali. Inilah yang dipercaya Purdi ketika baru membangun usahanya.</div><div style="text-align: left;">Kuliah di 4 jurusan yang berbeda, Psikologi, Elektro, Sastra Inggris dan Farmasi di Universitas Gajah Mada (UGM) dan IKIP Yogya membuktikan kecemerlangan otak Purdi. Hanya saja ia merasa tidak mendapatkan apa-apa dengan pola kuliah yang menurutnya membosankan. Ia yakin, gagal meraih gelar sarjana bukan berarti gagal meraih cita-cita. Purdi muda yang penuh cita�cita dan idealisme ini pun nekad meninggalkan bangku kuliah dan mulai serius untuk berbisnis.<br />Sejak saat itu pria kelahiran Punggur, Lampung Tengah ini mulai menajamkan intuisi bisnisnya. Dia melihat tingginya antusiasme siswa SMA yang ingin masuk perguruan tinggi negeri yang punya nama, seperti UGM.</div><div style="text-align: left;">Bagaimana jika mereka dibantu untuk memecahkan soal-soal ujian masuk perguruan tinggi, pikirnya waktu itu. Purdi lalu mendapatkan ide untuk mendirikan bimbingan belajar yang diberi nama, Primagama. �Saya mulai usaha sejak tahun 1982. Mungkin karena nggak selesai kuliah itu yang memotivasi saya menjadi pengusaha,� kisah Purdi. Lalu, dengan modal hasil melego motornya seharga 300 ribu rupiah, ia mendirikan Bimbel Primagama dengan menyewa tempat kecil dan disekat menjadi dua. Muridnya hanya 2 orang. Itu pun tetangga. Biaya les cuma 50 ribu untuk dua bulan. Kalau tidak ada les maka uangnya bisa dikembalikan.</div><div style="text-align: left;">Segala upaya dilakukan Purdi untuk membangun usahanya. Dua tahu setelah itu nama Primagama mulai dikenal. Muridnya bertambah banyak. Setelah sukses, banyak yang meniru nama Primagama. Purdi pun berinovasi untuk meningkatkan mutu lembaga pendidikannya ini.</div><div style="text-align: left;">�Sebenarnya yang bikin Primagama maju itu setelah ada program jaminan diri,� ungkapnya soal rahasia sukses mengembangkan Bimbel Primagama. �Kalau ikut Primagama pasti diterima di Universitas Negeri. Kalau nggak uang kembali. Nah, supaya diterima murid-murid yang pinter kita angkat jadi pengajar. Karena yang ngebimbing pinter, ya 90% bisa lulus ujian masuk perguruan tinggi negeri,� lanjutnya.</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5108930740983148994.post-1151541985224010052011-10-17T20:54:00.000-07:002019-05-12T04:59:18.783-07:00"BILL" WILLIAM H. GATES ( Pendiri Microsoft)"One thing I love about this [decade] is this is a period where the reality is driving the expectation."<br />
<br />
Bill Gates, 2004<br />
<br />
<b>International Consumer Electronics Show Keynote</b><br />
<br />
William Henry Gates III lahir pada tahun 1955, anak kedua dari tiga bersaudara dalam keadaan sosialnya terkemuka di Seattle, Washington. Ayahnya seorang pengacara dengan perusahaan yang punya banyak koneksi di kota, dan ibunya seorang guru, yang aktif dalam kegiatan amal. Bill seorang anak yang cerdas, tetapi dia terlalu penuh semangat dan cenderung sering mendapatkan kesulitan di sekolah. Ketika dia berumur sebelas tahun, orang tuanya memutuskan untuk membuat perubahan dan mengirimnya ke Lakeside School, sebuah sekolah dasar yang bergengsi khusus bagi anak laki-laki.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiP7-aerUW8s3Kpo7qcbNMJMgd8HHjhrIou1ks8vWn2tcZKw7duEeskFRQYpA6NgiiNz37vWnkG72WlqK0BDrWhH7_VPqip-dqEmXQHL1XzKyyawE9W9-aWM7c-UU7pp3PPgzIZpQp4F2X_/s1600/Bill+Gates.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="183" data-original-width="275" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiP7-aerUW8s3Kpo7qcbNMJMgd8HHjhrIou1ks8vWn2tcZKw7duEeskFRQYpA6NgiiNz37vWnkG72WlqK0BDrWhH7_VPqip-dqEmXQHL1XzKyyawE9W9-aWM7c-UU7pp3PPgzIZpQp4F2X_/s1600/Bill+Gates.jpg" /></a></div>
<br />
Di Lakeside itulah pada tahun 1968 Gates untuk pertama kalinya diperkenalkan dengan dunia komputer, dalam bentuk mesin teletype yang dihubungkan dengan telepon ke sebuah komputer pembagian waktu. Mesin ini, yang disebut ASR-33, keadaannya masih pasaran. Pada pokoknya ini sebuah mesin ketik yang kedalamnya siswa bisa memasukkan perintah yang dikirimkan kepada komputer; jawaban kembali diketikkan ke gulungan kertas pada teletype. Proses ini merepotkan, tetapi mengubah kehidupan Gates. Dia dengan cepat menguasai BASIC, bahasa pemograman komputer, dan bersama dengan para hacker yang belajar sendiri di Lakeside, dia melewatkan waktu ber-jam-jam menulis program, melakukan permainan, dan secara umum mempelajari banyak hal tentang komputer. "Dia adalah seorang "nerd" (eksentrik)," sebagaimana salah seorang guru memberikan Gates julukan itu.<br />
<br />
Sekitar tahun 1975 ketika Gates bersama Paul Allen sewaktu masih sekolah bersama-sama menyiapkan program software pertama untuk mikro komputer. Seperti cerita di Popular Electronics mengenai "era komputer di rumah-rumah" dan mereka berdua yakin software adalah masa depan. Inilah awal Microsoft. Komunikasi yang sederhana: Paul dan Gates membicarakan coke dan pizza. Tidak ada orang yang memperhatikan sungguh-sungguh pendapat kami. Semuanya berubah dalam dua dekade terakhir.<br />
<br />
Gates masih tetap menyukai junk food, tetapi ia juga menghabiskan waktu dua jam sehari membaca dan menjawab electronic mail yang dikirim 15.000 karyawan Microsoft.<br />
<br />
Selain itu banyak sekali email dari dari luar Microsoft.<br />
<br />
Pertanyaan beragam, mulai dari bagaimana pengalaman orang berkeluarga (menyenangkan!), film apa yang saya sukai (Schindler's List dan Shadowlands), sampai pertanyaan rumit yang harus membuka dulu buku untuk bisa menjawabnya (dan kebetulan saja juga menulis buku!).<br />
<br />
Persoalannya, Gates menghabiskan waktu sepanjang hari menjawab email dan berceramah atau mengelola perusahaanya.<br />
<br />
Gates mencoba menjalankan keduanya, tetapi ia tidak berkesempatan banyak berkomunikasi dengan kelompok yang beragam dan banyak sekali email yang tidak sempat dijawab.<br />
<br />
Gates senang sekali menulis karena melalui tulisan ini membuatnya bisa berkomunikasi dengan kelompok yang lebih beragam tanpa harus teredit hingga terpotong-potong atau tersaring oleh persepsi seseorang.<br />
<br />
Kenyataannya tidak semua pertanyaan diajukan melalui email.<br />
<br />
Kadang orang mencegat Gates di Bandar udara atau mendesaknya untuk menjawab pertanyaan di pameran-pameran komputer atau anak Sekolah mengirim surat kepadanya.<br />
<br />
Seorang mahasiswa baru-baru ini menanyakan satu pertanyaan yang penting untuk dia. Yang ingin diketahuinya bukanlah sesuatu yang sangat filosofis, seperti yang mungkin anda duga misalnya mengenai ekonomi pasar bebas.<br />
<br />
Ia hanya ingin tahu, "apakah Gates sudah terlambat terjun ke industri software dan membangun sebuah perusahaan kemudian menjadi kaya?".<br />
<br />
Gates senang mendapat pertanyaan itu dan jawabannya selalu sama, "Inilah saatnya terjun ke bisnis software."<br />
<br />
Gates tidak mengatakan Anda bisa membangun Microsoft lainnya. Tetapi paling tidak Anda bisa mendapatkan omset penjualan dua juta dollar setahun dengan menjual 10.000 kopi produk senilai 200 dolar AS.<br />
<br />
Cukup lumayan dan bisa terjadi kapan saja.<br />
<br />
Karena Gates ingat bagaimana menariknya memulai sebuah perusahaan software, ia juga menikmati cerita keberhasilan orang lainnya.<br />
<br />
Perusahaan software yang kecil selalu perlahan-lahan mulainya.<br />
<br />
Perusahaan dimulai seseorang yang memiliki gagasan. Ia, pria atau wanita, mencari beberapa teman yang tahu bagaimana membuat program dan mereka kemudian menelorkan sebuah produk.<br />
<br />
Banyak sekali karya kesenian yang mereka lakukan karena mereka peduli dengan pekerjaan itu.<br />
<br />
Biasanya mereka membuat produk untuk satu pelanggan dan karena hasilnya memuaskan, mereka segera mendapat pembeli lainnya.<br />
<br />
Jika Anda ingin memulai sebuah perusahaan, strategi utamanya temukan lingkungan sosial yang pas.<br />
<br />
Lupakan keinginan menciptakan program pengolah kata untuk menulis, atau program spreadsheet untuk menganalisis keuangan, atau produk utama lainnya yang saingannya sudah banyak.<br />
<br />
Sebaliknya, ciptakan produk yang bisa menolong penggunanya mengerjakan pekerjaan spesifik atau bisa memberikan informasi praktis dalam bidang seperti obat-obatan, asuransi, akunting, arsitektur atau bidang pemerintahan.<br />
<br />
Software seperti itu mendatangkan peruntungan yang kecil-kecilan.<br />
<br />
Jika Anda tidak puas dengan peruntungan yang kecil-kecilan itu, Anda harus sampai pada tahapan peralihan generasi. Kali ini mahal dan berisiko.<br />
<br />
Setiap beberapa tahun satu generasi teknologi memberikan jalan baru. Ingat munculnya IBM PC di awal tahun 1980-an.<br />
<br />
Microsoft bertaruh IBM PC akan menjadi penting. Kemudian Microsoft menciptakan sistem operasi MS-DOS untuk IBM PC.<br />
<br />
Hasilnya Microsoft menjadi pelopor dalam software sistem operasi.<br />
<br />
Tidak ada yang pernah mendengar mengenai Lotus sampai satu pemikiran cemerlang melaksanakan perubahan generasi menciptakan Lotus 1-2-3 spreadsheet pertama yang dirancang khusus untuk IBM PC.<br />
<br />
Apple's Macintosh dan Microsoft Windows adalah sang pemenang selanjutnya, ketika dunia menginginkan pengolahan grafik dan meninggalkan program lama yang hanya menampilkan teks.<br />
<br />
Untuk mendapatkan kemenangan besar, anda pun harus mengkonsentrasikan diri pada perubahan generasi, sesuatu yang diabaikan perusahaan besar. Dan taruhannya mahal sekali.<br />
<br />
Baru-baru ini sejumlah wiraswastawan berspekulasi software yang bisa digunakan pemakai komputer dengan cara menulis dengan tangan " bukan lagi menekan pada huruf " akan menjadi generasi baru software pengolah kata ada spreadsheet.<br />
<br />
Mereka memulai menciptakan produk baru yang mereka pikir akan memenangkan persaingan. Mereka salah. Suatu spekulasi besar. Apa yang harus saya anjurkan pada seorang mahasiswa yang ingin menjadi wiraswastawan software?<br />
<br />
Pelajari untaian sebuah perusahaan yang sudah ada.<br />
Carilah lingkungan sosial anda sendiri.<br />
Berhubunganlah dengan modal ventura.<br />
Temukan orang yang cerdas.<br />
Dan jangan lupakan coke dan pizza.<br />
Percayalah, akan ada banyak pekerjaan di malam yang larut.<br />
<br />
Ref : http://yapono.wordpress.com/2008/06/07/%E2%80%9Cbill%E2%80%9D-william-h-gates-microsfot/Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5108930740983148994.post-20334721046318004002011-10-17T20:51:00.000-07:002017-11-08T08:55:55.463-08:00Biagrafi Kareem Abdul Jabbar<div class="posttitle"> <h2>Kareem Abdul Jabbar, Lompatan Iman Raja Basket</h2><div class="post-info"><br /></div></div>Islam adalah anugerah yang tinggi dalam menunjukkan jalan kebenaran umat manusia.<br />Sosok Kareem Abdul Jabbar diakui banyak pemain basket sebagai salah satu pemain basket terbesar sepanjang masa. Shooting, Slam dunk, rebound, block , maupun aksi lainnya, sangat memukau. Tak jarang, lawannya dibuat kesulitan untuk membendung agresivitas pemain bertinggi badan 2,18 meter ini.<br />Dengan dukungan postur tubuhnya yang sangat tinggi, Kareem Abdul Jabbar sering kali melakukan aksi yang brilian. Lompatannya sering mengundang kagum para penonton maupun tim lawan. Atas aksi dan kesuksesannya membawa klubnya meraih tangga juara, Kareem Abdul Jabbar pernah dinobatkan sebagai pemain terbaik di kompetisi liga bola basket Amerika Serikat (NBA Most Valuable Player ). Predikat itu diraihnya sebanyak enam kali.<br />Selama bermain di ajang NBA, ia berhasil membukukan rekor sebagai pencetak angka tertinggi sepanjang masa dengan 38.387 poin. Karenanya, ia mendapat julukan �Raja Bola Basket�. Dan berkat prestasinya ini, 19 kali ia terpilih untuk memperkuat tim NBA All-Star.<br />Karier pria kelahiran New York City, 16 April 1947, di ajang bola basket Amerika dimulai ketika bermain untuk tim bola basket kampus, Universitas California, Los Angeles (UCLA). Aksi-aksinya di tim UCLA, mendapat perhatian serius para pelatih basket Amerika Serikat saat itu.<br />Dan tahun 1969, ia mendapat tawaran bermain di level kompetisi basket tertinggi di Amerika Serikat (NBA) dengan bergabung bersama klub Milwaukee Bucks. Di klub barunya ini, ia turut memberi andil besar dengan merebut juara NBA tahun 1970-1971.<br />Pada 1975, ia bergabung dengan tim basket asal Kota Los Angeles, LA Lakers. Di klub inilah karier Kareem makin melesat. Ia berhasil membawa La Lakers merebut sejumlah gelar juara untuk klubnya. Di samping itu, ia juga berhasil merebut gelar pribadi, yakni sebagai pemain terbaik NBA. Di klub ini, ia bermain sejak 1975-1989.<br />Masuk Islam<br />Atas aksi-aksinya yang hebat itu, Kareem menjadi salah satu pemain andalan NBA All-Star dan Amerika Serikat dalam ajang Olimpiade. Ia juga menjadi pemain kebanggaan negeri Paman Sam tersebut. Tak hanya itu, ia juga merupakan pemain kebanggaan umat Islam di seluruh dunia.<br />Ya, pemain bernama lengkap Ferdinand Lewis Alcindor Junior (Jr) ini, adalah salah seorang atlet NBA pemeluk Islam. Ia mendeklarasikan diri sebagai seorang Muslim pada saat kariernya tengah menanjak.<br />Saat itu, seusai mempersembahkan gelar juara NBA untuk Milwaukee Bucks tahun 1971, dan pada saat yang sama merebut gelar pemain terbaik ( Most Valuable Player , MPV) dan �Rookie of the Year� (Pendatang baru terbaik) di Liga NBA, Kareem menyatakan diri memeluk Islam. Perpindahan kepercayaan dari Katolik menjadi Muslim ini, dirasakannya sebagai sebuah lompatan tertinggi selama hidupnya.<br />Ayahnya, Ferdinand Lewis Alcindor Sr, dan ibunya, Cora Lilian, adalah seorang pemeluk Katolik. Karenanya, sejak kecil ia mendapatkan pendidikan di sekolah Katolik. Oleh kedua orang tuanya, ia dimasukkan ke Saint Jude School. Ketika duduk di bangku SMA, ia berhasil membawa tim basket sekolahnya menjuarai New York City Catholic Championship.<br />Perkenalan Kareem dengan ajaran Islam terjadi lewat salah seorang temannya yang bernama Hamaas Abdul Khaalis. Ia mengenal Hamaas melalui ayahnya. Seperti halnya sang ayah yang seorang musisi jazz, Hamaas juga pernah mengeluti musik jazz. Dia adalah mantan drumer jazz. Dari Hamaas inilah, kemudian Kareem belajar banyak mengenai Islam. Ia juga sempat berkenalan dengan Muhammad Ali (Cassius Clay) yang sudah menjadi Muslim.<br />Nama budak<br />Setelah banyak belajar Islam dari Hamaas, tekadnya untuk memeluk Islam pun semakin bulat. Atas ajakan Hamaas, ia kemudian mendatangi sebuah pusat kebudayaan Afrika di Harlem, di mana kaum Muslimin menempati lantai lima gedung itu. �Saya pergi ke sana dengan mengenakan jubah Afrika yang berwarna-warni,� terangnya.<br />Kepada seorang pemuda yang ditemuinya di pusat kebudayaan Afrika ini, ia mengutarakan niatnya untuk menjadi seorang Muslim. Di hadapan mereka, ia mengucapkan dua kalimat syahadat. Ketika pertama kali mengucapkan kalimat syahadat, mereka memanggilnya dengan Abdul Kareem.<br />Namun, Hamaas berkata, �Anda lebih tepat sebagai Abdul-Jabbar.� Sejak saat itu, bertepatan dengan tanggal 1 Mei 1971 atau sehari setelah Milwaukee Bucks memenangi kejuaraan NBA, ia memutuskan untuk mengganti namanya dari Ferdinand Lewis Alcindor Jr menjadi Kareem Abdul-Jabbar. Keputusan untuk mengganti nama tersebut, menurut Kareem, juga didorong keinginan untuk menguatkan identitasnya sebagai orang Afro-Amerika dan sebagai seorang Muslim. <br />�Saya tidak akan menggunakan nama Alcindor. Secara literal itu adalah nama budak. Ada seorang laki-laki bernama Alcindor yang membawa keluarga saya dari Afrika Barat ke kepulauan Dominika. Dari sana mereka pergi ke kepulauan Trinidad, sebagai budak, dan mereka mempertahankan namanya. Mereka adalah budak-budak Alcindor. Jadi, Alcindor adalah nama penyalur budak. Ayah saya melacak hal ini di tempat penyimpanan arsip,� terangnya.<br />Sebagai anak satu-satunya, keputusan Kareem untuk memeluk Islam sempat membuat khawatir kedua orang tuanya. Namun, kekhawatiran tersebut berhasil ia tepis. �Mereka tahu saya bersungguh-sungguh. Saya pindah agama bukan untuk ketenaran. Saya sudah menjadi diri saya sendiri, dan melakukan itu dengan cara saya sendiri, apa pun konsekuensinya.�<br />Baginya, Islam adalah anugerah dan hidayah Allah yang tertinggi dalam menunjukkan jalan kebenaran bagi umat manusia.<br />Rajin Belajar<br />Di sela-sela kesibukannya bermain basket, Kareem masih sempat meluangkan waktu untuk mendalami Islam. �Saya beralih ke sumber segala ilmu. Saya mempelajari bahasa Arab. Saya mulai membaca Alquran dalam bahasa Arab. Saya dapat menerjemahkannya dengan bantuan kamus. Untuk menerjemahkan tiga kalimat saya membutuhkan waktu 10 jam, tetapi saya memahami apa yang dimaksudkan secara gramatikal,� ujarnya.<br />Namun, diakui dia, cukup sulit baginya untuk bisa menunaikan kewajiban shalat lima kali setiap hari. Kesulitan untuk menjalankan shalat lima waktu ini, terutama dirasakan ketika ia sedang bermain. �Saya terlalu capai untuk bangun melakukan shalat Subuh. Saya harus bermain basket pada waktu Maghrib dan Isya. Saya akan tertidur sepanjang siang di mana saya seharusnya melakukan shalat Zuhur. Begitulah, saya tidak pernah bisa menegakkan disiplin itu,� paparnya.<br />Begitu juga tatkala bulan Ramadhan tiba. Aktivitasnya yang cukup padat di lapangan, terkadang memaksanya untuk membatalkan puasa. Untuk membayar utang puasanya ini, Kareem selalu mengeluarkan fidyah.<br />�Karena saya tidak dapat berpuasa di bulan Ramadhan, saya selalu memberi makan sebuah keluarga. Saya memberi sedekah. Saya memberi uang kepada rekan sesama Muslim dan mengatakan kepadanya untuk apa uang itu.� Pada 1973, Kareem mengunjungi Makkah, dan menunaikan ibadah haji.<br />Pada 28 Juni 1989, setelah 20 tahun menjalani karier profesionalnya, Kareem memutuskan untuk berhenti dari ajang NBA. Sejak berhenti bermain, menurut Kareem, dirinya menjadi semakin baik dan dapat menjalankan semua kewajibannya sebagai seorang Muslim.<br />�Saya rasa saya harus beradaptasi untuk hidup di Amerika. Yang dapat saya harapkan hanyalah semoga pada Hari Akhir nanti Allah rida atas apa yang telah saya lakukan,� tukasnya.<br />Antara Akting, Menulis, dan Melatih<br />Setelah pensiun bermain basket, berbagai tawaran datang kepadanya. Namun, bukan tawaran untuk melatih sebuah tim bola basket, melainkan tawaran untuk beradu akting di depan kamera. Dunia akting sebenarnya bukan merupakan hal yang baru bagi seorang Kareem Abdul-Jabbar. Ketika masih memperkuat LA Lakers, ia pernah bermain di film Game of Death yang dirilis tahun 1978. Di film laga ini, ia harus beradu akting dengan Bruce Lee. Tawaran untuk bermain kedua kalinya di film layar lebar datang di tahun 1980. Saat itu ia harus memerankan tokoh kopilot Roger Murdock dalam film komedi Airplane! . <br />Penampilan Kareem di layar televisi dan film tidak berhenti sampai di situ. Ia tercatat pernah bermain di sejumlah serial televisi di Amerika Serikat. Di antaranya adalah serial komedi situasi Full House, Living Single, Amin, Everybody Loves Raymond, Martin, Different Strokes, The Fresh Prince of Bel-Air, Scrubs , dan Emergency! . Dia juga muncul di film televisi Stepen King�s The Stand dan Slam Dunk Ernest . Di serial Full House , ia harus beradu akting dengan anaknya sendiri, Adam.<br />Pada 1994, Kareem juga menjajal peruntungannya di balik layar dengan menjadi co-producer eksekutif dari film televisi The Vernon Johns Story . Kemudian pada 2006, ia tampil dalam acara The Colbert Report . Pada 2008 ia berperan sebagai seorang manajer panggung dalam Nazi Gold .<br />Di luar dunia akting, ternyata ayah dari Habiba, Sultana, Kareem Jr, Amir, dan Adam ini memiliki bakat yang lain, yakni dalam bidang tulis menulis. Selain dikenal sebagai pemain basket dan bintang film, Kareem juga dikenal sebagai seorang penulis buku. Ia sudah menulis sedikitnya tujuh buku yang kesemuanya best seller .<br />Buku-buku hasil karyanya, antara lain Giant Steps yang ditulisnya bersama Peter Knobler (1987), Kareem (1990), Selected from Giant Steps (1999), Black Profiles in Courage: A Legacy of African-American Achievement yang ditulisnya bersama Alan Steinberg (1996), A Season on the Reservation: My Sojourn with the White Mountain Apaches yang ditulisnya bersama Stephen Singular (2000), Brothers in Arms: The Epic Story of the 761st Tank Battalion dan WWII�s Forgotten Heroes yang ditulisnya bersama Anthony Walton (2005), dan On the Shoulders of Giants: My Journey Through the Harlem Renaissance yang ditulisnya bersama Raymond Obstfeld (2007).<br />Kendati demikian, olahraga basket tidak bisa dipisahkan dari diri Kareem. Salah satu keinginan terbesarnya saat ini adalah bisa melatih salah satu klub NBA. Setelah memutuskan berhenti bermain, posisi tertinggi Kareem hanya sebagai asisten pelatih sejumlah klub NBA. Los Angeles Clippers dan Seattle SuperSonics menggunakan jasanya untuk melatih center muda Michael Olowokandi dan Jerome James.<br />Pada 2005, ia kembali ke Lakers sebagai asisten khusus pelatih kepala Phil Jackson. Tugasnya mengasah kemampuan center muda Lakers, Andrew Bynum. Ia dinilai berhasil dengan semakin meningkatnya performa Bynum. Musim lalu, Kareem berjasa mengantarkan Lakers juara NBA dengan kontribusi 14 poin dan delapan rebound per game .<br />Ia juga pernah menjadi pelatih kepala, tapi hanya di tim sekelas Oklahoma Storm. Tim ini bermain di United States Basketball League pada 2002, sebuah liga kelas bawah tempat para pemain mengasah kemampuan sebelum berkiprah di NBA atau liga-liga lain. dia/sya/taq<br />Biodata :<br />Nama Asli : Ferdinand Lewis Alcindor Jr<br />Nama Muslim : Kareem Abdul Jabbar<br />Masuk Islam : 1971<br />Lahir : New York City, 16 April 1947<br />Orang Tua : Ferdinand Lewis Alcindor Sr dan Cora Lilian<br />Klub Pertama : Tim Basket UCLA<br />Klub Profesional :<br />- Milwaukee Bucks (1969-1975)<br />- LA Lakers (1975-1989)<br />Penghargaan:<br />- Enam kali NBA MPV (1971-1972, 1974, 1976-1977, 1980)<br />- 19 kali menjadi tim NBA All Star (1970-1977 dan 1979-1989).<br />- Dua kali Finalis NBA MPV (1971, 1985)<br />- 10 kali All-NBA Team (1971-1973, 1974, 1976-1977, 1980-1981, 1984, 1986).<br />- Lima kali All-NBA Second Team (1970, 1978-1979, 1983, 1985).<br />- Lima kali NBA All-Defensive First Team (1974-1975, 1979-1981)<br />- Enam kali NBA All-Defensive Second Team (1970-1971, 1976-1978, 1984).<br />- NBA Rookie of The Year (1970)<br />- NBA All-Rookie Team (1970); dan banyak lagi<br />Prestasi :<br />- Juara NBA (1971) bersama Milwaukee Bucks<br />- Juara NBA (1980, 1982, 1985, 1987, 1988) bersama LA Lakers<br /><br />Ref : http://yapono.wordpress.com/2009/11/15/kareem-abdul-jabbar-lompatan-iman-raja-basket/Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5108930740983148994.post-79621251887223306252011-10-17T20:44:00.000-07:002017-11-08T08:55:55.478-08:00Biografi Gajah Mada<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCOkZNeILIiBZYOm2Hh6AZ3KzouvcuDRz7yD4Gs0WNmlwaZ5k9WrrT_b6yooWIIsmIj2RKOwFHA3W0dH9a521Vrj4KI0EpH6F-ecmyFpZeo5gJ-y0bVrN7i0orxOiw5JnbXfnuw3UUTBnO/s1600/arca_gajah_mada.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5455226197082919938" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCOkZNeILIiBZYOm2Hh6AZ3KzouvcuDRz7yD4Gs0WNmlwaZ5k9WrrT_b6yooWIIsmIj2RKOwFHA3W0dH9a521Vrj4KI0EpH6F-ecmyFpZeo5gJ-y0bVrN7i0orxOiw5JnbXfnuw3UUTBnO/s320/arca_gajah_mada.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 147px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 198px;" /></a>Gajah Mada ialah salah satu Patih, kemudian Mahapatih, Majapahit yang mengantarkan Majapahit ke puncak kejayaannya. Tidak diketahui sumber sejarah mengenai kapan dan di mana Gajah Mada lahir. Ia memulai karirnya di Majapahit sebagai bekel. Karena berhasil menyelamatkan Prabu Jayanagara (1309-1328) dan mengatasi Pemberontakan Ra Kuti, ia diangkat sebagai Patih Kahuripan pada 1319. Dua tahun kemudian ia diangkat sebagai Patih Kediri.<br /><br /><br />Pada tahun 1329, Patih Majapahit yakni Aryo Tadah (Mpu Krewes) ingin mengundurkan diri dari jabatannya. Ia menunjuk Patih Gajah Mada dari Kediri sebagai penggantinya. Patih Gajah Mada sendiri tak langsung menyetujui. Ia ingin membuat jasa dahulu pada Majapahit dengan menaklukkan Keta dan Sadeng yang saat itu sedang melakukan pemberotakan terhadap Majapahit. Keta & Sadeng pun akhirnya takluk. Patih Gajah Mada kemudian diangkat secara resmi oleh Ratu Tribhuwanatunggadewi sebagai patih di Majapahit (1334).<br /><br />Sumpah Palapa<br /><br />Pada waktu pengangkatannya ia mengucapkan Sumpah Palapa, yakni ia baru akan menikmati palapa atau rempah-rempah yang diartikan kenikmatan duniawi jika telah berhasil menaklukkan Nusantara. Sebagaimana tercatat dalam kitab Pararaton berikut [1]: � Sira Gajah Mada pepatih amungkubumi tan ayun amukti palapa, sira Gajah Mada: Lamun huwus kalah nusantara ingsun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seram, Ta�jungpura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana ingsun amukti palapa �<br /><br />(Gajah Mada sang Maha Patih tak akan menikmati palapa, berkata Gajah Mada �Selama aku belum menyatukan Nusantara, aku takkan menikmati palapa. Sebelum aku menaklukkan Pulau Gurun, Pulau Seram, Tanjungpura, Pulau Haru, Pulau Pahang, Dompo, Pulau Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, aku takkan mencicipi palapa.)<br /><br />Walaupun ada sejumlah (atau bahkan banyak) orang yang meragukan sumpahnya, Patih Gajah Mada memang hampir berhasil menaklukkan Nusantara. Bedahulu (Bali) dan Lombok (1343), Palembang, Swarnabhumi (Sriwijaya), Tamiang, Samudra Pasai, dan negeri-negeri lain di Swarnadwipa (Sumatra) telah ditaklukkan. Lalu Pulau Bintan, Tumasik (Singapura), Semenanjung Malaya, dan sejumlah negeri di Kalimantan seperti Kapuas, Katingan, Sampit, Kotalingga (Tanjunglingga), Kotawaringin, Sambas, Lawai, Kandangan, Landak, Samadang, Tirem, Sedu, Brunei, Kalka, Saludung, Solok, Pasir, Barito, Sawaku, Tabalung, Tanjungkutei, dan Malano.<br /><br />Di zaman pemerintahan Prabu Hayam Wuruk (1350-1389) yang menggantikan Tribhuwanatunggadewi, Patih Gajah Mada terus mengembangkan penaklukan ke wilayah timur seperti Logajah, Gurun, Sukun, Taliwung, Sapi, Gunungapi, Seram, Hutankadali, Sasak, Bantayan, Luwuk, Makassar, Buton, Banggai, Kunir, Galiyan, Salayar, Sumba, Muar (Saparua), Solor, Bima, Wandan (Banda), Ambon, Wanin, Seran, Timor, dan Dompo.<br /><br />Perang Bubat<br /><br />Dalam Kidung Sunda[2] diceritakan bahwa Perang Bubat (1357) bermula saat Prabu Hayam Wuruk hendak menikahi Dyah Pitaloka putri Sunda sebagai permaisuri. Lamaran Prabu Hayam Wuruk diterima pihak Kerajaan Sunda, dan rombongan besar Kerajaan Sunda datang ke Majapahit untuk melangsungkan pernikahan agung itu. Gajah Mada yang menginginkan Sunda takluk, memaksa menginginkan Dyah Pitaloka sebagai persembahan pengakuan kekuasaan Majapahit. Akibat penolakan pihak Sunda mengenai hal ini, terjadilah pertempuran tidak seimbang antara pasukan Majapahit dan rombongan Sunda di Bubat; yang saat itu menjadi tempat penginapan rombongan Sunda. Dyah Pitaloka bunuh diri setelah ayahanda dan seluruh rombongannya gugur dalam pertempuran. Akibat peristiwa itu, Patih Gajah Mada dinonaktifkan dari jabatannya.<br /><br />Dalam Nagarakretagama diceritakan hal yang sedikit berbeda. Dikatakan bahwa Hayam Wuruk sangat menghargai Gajah Mada sebagai Mahamantri Agung yang wira, bijaksana, serta setia berbakti kepada negara. Sang raja menganugerahkan dukuh �Madakaripura� yang berpemandangan indah di Tongas, Probolinggo, kepada Gajah Mada. Terdapat pendapat yang menyatakan bahwa pada 1359, Gajah Mada diangkat kembali sebagai patih; hanya saja ia memerintah dari Madakaripura.<br /><br />Akhir hidup<br /><br />Disebutkan dalam Negarakretagama bahwa sekembalinya Hayam Wuruk dari upacara keagamaan di Simping, ia menjumpai bahwa Gajah Mada telah gering (sakit). Gajah Mada disebutkan meninggal dunia pada tahun 1286 Saka atau 1364 Masehi.<br /><br />Hayam Wuruk kemudian memilih enam Mahamantri Agung, untuk selanjutnya membantunya dalam menyelenggarakan segala urusan negara.<br /><br />Referensi : http://perangku.wordpress.com/2009/08/30/patih-gajah-mada/#more-34<br />------------------------------------------------------------------------------------------------------------<br />Kumpulan Biografi Tokoh Terkenal dan Tokoh Indonesia Lengkap <a href="http://kolom-biografi.blogspot.com/">www.kolom-biografi.blogspot.com</a>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5108930740983148994.post-83540806589385797422011-10-17T20:43:00.000-07:002017-11-08T08:55:55.490-08:00Biografi Adam Malik<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgy6Jy3pA-5Rhze_bx1SXgN0ofUixYT6Ki96N3txgWdvFFmxDXY5uDUJ__RUplQcYwSQIgVv1QzW9hZhHCFXBBKB4ZE5OliVB2QFV6T9KfOI11-k6osLUh7MrXs6yjgXdcjs3Y83gEOBfE/s1600-h/adam-malik.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5447231673440043858" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgy6Jy3pA-5Rhze_bx1SXgN0ofUixYT6Ki96N3txgWdvFFmxDXY5uDUJ__RUplQcYwSQIgVv1QzW9hZhHCFXBBKB4ZE5OliVB2QFV6T9KfOI11-k6osLUh7MrXs6yjgXdcjs3Y83gEOBfE/s320/adam-malik.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 147px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 190px;" /></a>Adam Malik yang dijuluki ''si kancil� ini dilahirkan di Pematang Siantar, Sumatra Utara, 22 Juli 1917 dari pasangan Haji Abdul Malik Batubara dan Salamah Lubis. Semenjak kecil ia gemar menonton film koboi, membaca, dan fotografi. Setelah lulus HIS, sang ayah menyuruhnya memimpin toko 'Murah', di seberang bioskop Deli. Di sela-sela kesibukan barunya itu, ia banyak membaca berbagai buku yang memperkaya pengetahuan dan wawasannya.<br /><br /><br />Ketika usianya masih belasan tahun, ia pernah ditahan polisi Dinas Intel Politik di Sipirok 1934 dan dihukum dua bulan penjara karena melanggar larangan berkumpul. Adam Malik pada usia 17 tahun telah menjadi ketua Partindo di Pematang Siantar (1934- 1935) untuk ikut aktif memperjuangkan kemerdekaan bangsanya. Keinginannya untuk maju dan berbakti kepada bangsa mendorong Adam Malik merantau ke Jakarta.<br /><br />Pada usia 20 tahun, Adam Malik bersama dengan Soemanang, Sipahutar, Armin Pane, Abdul Hakim, dan Pandu Kartawiguna, memelopori berdirinya kantor berita Antara tahun 1937 berkantor di JI. Pinangsia 38 Jakarta Kota. Dengan modal satu meja tulis tua, satu mesin tulis tua, dan satu mesin roneo tua, mereka menyuplai berita ke berbagai surat kabar nasional. Sebelumnya, ia sudah sering menulis antara lain di koran Pelita Andalas dan Majalah Partindo.<br /><br />Di zaman Jepang, Adam Malik aktif bergerilya dalam gerakan pemuda memperjuangkan kemerdekaan. Menjelang 17 Agustus 1945, bersama Sukarni, Chaerul Saleh, dan Wikana, Adam Malik pernah melarikan Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok untuk memaksa mereka memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.<br /><br />Demi mendukung kepemimpinan Soekarno-Hatta, ia menggerakkan rakyat berkumpul di lapangan Ikada, Jakarta. Mewakili kelompok pemuda, Adam Malik sebagai pimpinan Komite Van Aksi, terpilih sebagai Ketua III Komite Nasional Indonesia Pusat (1945-1947) yang bertugas menyiapkan susunan pemerintahan. Selain itu, Adam Malik adalah pendiri dan anggota Partai Rakyat, pendiri Partai Murba, dan anggota parlemen.<br /><br />Akhir tahun lima puluhan, atas penunjukan Soekarno, Adam Malik masuk ke pemerintahan menjadi duta besar luar biasa dan berkuasa penuh untuk Uni Soviet dan Polandia. Karena kemampuan diplomasinya, Adam Malik kemudian menjadi ketua Delegasi RI dalam perundingan Indonesia-Belanda, untuk penyerahan Irian Barat di tahun 1962. Selesai perjuangan Irian Barat (Irian Jaya), Adam Malik memegang jabatan Menko Pelaksana Ekonomi Terpimpin (1965). Pada masa semakin menguatnya pengaruh Partai Komunis Indonesia, Adam bersama Roeslan Abdulgani dan Jenderal Nasution dianggap sebagai musuh PKI dan dicap sebagai trio sayap kanan yang kontra-revolusi.<br /><br />Ketika terjadi pergantian rezim pemerintahan Orde Lama, posisi Adam Malik yang berseberangan dengan kelompok kiri justru malah menguntungkannya. Tahun 1966, Adam disebut-sebut dalam trio baru Soeharto-Sultan-Malik. Pada tahun yang sama, lewat televisi, ia menyatakan keluar dari Partai Murba karena pendirian Partai Murba, yang menentang masuknya modal asing. Empat tahun kemudian, ia bergabung dengan Golkar. Sejak 1966 sampai 1977 ia menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri II / Menlu ad Interim dan Menlu RI.<br /><br />Sebagai Menlu dalam pemerintahan Orde Baru, Adam Malik berperanan penting dalam berbagai perundingan dengan negara-negara lain termasuk rescheduling utang Indonesia peninggalan Orde Lama. Bersama Menlu negara-negara ASEAN, Adam Malik memelopori terbentuknya ASEAN tahun 1967. Ia bahkan dipercaya menjadi Ketua Sidang Majelis Umum PBB ke-26 di New York. Ia orang Asia kedua yang pernah memimpin sidang lembaga tertinggi badan dunia itu. Tahun 1977, ia terpilih menjadi Ketua DPR/MPR. Kemudian tiga bulan berikutnya, dalam Sidang Umum MPR Maret 1978 terpilih menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia yang ke-3 menggantikan Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang secara tiba-tiba menyatakan tidak bersedia dicalonkan lagi.<br /><br />Beberapa tahun setelah menjabat wakil presiden, ia merasa kurang dapat berperan banyak. Maklum, ia seorang yang terbiasa lincah dan aktif tiba-tiba hanya berperan sesekali meresmikan proyek dan membuka seminar. Kemudian dalam beberapa kesempatan ia mengungkapkan kegalauan hatinya tentang feodalisme yang dianut pemimpin nasional. Ia menganalogikannya seperti tuan-tuan kebon.<br /><br />Sebagai seorang diplomat, wartawan bahkan birokrat, ia seing mengatakan �semua bisa diatur�. Sebagai diplomat ia memang dikenal selalu mempunyai 1001 jawaban atas segala macam pertanyaan dan permasalahan yang dihadapkan kepadanya. Tapi perkataan �semua bisa diatur� itu juga sekaligus sebagai lontaran kritik bahwa di negara ini �semua bisa di atur� dengan uang.<br /><br />Setelah mengabdikan diri demi bangsa dan negaranya, H.Adam Malik meninggal di Bandung pada 5 September 1984 karena kanker lever. Kemudian, isteri dan anak-anaknya mengabadikan namanya dengan mendirikan Museum Adam Malik. Pemerintah juga memberikan berbagai tanda kehormatan.<br /><br />Referensi :<br /><br />- http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/a/adam-malik/index.shtml<br />------------------------------------------------------------------------------------------------------------<br />Kumpulan Biografi Tokoh Terkenal dan Tokoh Indonesia Lengkap <a href="http://kolom-biografi.blogspot.com/">www.kolom-biografi.blogspot.com</a>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5108930740983148994.post-41355849211843231922011-10-17T20:40:00.000-07:002017-11-08T08:55:55.503-08:00Biografi Nelson Mandela<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlT7iUgvQGKWN_Ori8lz_rN_OlywBc4nellcG1VEcwHOieFIxFH66qj9GVbopBNHwF2gzzw8V7weRLKnRy8979yanhPGG8oo5DaT1_E63JtME0JOZ8xvLdsCRHtpzmeM_APn06c8YxPiFc/s1600-h/images.jpeg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5293952175403396578" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlT7iUgvQGKWN_Ori8lz_rN_OlywBc4nellcG1VEcwHOieFIxFH66qj9GVbopBNHwF2gzzw8V7weRLKnRy8979yanhPGG8oo5DaT1_E63JtME0JOZ8xvLdsCRHtpzmeM_APn06c8YxPiFc/s320/images.jpeg" style="cursor: pointer; float: left; height: 113px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 97px;" /></a>Nelson Rolihlahla Mandela (lahir di Mvezo, 18 Juli 1918; umur 90 tahun) dikenal di seluruh dunia sebagai pejuang kemerdekaan melalui kegiatan anti apartheidnya dan kemudian menjadi Presiden Afrika Selatan. Masa kecilnya dihabiskan di Thembu kemudian memulai karir di bidang hukum.<br /><br />Beliau juga memiliki nama kehormatan dari klannya yaitu Madiba.<br /><span id="fullpost"><br />Kehidupan<br /><br />Dilahirkan di Mvezo, Transkei pada 18 Juli 1918, Rolihlahla Mendela kemudian pindah ke Qunu sampai berumur 9 tahun. Ia merupakan yang pertama dari keluarganya yang mengikuti sekolah. Ia juga mendapat nama Nelson dari gurunya yang seorang Metodis. Pada umur 16 tahun, ia masuk Clarkebury Boarding Institute mempelajari kebudayaan barat.<br /><br />Pada 1934, ia memulai program B.A. di Fort Hare University, dimana ia bertemu Oliver Tambo yang menjadi teman dan koleganya yang setia. Setelah menentang kebijakan universitas dan diminta keluar. Ia pindah ke Johannesburg dan melanjutkan kuliahnya di University of South Africa setelah mengambil hukum di University of the Witswatersrand.<br /><br />Pernikahan<br /><br />Pernikahan pertama Mandela dengan Evelyn Ntoko Mase berakhir dengan perceraian pada 1957 setelah 13 tahun. Pernikahannya dengan Winnie Madikizela yang berjalan 38 tahun berakhir dengan perceraian 1996. Pada ulang tahunnya ke-80, Mandela menikahi Gra�a Machel, janda dari mantan Presiden Mozambik Samora Machel, yang juga seorang kawan ANC.<br /><br />Kehidupan<br /><br />Dilahirkan di Mvezo, Transkei pada 18 Juli 1918, Rolihlahla Mendela kemudian pindah ke Qunu sampai berumur 9 tahun. Ia merupakan yang pertama dari keluarganya yang mengikuti sekolah. Ia juga mendapat nama Nelson dari gurunya yang seorang Metodis. Pada umur 16 tahun, ia masuk Clarkebury Boarding Institute mempelajari kebudayaan barat.<br /><br />Pada 1934, ia memulai program B.A. di Fort Hare University, dimana ia bertemu Oliver Tambo yang menjadi teman dan koleganya yang setia. Setelah menentang kebijakan universitas dan diminta keluar. Ia pindah ke Johannesburg dan melanjutkan kuliahnya di University of South Africa setelah mengambil hukum di University of the Witswatersrand.<br /><br />Politik<br /><br />Sebagai Aktivis Nelson Mandela mengikuti African National Congress (ANC) dari tahun 1942.Karena kegiatannya yang antiapartheid, ia menjalani berbagai masa hukuman. Pada 5 Agustus 1962, Mandela ditangkap dan dipenjarakan di Johannesburg Fort kemudian pada 25 Oktober 1962, ia dijatuhi hukuman 5 tahun penjara dan pada 12 Juni 1964, ia dan sekelompok aktivis lainnya dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.<br /><br />Setelah menolak pembebasan bersyarat dengan menghentikan perjuangan bersenjata pada Februari 1985, Mandela tinggal di penjara sampai dibebaskan pada 11 Februari 1990 atas perintah Presiden Frederik Willem de Klerk setelah ditekan oleh seluruh dunia. Mandela dan de Klerk mendapatkan hadiah Nobel Perdamaian pada 1993<br /><br />Presiden<br /><br />Nelson Mandela menjabat sebagai Presiden Afrika Selatan dalam masa sekitar 5 tahun (Mei 1994 - Juni 1999) setelah memenangkan Pemilu dan menjadi presiden kulit hitam pertama dengan de Klerk sebagai Deputi presiden.<br /><br />Masalah AIDS menjadi sumber kekecewaan orang-orang dan penyesalan Mandela karena dalam masa pemerintahannya, ia kurang memperhatikan masalah ini. Anaknya, Makgatho Mandela, meninggal karena AIDS pada 6 Januari 2005.<br /><br />ref : http://id.wikipedia.org/wiki/Nelson_Mandela</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5108930740983148994.post-51286464407952491072011-10-17T20:37:00.000-07:002019-05-12T04:07:03.669-07:00Boigrafi Mahatma Ghandi<b>Mohandas Karamchand Gandhi</b> (2 Oktober 1869 - 30 Januari 1948) juga dipanggil Mahatma Gandhi (bahasa Sansekerta: "jiwa agung") adalah seorang pemimpin spiritual dan politikus dari India.<br />
<br />
Pada masa kehidupan Gandhi, banyak negara yang merupakan koloni Britania Raya. Penduduk di koloni-koloni tersebut mendambakan kemerdekaan agar dapat memerintah negaranya sendiri.<br />
<br />
Gandhi adalah salah seorang yang paling penting yang terlibat dalam Gerakan Kemerdekaan India. Dia adalah aktivis yang tidak menggunakan kekerasan, yang mengusung gerakan kemerdekaan melalui aksi demonstrasi damai.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiC0GEjz5URQG3lkipkhda1hyphenhyphenTPQHYf_ezYo3OZmIrK7xY1wQAqtR4cQEmfkChDJGSFOxIU8Qu-TTKlY6Z0ko_G0pMPc81sVnTiC7Yc3mxMJfW8h4CWYk2OyvYzaxLBBJPLfm0dax1vi6p1/s320/180px-Gandhi_studio_1931.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="242" data-original-width="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiC0GEjz5URQG3lkipkhda1hyphenhyphenTPQHYf_ezYo3OZmIrK7xY1wQAqtR4cQEmfkChDJGSFOxIU8Qu-TTKlY6Z0ko_G0pMPc81sVnTiC7Yc3mxMJfW8h4CWYk2OyvYzaxLBBJPLfm0dax1vi6p1/s320/180px-Gandhi_studio_1931.jpg" /></a></div>
<br />
<b>BIOGRAFI</b><br />
<br />
Gandhi lahir pada 2 Oktober 1869 di negara bagian Gujarat di India. Beberapa dari anggota keluarganya bekerja pada pihak pemerintah. Saat remaja, Gandhi pindah ke Inggris untuk mempelajari hukum. Setelah dia menjadi pengacara, dia pergi ke Afrika Selatan, sebuah koloni Inggris, di mana dia mengalami diskriminasi ras yang dinamakan apartheid. Dia kemudian memutuskan untuk menjadi seorang aktivis politik agar dapat mengubah hukum-hukum yang diskriminatif tersebut. Gandhi pun membentuk sebuah gerakan non-kekerasan.<br />
<br />
Ia mengawali karirnya sebagai seorang pengacara di Afrika Selatan, di mana ia menemukan berbagai persoalan rasial untuk pertama kalinya. Suatu ketika, dalam perjalanan di atas kereta api menuju Pretoria, Gandhi diminta meninggalkan kursi penumpang kelas satu yang ditumpanginya meskipun ia telah membayar tiketnya. Kondektur kereta yang berkulit putih itu dengan sinis mengatakan bahwa selain orang kulit putih tidak diperkenankan menempati kursi kelas utama. Tetapi Gandhi menolak dan bersikeras untuk tetap menempati kursi yang telah dibayarnya itu. Karena penolakan ini, sang kondektur menurunkannya di sebuah stasiun kecil.<br />
<br />
Konon, itulah salah satu kejadian yang kemudian membuatnya selalu berjuang untuk keadilan. Dia selalu mencontohkan bahwa kita dapat melawan ketidak adilan tanpa melakukan kekerasan. Semasa di Afrika Selatan-lah Gandhi mulai mengembangkan idenya yang disebut Ahimsa atau anti-kekerasan, dan mengajarkan orang-orang India yang hidup di sana bagaimana menerapkan Ahimsa untuk mengatasi berbagai ketidak adilan yang mereka alami. Metode yang disebut juga sebagai perlawanan pasif atau anti-bekerjasama dengan mereka yang melakukan ketidak-adilan. Gandhi yakin bahwa, dengan menolak-bekerjasama, si oknum akhirnya akan menyadari kesalahannya dan kemudian menghentikan sikap tak adilnya.<br />
<br />
Ketika kembali ke India, dia membantu dalam proses kemerdekaan India dari jajahan Inggris; hal ini memberikan inspirasi bagi rakyat di koloni-koloni lainnya agar berjuang mendapatkan kemerdekaannya dan memecah Kemaharajaan Britania untuk kemudian membentuk Persemakmuran.<br />
<br />
Rakyat dari agama dan suku yang berbeda yang hidup di India kala itu yakin bahwa India perlu dipecah menjadi beberapa negara agar kelompok yang berbeda dapat mempunyai negara mereka sendiri. Banyak yang ingin agar para pemeluk agama Hindu dan Islam mempunyai negara sendiri. Gandhi adalah seorang Hindu namun dia menyukai pemikiran-pemikiran dari agama-agama lain termasuk Islam dan Kristen. Dia percaya bahwa manusia dari segala agama harus mempunyai hak yang sama dan hidup bersama secara damai di dalam satu negara.<br />
<br />
Pada 1947, India menjadi merdeka dan pecah menjadi dua negara, India dan Pakistan. Hal ini tidak disetujui Gandhi.<br />
<br />
Sementara Pergerakan terus berlangsung, Gandhi tetap melanjutkan pencariannya akan kebenaran dan merancang strategi yang sesuai untuk menghadapi musuh. Ia menyebutnya Satyagraha - Penegakan Kebenaran. Gandhi yakin bahwa dengan melihat penderitaan seseorang yang menegakkan kebenaran akan memberi pengaruh dan akan menyentuh nurani pelaku kesewenangan (musuh). Satyagraha kemudian dijalankan secara luas dan efektif dalam perjuangan kemerdekaan. Perjuangan ini akhirnya mencapai satu titik dimana Inggris tak sanggup bertahan menentang ribuan massa rakyat yang menetangnya, aksi-damai yang menuntut kemerdekaan. Betapapun, Gandhi yakin kepada setiap usaha dan perjuangan yang dilakukan oleh mereka yang dibimbing langsung olehnya dalam menjalankan Satyagraha, dan karena ajaran dan pelatihan Satyagraha inilah perjuangannya membawa hasil.<br />
<br />
Prinsip Gandhi, satyagraha, sering diterjemahkan sebagai "jalan yang benar" atau "jalan menuju kebenaran", telah menginspirasi berbagai generasi aktivis-aktivis demokrasi dan anti-rasisme seperti Martin Luther King, Jr. dan Nelson Mandela. Gandhi sering mengatakan kalau nilai-nilai ajarannya sangat sederhana, yang berdasarkan kepercayaan Hindu tradisional: kebenaran (satya), dan non-kekerasan (ahimsa).<br />
<br />
Pada 30 Januari 1948, Gandhi dibunuh seorang lelaki Hindu yang marah kepada Gandhi karena ia terlalu memihak kepada Muslim.<br />
<br />
Nehru, Perdana Menteri India, menyebut Gandhi sebagai tokoh terbesar India setelah Gautama, sang Buddha. Ketika diminta untuk mengomentari tentang Gandhi, Einstein mengatakan: "Pada saatnya akan banyak orang yang tak percaya dan takjub bahwa pernah hidup seorang seperti Gandhi di muka bumi". Winston Churchill, Perdana Menteri Inggris, menyebutnya 'Naked Fakir'.<br />
<br />
<i>Referensi :</i><br />
www.Id.wikipedia.org<br />
www.pustaka.biografi.blogspot.comUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5108930740983148994.post-44153897053549990922011-10-17T20:35:00.000-07:002017-11-08T08:55:55.527-08:00Biografi B.J Habibie<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9iAWTgEQ0Jqoyu_Lps9M_iX5db-5PuvH0MFELwoOVSdwgqCWQOpFu535_VnZvUqeeU31ql5qWOpqknHX2lYJBrmpNpx4j1uQFQ_4XQ6P6QxAKE7kgVn0YWHB20GU_J84HExA45hErzuo8/s1600-h/Habibie_PYO.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5290630300667583026" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9iAWTgEQ0Jqoyu_Lps9M_iX5db-5PuvH0MFELwoOVSdwgqCWQOpFu535_VnZvUqeeU31ql5qWOpqknHX2lYJBrmpNpx4j1uQFQ_4XQ6P6QxAKE7kgVn0YWHB20GU_J84HExA45hErzuo8/s320/Habibie_PYO.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 234px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 183px;" /></a>Presiden ketiga Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie lahir di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada 25 Juni 1936. Beliau merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA. Tuti Marini Puspowardojo. Habibie yang menikah dengan Hasri Ainun Habibie pada tanggal 12 Mei 1962 ini dikaruniai dua orang putra yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal.<br /><br />Masa kecil Habibie dilalui bersama saudara-saudaranya di Pare-Pare, Sulawesi Selatan. Sifat tegas berpegang pada prinsip telah ditunjukkan Habibie sejak kanak-kanak. Habibie yang punya kegemaran menunggang kuda ini, harus kehilangan bapaknya yang meninggal dunia pada 3 September 1950 karena terkena serangan jantung. Tak lama setelah bapaknya meninggal, Habibie pindah ke Bandung untuk menuntut ilmu di Gouvernments Middlebare School. Di SMA, beliau mulai tampak menonjol prestasinya, terutama dalam pelajaran-pelajaran eksakta. Habibie menjadi sosok favorit di sekolahnya.<br /><span id="fullpost"><br />Setelah tamat SMA di bandung tahun 1954, beliau masuk Universitas Indonesia di Bandung (Sekarang ITB). Beliau mendapat gelar Diploma dari Technische Hochschule, Jerman tahun 1960 yang kemudian mendapatkan gekar Doktor dari tempat yang sama tahun 1965. Habibie menikah tahun 1962, dan dikaruniai dua orang anak. Tahun 1967, menjadi Profesor kehormatan (Guru Besar) pada Institut Teknologi Bandung.<br /><br />Langkah-langkah Habibie banyak dikagumi, penuh kontroversi, banyak pengagum namun tak sedikit pula yang tak sependapat dengannya. Setiap kali, peraih penghargaan bergengsi Theodore van Karman Award, itu kembali dari �habitat�-nya Jerman, beliau selalu menjadi berita. Habibie hanya setahun kuliah di ITB Bandung, 10 tahun kuliah hingga meraih gelar doktor konstruksi pesawat terbang di Jerman dengan predikat Summa Cum laude. Lalu bekerja di industri pesawat terbang terkemuka MBB Gmbh Jerman, sebelum memenuhi panggilan Presiden Soeharto untuk kembali ke Indonesia.<br /><br />Di Indonesia, Habibie 20 tahun menjabat Menteri Negara Ristek/Kepala BPPT, memimpin 10 perusahaan BUMN Industri Strategis, dipilih MPR menjadi Wakil Presiden RI, dan disumpah oleh Ketua Mahkamah Agung menjadi Presiden RI menggantikan Soeharto. Soeharto menyerahkan jabatan presiden itu kepada Habibie berdasarkan Pasal 8 UUD 1945. Sampai akhirnya Habibie dipaksa pula lengser akibat refrendum Timor Timur yang memilih merdeka. Pidato Pertanggungjawabannya ditolak MPR RI. Beliau pun kembali menjadi warga negara biasa, kembali pula hijrah bermukim ke Jerman.<br /><br />Sebagian Karya beliau dalam menghitung dan mendesain beberapa proyek pembuatan pesawat terbang :<br /><br />* VTOL ( Vertical Take Off & Landing ) Pesawat Angkut DO-31.<br />* Pesawat Angkut Militer TRANSALL C-130.<br />* Hansa Jet 320 ( Pesawat Eksekutif ).<br />* Airbus A-300 ( untuk 300 penumpang )<br />* CN - 235<br />* N-250<br />* dan secara tidak langsung turut berpartisipasi dalam menghitung dan mendesain:<br />� Helikopter BO-105.<br />� Multi Role Combat Aircraft (MRCA).<br />� Beberapa proyek rudal dan satelit.<br /><br />Sebagian Tanda Jasa/Kehormatannya :<br /><br />* 1976 - 1998 Direktur Utama PT. Industri Pesawat Terbang Nusantara/ IPTN.<br />* 1978 - 1998 Menteri Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia.<br />* Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi / BPPT<br />* 1978 - 1998 Direktur Utama PT. PAL Indonesia (Persero).<br />* 1978 - 1998 Ketua Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam/ Opdip Batam.<br />* 1980 - 1998 Ketua Tim Pengembangan Industri Pertahanan Keamanan (Keppres No. 40, 1980)<br />* 1983 - 1998 Direktur Utama, PT Pindad (Persero).<br />* 1988 - 1998 Wakil Ketua Dewan Pembina Industri Strategis.<br />* 1989 - 1998 Ketua Badan Pengelola Industri Strategis/ BPIS.<br />* 1990 - 1998 Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim se-lndonesia/lCMI.<br />* 1993 Koordinator Presidium Harian, Dewan Pembina Golkar.<br />* 10 Maret - 20 Mei 1998 Wakil Presiden Republik Indonesia<br />* 21 Mei 1998 - Oktober 1999 Presiden Republik Indonesia<br /><br />ref : http://kepustakaan-presiden.pnri.go.id<br />http://www.e-smartschool.com/</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5108930740983148994.post-58961956660053265482011-10-17T20:00:00.000-07:002017-11-08T08:55:55.537-08:00Biografi Andrea Hirata - Penulis Novel<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiD7JC0om-Zxm8scpLRtQ5s-FQk1PFUNBoJPUkSUlb8f6whZ_NTwb7HJL7o0ubE6CIEhcOR5m_BYiiLwr1dzCzvuEeLU2crsRkGqJDmbqKuxnn2ngFhXYHAYx-lkqf8fE7mXfuN6WtnU3l6/s1600/foto-terbaru-Andrea-Hirata.jpg"><img alt="Andrea Hirata, Biografi, novelis, penulis" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5662770892938017266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiD7JC0om-Zxm8scpLRtQ5s-FQk1PFUNBoJPUkSUlb8f6whZ_NTwb7HJL7o0ubE6CIEhcOR5m_BYiiLwr1dzCzvuEeLU2crsRkGqJDmbqKuxnn2ngFhXYHAYx-lkqf8fE7mXfuN6WtnU3l6/s320/foto-terbaru-Andrea-Hirata.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 159px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 186px;" /></a><span style="font-weight: bold;">Andrea Hirata Seman Said</span> <span style="font-weight: bold;">Harun</span> lahir di pulau Belitung 24 Oktober 1982, <span style="font-weight: bold;">Andrea Hirata </span>sendiri merupakan anak keempat dari pasangan <span style="font-weight: bold;">Seman Said Harunayah</span> dan<span style="font-weight: bold;"> NA Masturah</span>. Ia dilahirkan di sebuah desa yang termasuk desa miskin dan letaknya yang cukup terpelosok di pulau Belitong. Tinggal di sebuah desa dengan segala keterbatasan memang cukup mempengaruhi pribadi Andrea sedari kecil. Ia mengaku lebih banyak mendapatkan motivasi dari keadaan di sekelilingnya yang banyak memperlihatkan keperihatinan.<br /><div class="fullpost"><br />Nama <span style="font-weight: bold;">Andrea Hirata</span> sebenarnya bukanlah nama pemberian dari kedua orang tuanya. Sejak lahir ia diberi nama<span style="font-weight: bold;"> Aqil Barraq Badruddin</span>. Merasa tak cocok dengan nama tersebut, Andrea pun menggantinya dengan Wadhud. Akan tetapi, ia masih merasa terbebani dengan nama itu. Alhasil, ia kembali mengganti namanya dengan <span style="font-weight: bold;">Andrea Hirata Seman Said Harun</span> sejak ia remaja.<br /><br /><blockquote>�Andrea diambil dari nama seorang wanita yang nekat bunuh diri bila penyanyi pujaannya, yakni Elvis Presley tidak membalas suratnya,� ungkap Andrea.</blockquote>Sedangkan <span style="font-weight: bold;">Hirata</span> sendiri diambil dari nama kampung dan bukanlah nama orang Jepang seperti anggapan orang sebelumnya. Sejak remaja itulah, pria asli Belitong ini mulai menyandang nama <span style="font-weight: bold;">Andrea Hirata</span>. Andrea tumbuh seperti halnya anak-anak kampung lainnya. Dengan segala keterbatasan, Andrea tetap menjadi anak periang yang sesekali berubah menjadi pemikir saat menimba ilmu di sekolah. Selain itu, ia juga kerap memiliki impian dan mimpi-mimpi di masa depannya.<br /><br />Seperti yang diceritakannya dalam novel Laskar Pelangi, Andrea kecil bersekolah di sebuah sekolah yang kondisi bangunannya sangat mengenaskan dan hampir rubuh. Sekolah yang bernama SD Muhamadiyah tersebut diakui Andrea cukuplah memperihatinkan. Namun karena ketiadaan biaya, ia terpaksa bersekolah di sekolah yang bentuknya lebih mirip sebagai kandang hewan ternak. Kendati harus menimba ilmu di bangunan yang tak nyaman, Andrea tetap memiliki motivasi yang cukup besar untuk belajar. Di sekolah itu pulalah, ia bertemu dengan sahabat-sahabatnya yang dijuluki dengan sebutan Laskar Pelangi.<br /><br />Di SD Muhamadiyah pula, Andrea bertemu dengan seorang guru yang hingga kini sangat dihormatinya, yakni NA (Nyi Ayu) Muslimah. <blockquote>�Saya menulis buku Laskar Pelangi untuk Bu Muslimah,� ujar Andrea dengan tegas kepada Realita.</blockquote>Kegigihan Bu Muslimah untuk mengajar siswa yang hanya berjumlah tak lebih dari 11 orang itu ternyata sangat berarti besar bagi kehidupan Andrea. Perubahan dalam kehidupan Andrea, diakuinya tak lain karena motivasi dan hasil didikan Bu Muslimah. Sebenarnya di Pulau Belitong ada sekolah lain yang dikelola oleh PN Timah. Namun, Andrea tak berhak untuk bersekolah di sekolah tersebut karena status ayahnya yang masih menyandang pegawai rendahan. �Novel yang saya tulis merupakan memoar tentang masa kecil saya, yang membentuk saya hingga menjadi seperti sekarang,� tutur Andrea yang memberikan royalti novelnya kepada perpustakaan sebuah sekolah miskin ini.<br /><br />Tentang sosok Muslimah, Andrea menganggapnya sebagai seorang yang sangat menginspirasi hidupnya. �<blockquote>Perjuangan kami untuk mempertahankan sekolah yang hampir rubuh sangat berkesan dalam perjalanan hidup saya,� ujar Andrea.</blockquote>Berkat Bu Muslimah, Andrea mendapatkan dorongan yang membuatnya mampu menempuh jarak 30 km dari rumah ke sekolah untuk menimba ilmu. Tak heran, ia sangat mengagumi sosok Bu Muslimah sebagai salah satu inspirator dalam hidupnya. Menjadi seorang penulis pun diakui Andrea karena sosok Bu Muslimah. Sejak kelas 3 SD, Andrea telah membulatkan niat untuk menjadi penulis yang menggambarkan perjuangan Bu Muslimah sebagai seorang guru. �Kalau saya besar nanti, saya akan menulis tentang Bu Muslimah,� ungkap penggemar penyanyi Anggun ini. Sejak saat itu, Andrea tak pernah berhenti mencoret-coret kertas untuk belajar menulis cerita.<br /><br /><a href="http://default.tabloidnova.com/files/article/photo/29629_Andrea%20Hirata.jpg"><img alt="Andrea Hirata, Biografi, novelis, penulis" border="0" src="http://default.tabloidnova.com/files/article/photo/29629_Andrea%20Hirata.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 304px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 400px;" /></a><br />Setelah menyelesaikan pendidikan di kampung halamannya, Andrea lantas memberanikan diri untuk merantau ke Jakarta selepas lulus SMA. Kala itu, keinginannya untuk menggapai cita-cita sebagai seorang penulis dan melanjutkan ke bangku kuliah menjadi dorongan terbesar untuk hijrah ke Jakarta. Saat berada di kapal laut, Andrea mendapatkan saran dari sang nahkoda untuk tinggal di daerah Ciputat karena masih belum ramai ketimbang di pusat kota Jakarta. Dengan berbekal saran tersebut, ia pun menumpang sebuah bus agar sampai di daerah Ciputat. Namun, supir bus ternyata malah mengantarkan dirinya ke Bogor. Kepalang tanggung, Andrea lantas memulai kehidupan barunya di kota hujan tersebut.<br /><br />Beruntung bagi dirinya, Andrea mampu memperoleh pekerjaan sebagai penyortir surat di kantor pos Bogor. Atas dasar usaha kerasnya, Andrea berhasil melanjutkan pendidikannya di Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia. Merasakan bangku kuliah merupakan salah satu cita-citanya sejak ia berangkat dari Belitong. Setelah menamatkan dan memperoleh gelar sarjana, Andrea juga mampu mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan S2 Economic Theory di Universite de Paris, Sorbonne, Perancis dan Sheffield Hallam University, Inggris.<br /><br />Berkat otaknya yang cemerlang, Andrea lulus dengan status cum laude dan mampu meraih gelar Master Uni Eropa. Sekembalinya ke tanah air, Andrea bekerja di PT Telkom tepatnya sejak tahun 1997. Mulailah ia bekerja sebagai seorang karyawan Telkom. Kini, Andrea masih aktif sebagai seorang instruktur di perusahaan telekomunikasi tersebut. Selama bekerja, niatnya menjadi seorang penulis masih terpendam dalam hatinya. Niat untuk menulis semakin menggelora setelah ia menjadi seorang relawan di Aceh untuk para korban tsunami. �Waktu itu saya melihat kehancuran akibat tsunami, termasuk kehancuran sekolah-sekolah di Aceh,� kenang pria yang tak memiliki latarbelakang sastra ini.<br /><br />Kondisi sekolah-sekolah yang telah hancur lebur lantas mengingatkannya terhadap masa lalu SD Muhamadiyah yang juga hampir rubuh meski bukan karena bencana alam. Ingatan terhadap sosok Bu Muslimah pun kembali membayangi pikirannya. Sekembalinya dari Aceh, Andrea pun memantapkan diri untuk menulis tentang pengalaman masa lalunya di SD Muhamadiyah dan sosok Bu Muslimah. �Saya mengerjakannya hanya selama tiga minggu,� aku pria yang berulang tahun pada 24 Oktober ini.<br /><br />Naskah setebal 700 halaman itu lantas digandakan menjadi 11 buah. Satu kopi naskah tersebut dikirimkan kepada Bu Muslimah yang kala itu tengah sakit. Sedangkan sisanya dikirimkan kepada sahabat-sahabatnya dalam Laskar Pelangi. Tak sengaja, naskah yang berada dalam laptop Andrea dibaca oleh salah satu rekannya yang kemudian mengirimkan ke penerbit.<br /><br />Bak gayung bersambut, penerbit pun tertarik untuk menerbitkan dan menjualnya ke pasar. Tepatnya pada Desember 2005, buku Laskar Pelangi diluncurkan ke pasar secara resmi. Dalam waktu singkat, Laskar Pelangi menjadi bahan pembicaraan para penggemar karya sastra khususnya novel. Dalam waktu seminggu, novel perdana Andrea tersebut sudah mampu dicetak ulang. Bahkan dalam kurun waktu setahun setelah peluncuran, Laskar Pelangi mampu terjual sebanyak 200 ribu sehingga termasuk dalam best seller. Hingga saat ini, Laskar Pelangi mampu terjual lebih dari satu juta eksemplar.<br /><br />Penjualan Laskar Pelangi semakin merangkak naik setelah Andrea muncul dalam salah satu acara televisi. Bahkan penjualannya mencapai 20 ribu dalam sehari. Sungguh merupakan suatu prestasi tersendiri bagi Andrea, terlebih lagi ia masih tergolong baru sebagai seorang penulis novel. Padahal Andrea sendiri mengaku sangatlah jarang membaca novel sebelum menulis Laskar Pelangi. Sukses dengan Laskar Pelangi, Andrea kemudian kembali meluncurkan buku kedua, Sang Pemimpi yang terbit pada Juli 2006 dan dilanjutkan dengan buku ketiganya, Edensor pada Agustus 2007. Selain meraih kesuksesan dalam tingkat penjualan, Andrea juga meraih penghargaan sastra Khatulistiwa Literary Award (KLA) pada tahun 2007.<br /><br /><a href="http://republika.co.id:8080/images/news/2009/01/20090124232406.jpg"><img alt="Andrea Hirata, Biografi, novelis, penulis" border="0" src="http://republika.co.id:8080/images/news/2009/01/20090124232406.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 253px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 325px;" /></a><br />Lebaran di Belitong. Kini, Andrea sangat disibukkan dengan kegiatannya menulis dan menjadi pembicara dalam berbagai acara yang menyangkut dunia sastra. Penghasilannya pun sudah termasuk paling tinggi sebagai seorang penulis. Namun demikian, beberapa pihak sempat meragukan isi dari novel Laskar Pelangi yang dianggap terlalu berlebihan. �Ini kan novel, jadi wajar seandainya ada cerita yang sedikit digubah,� ungkap Andrea yang memiliki impian tinggal di Kye Gompa, desa tertinggi di dunia yang terletak di pegunungan Himalaya. Kesuksesannya sebagai seorang penulis tentunya membuat Andrea bangga dan bahagia atas hasil kerja kerasnya selama ini.<br /><br />Meski disibukkan dengan kegiatannya yang cukup menyita waktu, Andrea masih tetap mampu meluangkan waktu untuk mudik di saat Lebaran lalu. Bahkan bagi Andrea, mudik ke Belitong di saat Lebaran adalah wajib hukumnya. �Orang tua saya sudah sepuh, jadi setiap Lebaran saya harus pulang,� ujar Andrea dengan tegas. Di Belitong, Andrea melakukan rutinitas bersilaturahmi dengan orang tua dan kerabat lainnya sembari memakan kue rimpak, kue khas Melayu yang selalu hadir pada saat Lebaran. Kendati perjalanan ke Belitong tidaklah mudah, karena pilihan transportasi yang terbatas, Andrea tetap saja harus mudik setiap Lebaran tiba. Terlebih lagi, bila ia tak kebagian tiket pesawat ke Bandara Tanjung Pandan, Pulau Belitong, maka mau tak mau Andrea harus menempuh 18 jam perjalanan dengan menggunakan kapal laut.<br /><br />Perasaan bangga dan bahagia semakin dirasakan Andrea tatkala Laskar Pelangi diangkat menjadi film layar lebar oleh Mira Lesmana dan Riri Riza. �Saya percaya dengan kemampuan mereka,� ujarnya tegas. Apalagi, film Laskar Pelangi juga sempat ditonton oleh orang nomor satu di negeri ini, Susilo Bambang Yudhoyono beberapa waktu lalu. �<blockquote>Kini Laskar Pelangi memiliki artikulasi yang lebih luas daripada sebuah buku. Nilai-nilai dalam Laskar Pelangi menjadi lebih luas,� tutur Andrea</blockquote>Menjadi seorang penulis novel terkenal mungkin tak pernah ada dalam pikiran Andrea Hirata sejak masih kanak-kanak. Berjuang untuk meraih pendidikan tinggi saja, dirasa sulit kala itu. Namun, seiring dengan perjuangan dan kerja keras tanpa henti, Andrea mampu meraih sukses sebagai penulis memoar kisah masa kecilnya yang penuh dengan keperihatinan.<br /><br />Referensi :<br /><br />- http://fajar-aryanto.blogspot.com/2010/02/andrea-hirata-penulis-novel-laskar.html<br />- http://id.wikipedia.org/wiki/Andrea_Hirata<br /><div style="border: 1px solid rgb(204, 204, 204); height: auto; margin: 10px 0px; padding: 10px; width: auto;">Kumpulan Biografi Tokoh Terkenal dan Tokoh Indonesia Lengkap <a href="http://kolom-biografi.blogspot.com/" rel="dofollow">www.kolom-biografi.blogspot.com</a></div></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5108930740983148994.post-287041641123236902008-01-23T13:40:00.000-08:002017-11-08T08:06:13.019-08:00LAKONNYA "KRESNO GUGAH"<span style="font-size: 85%;">TEMPO, Edisi 17/09 23 Jun 1979 Halaman 13</span><br />
<div align="center">
<br />
PERESMIAN PEMUGARAN MAKAM BUNG KARNO DI BLITAR, 21 JUNI 1979 OLEH PRESIDEN SOEHARTO. MALAM ITU DI RUMAH KAKAK BUNG KARNO DIPERGELARKAN WAYANG KULIT DENGAN LAKON "KRESNO GUGAH". (NAS) </div>
<br />
<div align="justify">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZ5AvOi-DoRGPB9aatQJsAivf4HUHNdjynQGyc3Ew_4S4-XxfwZxtLgEa-lb0TLFjDPp4z2rog7uMhV5BgDyGR_il5yKS_A5TW-3aKNezqFVnmwEd2QPwv3vi3En4ReQ46kBmp8EBV2ZA3/s1600/soekarno.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="250" data-original-width="193" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZ5AvOi-DoRGPB9aatQJsAivf4HUHNdjynQGyc3Ew_4S4-XxfwZxtLgEa-lb0TLFjDPp4z2rog7uMhV5BgDyGR_il5yKS_A5TW-3aKNezqFVnmwEd2QPwv3vi3En4ReQ46kBmp8EBV2ZA3/s1600/soekarno.jpg" /></a></div>
<br />
<span style="font-size: 130%;">EDDY Slamet lega. Sekarang ia sudah mulai lagi makan jeroan. Setahun suntuk sejak 21 Juni 1978, Bupati Blitar itu pantang makan nasi dengan lauk kegemarannya yang gurih itu. Kenapa? Ia rupanya punya nazar tidak makan jerohan sampai pemugaran makam Bung Karno selesai seluruhnya. Dan 21 Juni 1979 lalu, pemugaran makam Bung Karno jadi diresmikan oleh Presiden Soeharto, tepat 9 tahun lebih sehari wafat Proklamator itu.</span><br />
<span style="font-size: 130%;"><br />Presiden sendiri tidak menginap di Blitar. Setelah selesai meresmikan makam, kembali ke Jakarta. Sedang keluarga Bung Karno di Jakarta sejak semula sudah menyatakan tidak akan berangkat ke Blitar. "Kita sejak dulu kan tidak ikut-ikut dengan soal pemugaran itu. Dan kita tetap konsisten dengan sikap itu," kata Guntur kepada TEMPO via telepon bulan lalu.<br />Pemugaran itu sendiri sudah rampung 100% pertengahan Mei lalu. Bangunan itu tampak megah. Gapuranya yang dirancang berbentuk candi Penataran, membuatnya jadi khas Jawa Timur. "Memang diusahakan agar semuanya khas, bahkan khas Blitar," ujar Eddy Slamet. Hampir semua detail bangunannya persis seperti rencana semula. Hanya taman bunga yang rencananya terdiri dari mawar merah dan melati putih bak bendera republik, warna putihnya tak jadi dari melati tapi mawar.</span><br />
<span style="font-size: 130%;"><br />Memang bisa difaham kalau dalam peresmian 21 Juni pun khalayak berjubel. Cuma mereka tak mungkin bisa menikmati bangunan megah makam Bung Karno itu. Kecuali orang tertentu, yang lain dilarang masuk kompleks makam.<br />Bahkan untuk masuk kota Blitar pun, kecuali mobil para pejabat tinggi, jangan berharap bisa lolos. Di saat-saat peresmian itu khalayak ramai jalan kaki masuk kota. Lalulintas macet dan hubungan darat pun putus. Karena itu Pemerintah Daerah sudah menyediakan keperluan pokok seperti minyak supaya tidak terjadi goncangan harga. Penduduk juga sudah dianjurkan menyediakan kebutuhan pokok sehati-hari untuk selama 2 hari.</span><br />
<span style="font-size: 130%;"><br />Malam sebelumnya, di rumah Ibu Wardoyo di jalan Sultan Agung diselenggarakan pembacaan doa tablil. Tak kurang dari 40 ulama terkemuka dari Jawa Timur hadir. Dan malam itu juga di halaman rumah kakak Bung Karno itu dipergelarkan wayang kulit semalam suntuk dengan lakon "Kresno Gugah." Dalangnya dalang muda dari Sala, Ki Anom Suroto.</span><br />
<span style="font-size: 130%;"><br />Lakon seperti itu sengaja dipilih. Seperti penafsiran Pak Kiran -- dukun terkenal dari desa Sukosewu, Blitar-lakon itu melambangkan "bangkitnya pikiran rakyat secara benar dalam menilai siapa sebenarnya Bung Karno." Adalah Pak Kiran, satu di antara sedikit orang, yang menjelang peresmian pemugaran itu bebas keluar masuk makam yang tertutup rapat itu.</span><br />
<span style="font-size: 130%;"><br />Seperti peringatan sewindu wafat Bung Karno tahun lalu, malam 21 Juni itu di kompleks rumah Ibu Wardoyo juga dipergelarkan kesenian Bali oleh keluarga Bung Karno dari Pulau Dewata. Dan peristiwa itu juga dimanfaatkan oleh dua pelukis Jember dengan mereproduksi lukisan Bung Karno. Sudah sebulan mereka mengontrak sebuah rumah penduduk yang dirubahnya jadi studio.<br />Ibu Wardoyo sendiri sudah 4 bulan tidak keluar rumah. Ia sakit. "Tapi sekarang saya sudah agak sehat. Saya senang, justru semakin dekat peresmian semakin sehat," katanya seminggu sebelum peresmian. Ia memang sangat ingin hadir di makam pada saat peresmian. Dan karenanya, kondisi kesehatannya sangat dijaga. Dalam usia menjelang 81 tahun, Ibu Wardoyo memang terlalu sibuk menerima banyak tamu tahun-tahun terakhir ini.</span><br />
<span style="font-size: 130%;"><br />Akan halnya pengelolaan makam itu setelah diresmikan, Bupati Eddy Slamet belum bisa menjelaskan. "Yang pasti, juru kuncinya harus orang yang bisa 4 bahas: Inggeris, Perancis, Belanda dan Jepang," katanya.</span><br />
</div>
<div align="justify">
<span style="font-size: 130%;"></span> </div>
<div align="justify">
<span style="font-size: 78%;">Sumber : </span><span style="font-size: 78%;">http://blitar.blogspot.com/search/label/sukarno</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5108930740983148994.post-48183484431001922962008-01-23T13:38:00.000-08:002017-11-08T08:09:22.519-08:00"DIA SEPERTI NAPOLEON"<div align="center">
"DIA SEPERTI NAPOLEON", KATA SOEKARNO<br />
Intisari, Oktober 1998</div>
<div align="justify">
</div>
<div align="justify">
http://www.indomedia.com/intisari/1998/oktober/boks_terawang_guntur.htm</div>
<div align="justify">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggc94jeQ2W-CA2zfcJYrzf6wj-waomorN0g9oTRrkRQEbgTyJZzK9UVlNjH0d-YPTljvNeOnbOs3mcftex2inbN0eXm1XgJwhz2LZCHNMNyqhy27G4gLayUnygkMh_LRYY9JR8WM0KUcRn/s1600/guntur+soekarno+putra.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="475" data-original-width="640" height="237" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggc94jeQ2W-CA2zfcJYrzf6wj-waomorN0g9oTRrkRQEbgTyJZzK9UVlNjH0d-YPTljvNeOnbOs3mcftex2inbN0eXm1XgJwhz2LZCHNMNyqhy27G4gLayUnygkMh_LRYY9JR8WM0KUcRn/s320/guntur+soekarno+putra.jpg" width="320" /></a></div>
<br /><span style="font-size: 130%;">Itulah komentar pertama Soekarno menyambut kelahiran putra sulungnya, Muhammad Guntur Soekarno Putra, tanggal 3 November 1944, pukul 05.00, di Jakarta. </span><br />
<span style="font-size: 130%;">Kelahiran bayi pertama ini segera memancarkan kegembiraan seisi rumah. Bahkan Jenderal Yamamoto pun ikut menyumbangkan nama Osamu kepada si kecil.Bagi Fatmawati, kehadiran Guntur, jelas memberi hiburan yang amat berarti, terutama di masa awal Republik ketika sang suami sibuk dengan urusan kenegaraan. Itulah sebabnya, menurut Soekarno, Guntur itu "anak ibunya." </span><br />
<span style="font-size: 130%;">Maklum, semua anak-anak Soekarno yang lain tinggal di istana bersama ayahnya. Sementara Guntur, setelah dewasa, mengikuti Ibu Fat meninggalkan istana, tinggal di Jl. Sriwijaya, Kebayoran, Jakarta.Pendidikan formal mulai dari SD sampai SMA ditempuhnya di Cikini, sebelum kemudian meneruskan kuliah di ITB, jurusan mesin meski tak sampai selesai. "Tapi, apapun jadinya kelak, cuma satu doaku untuknya," ujar Soekarno suatu ketika, "Semoga dia tidak menjadi presiden. Kehidupan itu sungguh terlalu berat." (Apa & Siapa, terbitan Grafitipers)Di dalam tubuh suami dari Henny Emilia Hendayani yang mojang Priyangan ini, mengalir darah seni sang ayah. Baik seni suara, musik, maupun seni fotografi yang masih ditekuninya sampai sekarang. Menurut Ibu Fat, pada masa kecilnya Guntur pintar menggambar. Sebagai pemain gitar, mulai nge-band sejak kelas 5 SD dengan group Crazy Cat. Ketika di SMP membentuk band Ria Remaja. "Kalau ketahuan oleh Bung Karno saya ikut main musik, ya dipelototin atau ditegur, 'Hey, kamu main ngak-ngik-ngok, ya? Awas, jangan main lagi!". </span><br />
<span style="font-size: 130%;">Tapi kalau nggak ketahuan, ya saya main lagi.. ha..ha, " ujar Guntur kepada Jakarta-Jakarta.Kini disela-sela kesibukannya mengelola bisnisnya, penyuka parfun Shalimar ini masih menyalurkan hobi memotret. </span><br />
<span style="font-size: 130%;">Kegemarannya nonton film action, dan spy, terkadang menimbulkan ilham atau ide dalam kegiatan hobi fotografinya. Ia mengaku, tokoh-tokoh jagoan yang lahir dalam imajinasinya adalah seorang tokoh campuran dari pribadi-pribadi seperti James Bond, Dirty Harry, Elliot Ness, Jack Ryan, bahkan Indiana Jones. Untuk merealisasikan idenya tadi, ia rela memnyediakan waktu "hunting" model agar tokoh imajiner tadi bisa dituangkan ke kertas foto atau seluloid berwarna.Salah satu karya tulis ayah seorang putri bernama Puti Pramatha Puspaseruni ini adalah buku, Bung Karno; Bapakku, Kawanku, dan Guruku. Toh dengan rendah hati ia mengakui, "Mungkin isinya tidak terlalu akurat. Soalnya, saya hanya ambil dari segi human interest-nya saja</span>." (*/djs)</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5108930740983148994.post-34793502937647996862008-01-23T13:35:00.000-08:002017-11-08T08:10:02.763-08:00Tutur Guntur tentang Bung Karno<div align="justify">
"BUNG KARNO"Tutur Guntur Soekarno<br />
Intisari, Oktober 1998 http://www.indomedia.com/intisari/1998/oktober/bk.htm</div>
<div align="justify">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZ5jQmzYfrOOf-dfyLTZ-D0YuoiV53eKSxg8d7ADb5_uf6aXDTgzxHvgc8fWmZ_7GxspoAvh0qx8-R_-P3-_BiQx6xiW2fNlnm4pPAfuZ2glSb3uMeW6eD3Rlydo1NgSD96cKbD_PX3SW5/s1600/guntur+soekarno+putra.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="475" data-original-width="640" height="237" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZ5jQmzYfrOOf-dfyLTZ-D0YuoiV53eKSxg8d7ADb5_uf6aXDTgzxHvgc8fWmZ_7GxspoAvh0qx8-R_-P3-_BiQx6xiW2fNlnm4pPAfuZ2glSb3uMeW6eD3Rlydo1NgSD96cKbD_PX3SW5/s320/guntur+soekarno+putra.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Dari semua buku perihal mantan Presiden Soekarno (Blitar 6 Juni 1901 - Jakarta 21 Juni 1970), mungkin buku Guntur Soekarno ini paling unik dan menarik. Buku kecil Bung Karno Bapakku-Kawanku-Guruku, tulisan putera sulungnya, meski bertutur ringan, anekdotik dan berbahasa populer, buku ini ternyata mampu menguak lebih jauh sisi kehidupan Bung Karno sebagai manusia, lelaki, pemimpin dan kepala keluarga. Juga Soekarno sebagai orang biasa dengan kehidupan yang biasa-biasa, namun "luar biasa", seperti ulasan ini.Dis, gimana kabarnya Istana? ... Ada hindul-hindul yang nyeludup masuk nggak?+ Kayakya sih nggak; pada ngeri kali ... gara-gara Mas labrak si Deweh (Deweh maksudnya Dewi) ... Eh, Gun tapinya ya, aku sekarang ini di Istana agak curiga sama satu orang deh ... Aku takut, jangan-jangan Bapak naksir nantinya kan hindul-hindul markindul bisa jadi nambah ...Ngomong-ngomong cakepnya seberapa sih Dis? Cakep mana sama Dewi?Kutipan kalimat di atas, merupakan salah satu tulisan Guntur berjudul "Bung Karno Kontra C.I.A". Dalam buku berukuran 11 x 18 cm2 setebal 256 halaman, berisi sekitar 25 judul kecil serta puluhan foto eksklusif. Guntur menulis dengan gaya "aku" bertutur, serta beberan kalimat langsung, serta anotasi, misalnya "Waktu: 1962-1964, Tempat: Istana Merdeka, Yang Hadir: Bung Karno, Megawati, ajudan, aku."Nilai utama buku eksklusif terbitan PT. Delta - Rohita ini, terbaca dalam tuturan Guntur perihal hubungan intim antarwarga keluarga Bung Karno. Siapa yang tahu kalau Megawati Soekarnoputri, ternyata bernama panggilan Gadis atau Adis. Ibu Fatmawati sebagai first lady dan ibu lima anak, masih sering berkata-kata dengan dialek bahasa Melayu Bengkulu. Guntur yang dipanggil "Gun" sama Mega, atau bernama akrab Mas Tok, ternyata dipanggil "Jang" alias Bujang oleh sang bunda. Uniknya, keluarga Soekarno ini ada kata sandi khusus untuk "buang air besar", yakni "o-ok".Kalau "hindul-hindul markindul", merupakan kata sandi untuk isteri muda Soekarno, terutama gelar untuk Deweh alias Ratna Dewi yang hindul markindul asal Jepangnya Bung Karno. Hampir tiap peristiwa, Guntur berupaya mengenang kembali ingatannya, terutama masalah kutipan langsung pembicaraan sang bapak. Sebagai pemimpin besar bangsa Indonesia, Bung Karno terbaca amat piawai berkomunikasi dalam berbagai bahasa asing, juga berbahasa daerah. Selain berbahasa Jawa, Soekarno senang memakai bahasa Sunda untuk berbicara dan mendamprat staf rumah tangga istana.Misalnya dalam tulisan "Saro'i The Great", ada kata-kata Bung Karno kepada Saro'i - pengemudi keluarga Soekarno: "Nya! Geus dimaafkeun, umpama keur ngajar Guntur nubruk taneman Bapak jeung tembok istana make mobil! (Ya, sudah dimaafkan, misalnya waktu mengajar Guntur nabrak tanaman Bapak dan tembok istana)".Kentuti PBB Bung Karno yang berhobi berat makan durian, tapi tak suka makan petai dan jengkol, karena kalau "ki'ih" (kencing-red) akan berbau. Namun Ir Soekarno suka lagu klasik Italia. Khususnya kalau beranjangsana ke Italia, Soekarno selaku kepala negara RI tak segan ikut mementang suaranya melagukan "O Sole Mio", bersama pelayan hotel. Sampai-sampai Guntur pun menjuluki bapaknya The Great Caruso.Sebagai putra sulung, Guntur rupanya paling banyak sering mendapat kesempatan belajar langsung dari ayahnya. Apalagi selewatnya masa akil baliknya Guntur, si anak pertama ini tak cuma diindoktrinasikan soal paham negara RI yang anti berat sama neokolonialisme dan imperialisme, tapi juga soal "isme-isme" lainnya, termasuk wanita cantik.Misalnya sekali waktu, Bung Karno berdiskusi soal wanita cantik di obyek lukisannya:+ ... perhatikan sorot matanya ... belum lagi bentuk hidung dan bibirnya ... apa pernah lihat bentuk yang secantik ini ... potongannya bagaimana? Ini ia punya bentuk tubuh maksudku ... Ini figur puteri Solo asli! Pernah punya pacar orang Solo? ... Kalau mau cari pacar orang Solo, figurnya harus seperti ini ... baru namanya cantik ...Memangnya dia siapa sih Pak?+ Ho, ho rahasia! ... Pendek kata cantik tidak? ... boleh bandingkan dengan pacar-pacarmu, kalau memang kau punya!Si Mas Tok ini, menuturkan pula bagaimana dirinya tak jarang menjadi sekretaris istimewa, atau pelayan perpustakaan kepresidenan. terutama di saat Soekarno sedang mepersiapkan pidato kenegaraannya. Sang Bapak selalu memamnggil Mas Tok, seraya menyebut nama penulis atau judul buku, hingga Guntur harus pontang-panting menyiapkan buku referensi bagi bapak tercintanya.Meja makan merupakan arena paling akrab untuk keluarga besar Soekarno. Seusai makan, keluarga presiden ini biadsanya melahap bebuahan segar dan manis, terutama di musim rambutan dan durian. Untuk buah berduri ini, Guntur mengisahkan betapa bapaknya pernah mengajarkan teori memilih durian.+ Jadi Bapak ulangi! Satu! ... periksa tangkainya. Dua! ... lihat duri-durinya. Tiga! ... cium baunya dari sebelah pantat. Kalau ketiga-tiganya baik itu tandanya durennya jempolan! Nanti kau bisa buktikan setelah duren-durennya ini Bapak pilih terlebih dahulu ...Yaaa Pak! Kok durennya bosooookk! Duiiillaaahh! Gimana sih Bapak milihnya?+ Ndak tahulah! Sekali ini Bapak meleset pilih duren! Uh ... ini duren mungkin jenis baru ...Emangnya jenis apa Pak?+ Jenis duren ... kontra revolusi!Tampak sekali, Presiden pertama RI yang di dunia internasional disegani, karena sikap dan ucapannya yang keras soal kolonialisme dan imperialisme, serta dinilai sebagai pemimpin besar yang gandrung akan persatuan dan kesatuan, serta getol menanamkan sikap patriotisme dan nasionalisme bagi rakyatnya.Guntur sebagai "sparring partner" Bung Karno, tentu tak lepas dari persoalan beginian. Meski di hadapan anaknya, Soekarno memiliki cara dan gaya diskusi tersendiri. Tak jarang Bung Karno meledakkan emosinya, sambil melampiaskan juga perasaannya yang tak mungkin diumbar di muka umum. Sekali waktu (dalam judul "Penyelundup Senjata"), Bung Karno mengisahkan kepada Guntur, soal peranan RI dalam membantu kemerdekaan Aljazair, seusai acara makan duren.+ Eh aku mau kasih tahu, kalau hari Sabtu jangan makan duren. Dus malam Minggu; pasti pacarmu nggak mau kau cium, karena kau bau duren ... ngerti?!Kok Bapak kelihatannya seneng bener? Ada apa sih?Lalu Soekarno menuturkan peranan RI, sambil menyebut berita ini "top secret" kelas A. Katanya, RI bukan cuma membneri dukungan diplomatik terhadap Aljazair, malah pernah membantu dengan menyelundupkan senapan.Kalau waktu itu misalnya ketahuan gimana Pak? Dunia kan geger!+ Ya biar saja geger, aku ndak rewes (ndak rewes = ndak peduli) ... Aku tidak feeerduliii! Buat Bapak kalau urusan membantu kemerdekaan satu bangsa, hanya satu yang bisa melarang ... Tuhan! Lain tidak! Tahu kau! (Bapak melotot kepadaku sambil memukul-mukul meja dengan tinjunya) ... Ayoooo ... mau apa! PBB mau kutak-kutik? Mau tahu akan aku apakan PBB? Tahu ndaaakk?! ... PBB Bapak akan beginikan ....Tiba-tiba dari bawah meja terdengar suara ... duuuut ... duuut ... breeettt!Hiih! ... Bapak kentut ya!+ Ya! ... aku akan kentuti PBB kalau mereka berani turut campur urusan orang merebut kemerdekaan!!Granat Maut Dalam tuturan Guntur, ada peristiwa besar yang dituturkan begitu hangat dan penuh rasa kemanusiaan. Tahun 1957 ada peristiwa besar yangdisebut Peristiwa Cikini 1957. Saat itu, Soekarno yang Presiden RI, nyaris terenggut maut akibat ledakan granat. Guntur menuturkan tanpa menghujat oknum pelempar granat. Si Mas Tok juga tidak berapi-api dan sensasional, mengisahkan pengalaman buruknya. Bahkan tuturannya terasa intim.Yayasan Perguruan Cikini tempat di mana aku bersekolah mengadakan perayaan hari ulang tahunnya (lupa yang ke berapa) ... orangtua murid diundang untuk menghadirinya, termasuk Bapakku ...Pak, Bapak jadi datang ke bazaar di sekolahku nggak?+ Yo ... Insya Allah. Apa acaranya di sana? ... Kau punya lukisan dipamerkan ndak?Waktu pergi ke bazaar, Bapak mengendarai mobil kepresidenan Chrysler Crown Imperial; Indonesia 1; hadiah dari Raja Saudi Arabia: Ibnu Saud, dengan iringan konvoi kepresidenan yang terdiri dari sepeda motor polisi lalu lintas; jeep pengawal dari Corps Polisi Militer, jeep pengawal dari Detasemen Kawal Pribadi Presiden dan mobil-mobil rombongan lainnya.Bapak langsung melihat-lihat stand di bazaar ... Aku yang kurang tertarik pada urusan pamer memamer ... langsung ngacir mencari stand-stand yang berisi permainan ketangkasan ... Kak Ngatijo yaitu kakak pengawal yang bertugas mengawalku saat itu, benar-benar kewalahan dalam mendapingiku ... Dari atas aku melihat rombongan Bapak yang sedang bersiap-siap untuk pulang ... Ketika aku sedang menghirup sebotol limun kudengar derum suara motor dari pengawal ... tak lama kemudian tiba-tiba kudengar ledakan yang cukup dahsyat ... Bledeeeerrrr!Sekilas aku berfikir, akh ini tentunya suara knalpot motor dari kakak-kakak polisi ... maklum waktu itumotor-motor yang digunakan adalah Harley Davidson model "tuek"! Tetapi beberapa detik kemudian ... Bledeeerr! ... Bledeeerr! Terdengar 3-4 kali ledakan lagi.Kemudian suasana benar-benar jadi panik dan semrawut sungsang-sumbel ... setelah aku dapat menguasai lagi rasa takutku dan emosi ... cepat-cepat aku melompat masuk di antara sela-sela tumpukan peti botol limun di kolong meja ...Kak ... saya di sini!+ Aduuuh! Kakak cari kemana-mana jebulnya di sini. Ayo Mas, cepat pulang! Cepat pulang.Bapak di mana Kak?+ Belum tahu juga Mas! Tugas Kakak menyelamatkan Mas dulu ke rumah.Aku "diseret" secepat kilat ... ke mobilku B-5353.+ Ya Allah ...Hayo buruan masuk mobil, kita berangkat dah!Eh Pak Ro'i nggak apa-apa?+ Alhamdulilah Mas! Gatotkaca mah nggak mempan pelor! ... Mas lebih baik tiduran saja di belakang ... tiarap saja dah; nggak usah lihat jalanan. Biar pak Ro'i geber ini mobil, biar larinya kayak setaaann!Sesampainya di Istana ... begitu turun dari mobil, aku cepat ngibrit ke kamar Bapak ... ternyata Bapak tidak ada di situ ... jangan-jangan Bapak tewas kena granat dan aku sekarang jadi anak yatim ...tiba-tiba dari kejauhan seseorang berteriak "Saiinnn ... Saiinnn ... kadieu (ke mari)Lho itu kan suara Bapak!Secepat kilat aku kabur ke kamar Bapak ,,, di tengah jalan bertubrukan dengan Pak Saiin ... bummm! Pak Saiin yang sudah reyot itu (umurnya 70 tahunan) terkapar di lantai ...Bapak nggak apa-apa?+ Alhamdulillah. Tuhan masih melindungi Bapak ... Syukur, Adis gimana?Apa Bapak kena?+ Ini apa (sambil menuynjuk lukanya di lengan) ... Tapi bukan kena grabat! Kena kawat duri! Ho ho ho ... Waktu mbrobos pager rumah di depan sekolahmu, aku kecantol kawat durinya. Bapak disembunyikan oleh Kak Dijo dan Oding ... mereka melindungi Bapak dengan badannya ... Oding ternyata kena granat di pahanya ... Bapak kembali ke Istana dengan naik mobil lain, karena ternyata Chrysler yang dari Pak Ibnu Saud kena granat dan mogok.Bapak takut nggak?+ Bapak pasrah terserah kehendak Tuhan ... kasihan mereka-mereka yang tak berdosa ikut jadi korban ... sudahlah, hayo Tok, Bapak musti siap-siap untuk ... pers conference ... Kapan-kapam kau tengok Kak Ngatijono, sampaikan terima kasih dari Bapak.Kencing Sembarangan Beberapa pengalaman Guntur dari balik layar kepresidenan Soekarno, amatlah menarik dan mengundang senyum. Bung Karno di saatnya jaya, selain dianggap banyak pihak sebagai "super hero", juga disegani sebagai macan podium. Dari beberapa judul kisah Guntur dalam buku saku ini, Soekarno tergambar sebagai manusia penuh gairah, malah kadang-kadang juga berakal nakal.Suatu saat (Guntur menulis "persisnya lupa"), Bung Karno keasyikan mengorek kuku kakinya, hingga ujung jarinya terkelupas dan berdarah. Lukanya dianggap tak serius, dibiarkan saja tanpa pengobatan. Beberapa hari kemudian, luka lecet itu terasa "senut-senut" infeksi. Makin lama makin bengkak, akibatnya Bung Karno sulit berjalan normal. Langkahnya harus berjingkat-jingkat.Yang pasti pada saat itu tidak seorang pun berani tertawa, termasuk aku sendiri!Pak jalannya kenapa pincang?+ Jempolnya bengkak ... Bapak ingin segera sembuh. kau tahu empat hari lagi, aku harus terima surat kepercayaan duta besar asing!Pada suatu sore ... Pak Adung menemui aku.+ Mas, Pak Adung mau pinjam gunting, ada? Buat bikin lobang!Mangga wae (silakan saja) ... buat apa sih Pak Adung?+ Buat ngebolongin karet ... Bapak yang suruh.Karet buat apa?+ Eh ... itu Mas, sepatu tenis.... Waktu saat penerimaan Dubes akan dimulai, aku mengintip dari kamar untuk melihat Bapak memakai sepatu kepresidennya .... keluarlahPresiden R.I. dengan gagah dan tegapnya mengenakan kopiah hitam yang khas, jas pantalon kebesaran plus sederetan tanda-tanda jasa ... tidak ketinggalan stock komando kepresidenan ... dan yang paling bawah ... sepatu tenis yang salah satu ujungnya bolong di mana tersembul ibu jari Bapak yang dibalut perban!Tuturan Guntur soal bapaknya, makin terasa intim dan di luar dugaan umum. Sebab sosok Presiden Soekarno itu kharismatik sebagai proklamator dan "founding father"-nya bangsa Indonesia, ternyata dalam kehidupan biasanya sering terjadi hal-hal biasa, namun luar biasa bagi orang biasa. Sebagai contoh, siapa menduga, kalau Bung Karno yang perlente, tahu etiket dan terbiasa bergaul di kalangan atas, ternyata berperilaku macam orang kebanyakan. Misalnya contoh di bawah ini.SEMAK-SEMAK ISTANA MERDEKA - Waktu: 1964 - 1965. Tempat: Ruang duduk di teras belakang Istana Merdeka dan ruang duduk beranda depan kamar Bapak. Yang hadir: Bung Karno, beberapa tamu Dubes-dubes asing, beberapa Menteri Kabinet ... dan aku.... Aku sedang berada di Jakarta dalam rangka mudik dari Bandung tempat kuliah (Guntur kuliah di Jurusan Mesin ITB - red) ... aku duduk di korsi panjang dari rotan tempat Bapak selalu duduk baca koran ... duduk di situ, kita bisa melihat taman yang membentang di belakang Istana Merdeka ... di ujung tangga terdapat serumpun semak pohon ampelas-ampelasan ... tiba-tiba dari ujung tangga kulihat Bapak turun dari beranda dan langsung masuk ke dalam semak tadi. Kemudian tak lamanya Bapak keluar dari dalam semak dan naik tangga pergi ke beranda lagi.Eh, tak berapa lama lagi-lagi Bapak ke dalam semak, bahkan sekarang kelihatan tergopoh-gopoh turunnya dari tangga ... selesai mandi aku segera berpakaian dan buru-buru kembali duduk di beranda depan kamar Bapak, karena ingin kulihat apakah Bapak masih saja mundar-mandi masuk semak p[ohon ampelas lagi. Astaga! Ternayat masih demikian, begitu aku sampai di beranda aku lihat Bapak baru saja keluar dari dalam semak dan naik tangga ... aku jadi penasaran dibuatnya!Pak ... akun mau tanya.+ Ya ... soal apa?Aku perhatikan Bapak kok mundar-mandir saja masuk semak ... rada aneh.+ Ho ho ... kau mau tahu? Aku kencing di situ!Kencinngg?+ Yaaa. nguyuh! Ha ha ha (Bapak terbahak dan ngeloyor ke kamar)Bapak memilih semak daripada WC Istana yang indah, yaitu karena jarak antara beranda belakang tempat penerimaan tamu ke WC tamu yang tersedia sangat jauh, kurang lebih 40 m ... jarak ke WC kamar mandi Bapak lebih jauh lagi, kurang lebih 50 m. Jarak ke WC kamar mandi adik-adikku dari beranda lebihjauh lagi, yaitu 70 m. Jadi logis kalau yang dipilih semak-semak dekat tangga, karena jaraknya hanya 5 m saja! ... Ketika aku sudah kembali lagiu ke Bandung, dari adikku Mega aku mendapat kabar bahwa sekarang bukan hanya Bapak saja yang mempergunakan "W.C." istimewa tadi, tapi juga para tamu-tamu dan para dubes-dubes asing!Bung Karno diam-dam suka kencing sembarangan. Tapi jarang yang tahu, kalau Soekarno penyayang binatang. Sebab di lingkungan istana, menurut Guntur tak ada burung peliharaan dalam sangkar. Sedangkan ikan hias memang ada dan hidup dalam akuarium. Menurut Guntur: ... ikan-ikan dalam akuarium yang mendapatkan pelayanan dan servis luar biasa dari Bapak. Barang kali maksud Bapak agar ikan-ikan itu "betah" tinggal di dalam rumah barunya dan agar tak "kekurangan" suatu apa.Suatu hari (tertulis "antara tahun 1958-1959), Kepala RT Istana Cipanas, Oom Burger, seorang WN Swiss menghadiahkan Soekarno sepasang kambing. Guntur menulis, kalautidak salah namanya "Si Manis" dan "Si Bandot". Makin lama, kedua kambing ini makin kurang besar dan kurang ajar. Hingga Soekarno harus memperkerjakan gembala kambing, supaya "embek-embek" itu tidak melahap tanaman hias di halaman istana.Si Bandot dan partner tambah-tambah saja merajalela merusak tanaman ... proyek officer dan pengasuh kambing kehabisan akal buat menjinakkan si Bandot dan si Manis, sehingga menghadaplah mereka-mereka itu tadi pada Bapak ...Kami boleh usul apa Bandot dan Manis boleh kami ikat saja, agar jangan berkeliaran ke sana ke mari?+ Ojo (jangan)!Lha ... kados pundi Pak? Menapa mboten becik dipun sate kemawon Pak? Sampun lemu-lemu (Apa tidak lebih baik disate saja Pak, sudah gemuk-gemuk).?+ Gendeng kowe (Gila kamu).Untuk beberapa saat, si Bandot dan Manis tidak lagi menimbulkan soal yang serius, paling-paling hanya mebuat Musli pengasuhnya lari pontang-panting mencegah mereka makan atau merusak tanaman ... Persoalan timbul lagi, ketika si Bandot memasuki masa dewasanya ... setiap benda ia seruduk, mobil parkir ditanduknya, pohon besar diterjang ... yang paling lucu bila kita ... disangkanya si Manis (Saat itu Bandot memang sedang hot-hotnya fall in love dengan Manis) ... mbeeek! Si Bandot melompat menyeruduk!Si Bandot menghujam salah satu dari 10 pot antik yang berderet rapi di tangga, hingga berantakan. Akibatnya si bandot berhenti mengejar dan berdiri termanggu-manggu karena kepalanya puyeng ... akibat soal ini terpaksalah proyek officer dan pengasuh para kambing menghadap Bapak.Pak kulo bade laporan (Pak saya mau laporan). Pot antik yang di tangga penjagaan depan, pecah diseruduk si Bandot.Dengan wajah merah padam, Bapak melirik kepadaku dan berkata:+ Tok, kau setuju kalau si Bandot kita sembelih saja buat sate?Jenderal Perang Masa kecil Guntur sebagai anak presiden, serta rumah tinggalnya di dalam kompleks istana, sungguh memberikan dunia tersendiri. Gunbtur menuturkan, dirinya sehari-hari bermain dengan anak-anak karyawan istana, tak peduli anak itu putranya pengemudi, koki, ataupun pelayan istana. Begitu juga saat Guntur memasuki usia remaja, teman bermainnya bertambah dan terutama anggota DKP (Detasemen Kawal Pribadi).Makanya tidak janggal kalau Guntur senang main perang-perangan, memakai helm asli, juga beranggotakan tentara asli. Sekali waktu Guntur mengajak "kakak-kakak" (panggilan khususnya terhadap anggota DKP) main perang-perangan. Saking asyiknya, Guntur hampior saja bikin setori panjang, seperti tuturannya berikut ini.Sekitar tahun 1957-58, Guntur meminta "kakak-kakak" DKP agar menyebutnya jenderal, bukan Mas Tok (begitu pangilan Guntur). Lalu jenderal ini mengajak prajuritnya main perang-perangan. Aturannya sederhana. Barang siapa yang ketahuan atau kelihatan, akan "didor" lebuh dahulu dan harus keluar gelanggang, karena tertembak "mati". Tetapi jarak "ngedor" dan "didor" itu, tak boleh kurang dari 20 meter. Prajurit yang terlibat, sekitar 10 anggota DKP asal kesatuan Brimob. Gunyur memimpin pasukan I, sedangkan pasukan II dipimpin tentara asli.Medan palagan ini di halaman luas, antara Istana Merdeka dan Istana Negara. Tiap pasukan segera mempersiapkan dirinya, termasuk "Jenderal Bledek" Mas Tok Guntur Sukarno yang sudah mempersenjatai dirinya dengan pistol-pistolan, serta logistik buah segar tulen. Guntur pun melengkapi pasukannya dengan agen intelijen, Musli, gembala kambing istana. Perang pun dimulai, dipimpin Guntur yang mengenakan topi baja tentara asli.Sementara perang lagi memanas dan asyik, tiba-tiba komandan jaga istana berlari ke arah Guntur.+ Mas Tok! Perangnya disetop dulu Mas. Cease fire, cease fire!Emangnya kenapa Kak?+ Anu Mas ... perwira piket telepon kasih tahu katanya ... dari KMKB (semacam Kodam sekarang) menanyakan di istana ada apa, kok waktu KMKB patroli, mereka melihat pasukan pengawal mengambil posisi tempur di depan Istana Merdeka! Makanya lebih baik perang-perangannya distop dulu! Nanti Jakarta bisa gawat!Busyeeet! Mati gua! Kaaaak, hayo perangnya bubaaar!Waktu Bapak datang dari Bogor, aku dipanggilnya untuk ditanyai soal perang-perangan tadi.+ Heh ... Tok, aku dapat laporan kau bikin geger petugas keamanan Jakarta ya!? ... keadaan gawat begini ndak usah main perang-perang dulu; nanti kalau keadaan sudah normal saja ... Kau jadi jenderal ya waktu perang-perangan?Gitu deh+ Ini Bapak punya buku bagus tentang jenderal. Bacalah! Dia adalah salah satu jenderal favorit Bapak ... (Kulihat ternyata buku tadi tentang seorang jenderal berdarah Indian dari U.S. Cavalery yang terkenal, yaitu William "Tacum" Tacumseh Sherman).Sebagai anak presiden, jamak sekali kalau Guntur "berhak" merasakan fasilitas Bapaknya, tanpa berlebihan. Misalnya Guntur terus terang mengisahkan betapa dirinya belajar "nyupir" mobil, menggunakan mobil negara dengan guru pengemudi yang digaji negara.Sekiranya aku minta izin pun, aku toh tidak akan diizinkannya, mengingat umurku yangmasihmuda (12 tahun) ... tetapi akibat dorongan Pak Saro'i, akhirnya aku berani-beranikan juga.+ Mas, kalau Mas kepengen nyetir, hayolah pak Ro'i ajarin!Nanti kalau ketahuan, Bapak marah!+ Kite belajarnya kalu Bapak lagi ke Bogor, jangandienye ade di sini ... wah bahaye!Kaki saya belon sampe buat injak pedal ... saya masih kependekan buast ngeliat ke depan.+ Itu mah gampang, ganjel pake bantal ... beres!Sejak itu, setiap Bung Karno ke Bogor atau ke Istana Cipanas, Guntur bersekolah "nyetir" denganguru istimewanya, Pak Saro'i - pengemudi yang melayani terus hingga Guntur lulus SLA. Lama kelamaan, Guntur makun jagoi mengemudi mobil istana. Pak Ro'i pun meningkatkan pelajarannya. Misalnya Guntur harus mengebut mobil Chrysler 1955, 6 silinder, B 5353 warna biru laut dengan kecepatan 50 km per jam, namun tak boleh injak rem, meski di tikungan sekalipun.Hadiah Ciuman Saat Guntur dewasa, menjelang kuliah di ITB. Pemuda ini mendapat mobil VW sport Kharman Ghia. Lama kelamaan Bung Karno mendapat kabar, kalau Guntur senang ngebut kendaraannya. Sekali waktu, sekitar tahun 1962, Bung Karno menegur Menteri Chaerul Saleh, karean dianggap suka bersama Guntur mengebut mobil keliling Jakarta.+ Heeeh Rul Rul! Dia ini nyetir gila-gilaan lantaran kau! Begrijp je (mengerti kau)! Dikira aku tidak tahu? ... kau dan Guntur suka balap-balapan di daerah Kebayoran ... tukang-tukang becak di daerah Cikini semuanya lari ketakutan diserempet, kalau melihat mobil Kharman Ghia merah kepunyaan kalian! Kau ini memang terlalu Rul! Jij itu menteriku, jadi jangan ngros-boy!Begitulah kira-kira sikap Bung Karno, kalau menegur anaknya. Bagi Guntur, Soekarno sebagai bapaknya, memang figur lelaki yang disegani. Waktu Guntur lulus SMA tahun 1962, dia memiliki permintaan "kado" yang tak masuk akal. Dirinya tak berani mengucapkan langsung ke Bung Karno. Guntur lalu meminta jasa Ibu Fat, agar mengutarakan maksudnya.Bu, apa sudah bilang sama Bapak apa yang aku minta? Kapan Ibu ke istana? (Ibuku saat itu sudah keluar dari istana dan timnggal di Jl. Sriwijaya Kebayoran).+ Luso lalu (lusa lalu, dialek Bengkulu).Marah nggak?+ Kalo nyo berang idaklah salah. Bujanglah yang salah, minta yang idak-idak. Hapo ... hapo kau ini Jang! (Kalau dia marah tidak salah, Bujanglah yang salah, minta yang tidak-tidak. Apa-apaan kau ini Jang!)Guntur akhirnya memberanikan diri, menghadap bapaknya.Pak!+ Heh ... kau. Selamat ya kau lulus. Berapa angkanya? Bagus apa jelek? ... Ibu sudah bicara sama Bapak perkara keinginanmu. Bapak ndak bisa kasih izin buat itu. Bagaimanapun juga kau adalah anak Presiden R.I. Mintalah yang lain ... Peraturan protokoler negara tak menhizinkan ... Bapak sudah bcara dengan Sabur dan Mangil soal ini.Guntur yang kesal, segera mencari Letkol Sabur - ajudan Bung Karno. Meraka berdiskusi soal "hadiah" lulus SMA itu. Pembicaraan tak menemui titik akhir. Guntur yang semakin kesal, segera pergike mobilnya, seraya berteriak: "Pokoknya saya nggak mau dikawal lagiiii!"Rupanya Guntur dan adik-adiknya, sebagai anak presiden yang sejak kecil terus-terusan dikawal, sudah merasa bosan dan menganggap diawasi terlalu ketat. Merasa dirinya sudah lulus SMA, Guntur meminta satu hadiah .... tidak dikawal!Meski kecewa, Guntur masih berusaha memohon hal ini ke Soekarno. Akhirnya ia mendatangi lagi bapaknya.Pak, soal pengawalan itu apa masih tetap tidak boleh dihilangkan?+ Kan Bapak sudah bilang itu tidak bisa. Mintalah hadiah yang lain! heh, ke mana kau mau teruskan sekolahmu?Terserah yang mana yang keterima ... Akademi Angkatan Laut sama ITB Bandung.+ ... Semuanya bagus ... Eh kenalkan Bapak sama pacarmu, aku ingin tahu cantik ndak ... mengapa, dia minta putus? Kalian masih cinta monyet ... Huah huah huah, alasan ... kenapa kau tidak cium dia? Ho ho, kau terlalu! Kau jangan bikin malu aku!Ya ... Pak. Tapi gimana aku mau cium dia di depan pengawal!+ Ya memamg saru ciumanditonton orang (saru = taksopan). Ya sudah begini saja, Bapak kasih kau hadiah lulus ujian ... mulai bulan depan kau boleh ngeluyur tanpa pengawal! Nanti Bapak kasih tahu Sabur dan MangilTerima kasih Pak ! (Sambilkabur ke luar kamar).+ Hey ... bulan depan lapor soal cium tadi!Ya ... Pak!Inspeksi Tari Perut Beberapa tuturan Guntur secara khusus, memuat kejadian di luar negeri. Sebagai putra kebanggaan pemimpin bangsa, Guntur harus mematut dirinya kalau ikut ke luar negeri. bahkan Guntur harus tahu basa-basi protokoler, hingga tata cara resepsi dan bangkuet kenegaraan. Meski terlatih dan terbiasa, tetap saja Guntur dan juga Megawati, paling tak tahan kalau harus menyantap makanan Eropa berupa campuran telur ikan kaviar, lengkap berikut saus dan bumbu keju.Bung Karno selaku bapak, mengajarkan Guntur cara menghindari sajian makanan kenegaraan. Tiap makanan yang sudah masuk mulut, lalu berpura-pura mengunyah dan segera keluarkan lagi dan disembunyikan di balik serbet. Kalau tamu dan tuan rumah lengah, serbet berisi makanan itu segera dibuang ke kolong meja.Dari pengalamannya berkeliling dunia ikut rombongan kenegaraan, Guntur pun memiliki pengalaman selama bergaul dengan pembesar Indonesia lainnya. Termasuk bergaul dengan jenderal berjengot lebat, Gatot Subroto.Waktu ikut rombongan K.T.T. Non-Blok di Beograd di Yugoslavia, Guntur sempat duduk di sebelah Gatot Subroto, meski kata Guntur, Oom Gatot senangnya tidur dalampesawat. Saat upacara penyambutan kenegaraan di bandara, Guntur yang berdiri di samping Gatot Subroto, tak sabar dan bertanya.Oom upacaranya kok lama sekali? ... saya sudah pegal berdiri nih.+ Podo (sama).Mau buang air kecil nih.+ Podo!WC-nya di mana ya Oom?+ Hayo cari WC umum di dekat sini. Ikut saja sama Oom!Oom di mana WC-nya?+ Lha ini apa (sambil menunjuk sebuah roda pesawat yang tingginya 1,5 m, terdiri dari 2 buah ban itu).Nanti dilihat orang oom!+ Mana bisa! Punyaku ketutup ban yang satu! Punyamu ketutup yang satunya ... beres to! Ayo nguyuh!Sedangkan salah satu tuturan Guntur, berupa hasil obrolannya dengan Bung Karno. Saat itu antara tahun 1967-1968 di Wisma Yaso, Bung Karno mengisahkan pengalamannya, sambil berbaring di kursi panjang dan tak jauh dari situ ada jururawat RSPAD yang bertugas menjaga kesehatan Soekarno. Maka Bung Karno pun bertutur kepada putranya soal Presiden Mesir Gamal Abdul Nasser..+ Suatu waktu Bapak ke Republik Persatuan Arab, dari Airport Cairo Bapak bersama rombongan langsung pergi ke penginapan ... waktu itu Bapak betul-betul lelah ... pokoknya Bapak hari itu mau istirahat total supaya besoknya dalam pertemuan dengan Pak Nasser Bapak benar-benar segar ... Eh tidak tahunya datang Sabur ketok-ketok kamar Bapak ... langsung ia Bapak semprot ... Aku kan sudah bilang aku mau istirahat!Ada utusan Presiden Nasser ... Pak.+ Dari manaaaa? Persetaaaan!Utusan dari Pak Nasser.+ Tidaak ... ferrrdullliii.Ada utusan dari Presiden Nasser ... Pak.+ Maneh gelo! Kunaon teu ngomong ti tadi (Kamu gila, kenapa tidak omong dari tadi). Siapa utusannya? Di mana dia sekarang?Inii Pak, aya di pengker abdii (ada di belakang saya). Marsekal Abdul Hakim Amir ... Pak.+ Wah Sdr. Amir maafkan keadaan saya ... maklumlah sudah mau tidur.Marsekal Amir mengambil tempoat duduk dan mulai bicara. Namun pembicaraannya terlalu santun, hanya mengatakan Nasser ingin mengajak Bung Karno berinspeksi. Bung Karno memberikan alasan, dirinya masih terlalu lelah. Lalu mengapa acara inspeksi ini mendadak, lagi pula dirinya perlu istirahat.Marsekal Amir agak kecewa, lalu meminta lesediaan Bung Karno agar menemani Nasser inspeksi. Bung Karno pun menolak dengan halus.Tetapi eh soalnya adalah ...+ Soal apa lagi?Soalnya Presiden kami mengundang sahabat beliau, yaitu Presiden Republik Indonesia untukmenginspeksi para penari perut di seluruh pelosok kota Kairo. Dan untuk itu kami diperintahkan untuk menyampaikannya pada paduka Yang Mulia ...+ Oooh ya? Ho ho ho ... Kenapa tak bilang dari tadi? Sampaikan pada Saudaraku Nasser, bahwa Soekarno dari Indonesia akan siap dalam 10 menit!Begitulah percakapan dan kisah bapak terhadap putranya. Bagi Guntur Soekarno, segala pengalamannya bertemu, bergaul, dan berkomunikasi dengan sang bapak-kawan-guru - Bung Karno. Dari buku kecil dan terbatas cetakannya, Guntur sudah berbagi pengalamannya buat orang lain. Mas Tok pun sudah berhasil menbgajak pembaca Indonesia untuk lebih mengebnal sang bapak, meski Soekarno sudah lama meninggal dunia.Dalam tuturan Guntur, Bung Karno benar-benar hadir sebagai bapak dan manusia Indonesia. Meski begitu, Bung Karno tetaplah Soekarno yang senang tertawa dan bergaul dengan putra-putrinya, meski harus "terpaksa" berbohong sedikit, seperti tuturan Guntur dalam tulisan berjudul Bung Karno Tarzan Indonesia, sebagai berikut:Rupanya ayah dan anak ini senang menonton film, terutama film Amerika Serikat. Sekali waktu (antara tahun 1957-1960), Guntur mengisahkan terjadi dialog dengan bapaknya, soal Johnny Weismuller yang memerankan Tarzan, ternyata juga juara renang olimpiade. Guntur mengajak bapaknya berenang. Bung Karno tak menampik, namun mengelak apabila ditanya kapan dan di mana mau berenangnya.Bung Karno selalu memberikan alasan sibuk, atau tak suka lokasi kolam renangnya. Akhirnya Bung Karno menjanjikan Guntur dan anak-anak lainnya,akan berenang sama-sama di kolam alam Tampaksiring Bali. Guntur dan Magawati sudah siap mengenakan pakaian renangnya. Bung Karno masih santai-santai.Celana berenang Bapak sudah ada? Abis Bapak mau pake apa?+ Pakai celana kolor saja ...Guntur dan Mega sudah berenang, Soekarno masih berkeliling kolam, melihat situasi. lalu Bung Karno mulai membuka pakaian ... tinggal memakai celana dalamnya.Semua kegirangan dan berteriak-teriak. Setelah membsahi dirinya dengan air, Bung Karno dengan gaya Tarzan berancang-ancang terjun dan berteriak keras-keras gaya Tarzan. lalu Bung Karno terjunke kolam. Guntur dan Mega kegirangan.+ Haaeeep ... haeeepp ... tolong Bbbapak! Och ... och.Pak ... kenapa Pak? + Ooocch! Bapak ... och .. se ... och ... sebetulnya ... och .. Bapak .. ndak ... bisa ... berenaaaangng!</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5108930740983148994.post-66448480988940071642008-01-23T13:34:00.000-08:002017-11-08T08:11:25.926-08:00Sukarno memorabilia boosts Blitar<div align="justify">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgt_2KKUG16c0qcuVVLkLPKosUEoBvwySjiP093M1IYx5CEGTm4yUEjBPhSp4uilucaMe3Mi4Km1NJ_z_jCNO4tVdeltZ8zuMpamQa9p2nn_5sRAXmwWGClrtluhQe4H04I6b65jfqqyODg/s1600/soekarno.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="250" data-original-width="193" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgt_2KKUG16c0qcuVVLkLPKosUEoBvwySjiP093M1IYx5CEGTm4yUEjBPhSp4uilucaMe3Mi4Km1NJ_z_jCNO4tVdeltZ8zuMpamQa9p2nn_5sRAXmwWGClrtluhQe4H04I6b65jfqqyODg/s1600/soekarno.jpg" /></a></div>
<span style="font-size: 130%;">The Jakarta Post, June 18, 2007</span><br />
<span style="font-size: 130%;"><br />To glean some understanding of Javanese mysticism and a sense of this nation's complex history, be in Blitar on June 20. This is the eve of the death of Indonesia's first president, Sukarno, and a major date in the calendar of those who revere his name. The Jakarta Post contributor Duncan Graham reports from the East Java town.<br />Once a month on Legi Jumat (Friday in the Javanese calendar), Misril dons her best sarong and lacy, white kebaya (traditional blouse). She pins back her hair in a chignon and adds two small flower-shaped gold earrings. Leaning on the arm of her nephew Karyadi, the 70-year-old shuffles up the polished marble steps and into the sanctuary.<br />She enters the pendopo, a pillared, open-walled traditional Javanese structure with a richly carved timber ceiling, within which are three graves. The smaller one in the center is strewn with leaves and flowers, adorned by a headstone of a huge black boulder.<br />Misril carries a tiny plastic bag of pink and yellow petals that she squeezes into the carpet of flowers as she prays. Then she moves away and others take her place. Most are also in formal dress.<br />"I ask for safety for my family and four grandchildren, and I've always received that," she said in Kromo, or high Javanese. Misril does not understand Bahasa Indonesia.<br />"Bung (brother) Karno struggled for Indonesia. He saw no difference between the rich and poor. His soul comes to me in my dreams and tells me to go to his grave.<br />"I wanted to meet him when he was alive, but that was difficult. Now I can visit him any day," she said.<br />Indonesia's first president died aged 69 under virtual house arrest on June 21, 1970. This was five years after he was deposed by Gen. Soeharto following a bloody coup allegedly engineered by communists, though this remains a matter of dispute.<br />Sukarno was buried in an austere cemetery in his hometown of Blitar, about five hours south of Surabaya by car. The story goes that Soeharto feared his predecessor's grave could become a focal point for fomenting opposition to his New Order government if it was located in Jakarta.<br />At first, Sukarno was remembered officially only as the Proklamator, the man who happened to proclaim the Declaration of Independence on August 17, 1945 -- as though he was a bit player in the struggle for the Republic, not its main architect.<br />Later, when Soeharto was well entrenched, it was deemed politically safe to rehabilitate the nation's first president. In 1979, the present grand pendopo was built to house the body of Sukarno and his parents.<br />As expected, the grave has become a shrine. In the arid Saudi Arabian version of Islam, Muslims are not supposed to pray at tombs, but in Indonesia that rule is widely ignored.<br />For Blitar, the grave has become a major earner with the Bung Karno industry showing no sign of collapsing, despite the passing of the generation that lived during Sukarno's turbulent times.<br />The local authorities have done a good job at crowd control, having built a huge bus and car lot away from the tomb and museum, and setting up a park-and-drive system using becak (pedicabs) at a fixed fee.<br />For Rp 15,000 (US$1.70), visitors can be wheeled to all locations of interest and back to their vehicle, then have a meal at the scores of stalls there while fending off trinket sellers.<br />Karno kitsch is everywhere, from key rings to T-shirts, clocks and other down-market memorabilia. There are photos and busts aplenty, though the artists who duplicate Sukarno's image show little respect for reality.<br />Visitors can choose from among many versions of the great man -- leonine, saturnine, lean, plump, feisty or thoughtful -- but always dapper.<br />Official presentations of the past gloss over Sukarno's sexual adventures, and the badly arranged museum has masses of historical documents and happy family photos: Sukarno with wife Fatmawati and five children, including Megawati who was to become the nation's fifth president.<br />But outside, roadside vendors offer the unauthorized versions that list the founding father's nine wives and 11 offspring in a smudged, photocopied document titled Don Juan, the Skilled Lover. According to this literature, his preference tended toward younger women, with an age gap ranging from 39 to 46 years for his last five wives.<br />Here is but one paradox that confuses the outsider who might have expected Sukarno to have been condemned for such affairs; instead they added to his stature.<br />Sukarno was a master orator and possibly the only person of the time who could have rallied the masses to fight for Independence. But history shows he fumbled the economy and botched foreign affairs.<br />All this has been forgotten in Blitar, where the worshipers speak only in respectful terms of the "good old days". Any Westerner wanting to know more should just sit quietly in the shade at the site and wait awhile.<br />It won't take long before they are given history lessons never written and anecdotes that turn Sukarno into a demi-god, a man of mystery and magic who can still influence the present.<br />"Susilo Bambang Yudhoyono visited the grave before he became President," said retired military man Susilo Adji, who was on a pilgrimage from Jakarta. "He should return again to receive more wisdom on how to run Indonesia."</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0