Bahasa Senjata, Sila yang Panca,Digilas Sejarah,Supersemar
Hai tentara dan polisi, dan rakyat, perlipatgandakanlah usahamu membasmi pengacau-pengacau itu. Segala jalan harus dilalui. Kalau kata-kata saja tidak dapat menyehatkan jiwa yang keblinger, apa boleh buat, suruhlah senjata berbicara, satu bahasa yang lebih kuat lagi!
Sila yang Panca
Sulit sekali saudara-saudara, pemersatuan rakyat Indonesia itu jikalau tidak didasarkan atas Pancasila. Tadi telah dikatakan oleh saudara Muhammad Yamin, alangkah banyak macam agama di sini, alangkah banyak macam aliran pikiran di sini, alangkah banyak macam golongan di sini, alangkah banyak macam suku di sini. Bagaimana mempersatukan aliran-aliran, suku-suku, agama-agama dan lain sebagainya itu jikalau tidak diberi satu dasar yang mereka bersama-sama bisa berpijak di atasnya? Dan, itulah saudara-saudara, Pancasila.
Karno, Hari Pancasila 1950.
Digilas Sejarah
Karno, 17 Agustus 196(2?)
Supersemar
Surat Perintah 11 Maret itu mula-mula, dan memang sejurus waktu, membuat mereka bertampik sorak-sorai kesenangan. Dikiranya SP 11 Maret adalah satu penyerahan pemerintahan, dikiranya SP 11 Maret itu satu transfer of sovereignity, of authority. Padahal, tidak! SP 11 Maret adalah satu perintah pengamanan. Pengamanan jalannya any pemerintahan, demikian kataku pada waktu melantik kabinet. Kecuali itu, juga perintah pengamanan kesalamatan pribadi presiden, perintah pengamanan wibawa presiden, perintah pengamanan ajaran presiden, perintah pengamanan beberapa hal.
Karno, 17 Agustus 1966.
0 Response to "Bahasa Senjata, Sila yang Panca,Digilas Sejarah,Supersemar"
Post a Comment